Sepang Ogah Disalahkan
SEPANG – Direktur MotoGP Paul Butler menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri penyebab kematian Marco Simoncelli di Sirkuit Sepang Minggu (23/10). Satu hal yang juga ditegaskannya, bahwa MotoGP tidak pernah aman.
Simoncelli tewas pada balapan MotoGP Malaysia. Pembalap 24 tahun itu tewas, setelah terlibat insiden dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi. Balapan langsung dihentikan sesaat itu juga.
Setelah helm-nya sempat lepas, direktur medis Michele Macchiagodena mengatakan Simoncelli mengalami cedera serius pada bagian kepala, leher dan dada. Itu yang membuat Simoncelli meninggal di Rumah Sakit setempat.
Ini merupakan kecelakaan pertama yang fatal, sejak pembalap Daijiro Kato meninggal di MotoGP Jepang 2003 yang lalu. Namun, tahun lalu, pembalap remaja Shoya Tomizawa, juga meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pada ajang Moto2 di San Marino.
Butler mengatakan siap menyelidiki insiden ini. “Kami sudah menetapkan prosedur standar yang tinggi. Ini merupakan sebuah insiden aneh, di mana helm lepas dan saya yakin dewan motorsport seperti FIM dan MotoGP, akan menyelidiki hal ini,” jelas Butler.
“Ini adalah insiden back-to-back weekend buat ajang Motorsport. Kami sudah berusaha keras menghindari insiden seperti ini dan bersiap untuk yang terburuk. Anda lihat, 99 persen pembalap terjatuh dan terus berdiri. Hanya satu persen yang tidak,” sambungnya.
“Anda tidak bisa menjamin balapan aman 100 persen. Anda akan terlibat bahaya ketika Anda ikut balapan. Sebagai seorang pembalap, mereka tahu betapa bahayanya balapan MotoGP,” tegas Butler dalam jumpa pers di Sirkuit Sepang.
“Percaya atau tidak, itu apa yang harus mereka lakukan. Kami turut berduka atas meninggalnya Simoncelli. Kami akan merindukannya,” pungkasnya.
Sementara Kepala Sirkuit Internasional Sepang Mokhzani Mahathir berjanji segera mengevaluasi secara menyeluruh lintasan pacuan sirkuitnya.
Namun, Mokhzani menolak tudingan penyebab kecelakaan pembalap Honda asal Italia itu karena faktor sulitnya sirkuit yang membuat pembalap tidak aman. Berbagai kalangan, termasuk pembalap Ducati Valentino Rossi belakangan ini menilai Sirkuit Sepang memiliki sejumlah kelemahan yang membahayakan pembalap.
Dua hari sebelum lomba, Rossi menyebut kondisi trek Sirkuit Sepang saat ini sangat berbeda, bahkan lebih buruk dibandingkan saat uji coba pada musim lalu. Misalnya saja, aspal terasa sangat licin sehingga Rossi mengaku tak bisa cepat di tikungan. “Trek yang terkenal sulit itu tidak bisa disalahkan dalam tragedi tersebut,” kata Mokhzani.
Meski begitu, Mokhzani mengaku siap memeriksa semua titik-titik di setiap lajur lintasan jika memang dianggap membahayakan. Pihak sirkuit akan mengubah tampilan sirkuit dan mengacu pada faktor utama keselamatan pembalap. “Penyelenggara perlombaan Sepang harus kembali melihat lagi faktor keselamatan dari setiap sisi,” ujarnya. (bbs/jpnn)