Nekat Membawa Air Zamzam Berlebihan
MEDAN-Soal air zamzam ternyata masih menjadi masalah besar bagi penyelanggara haji. Bahkan, gara-gara air itu, petugas harus mengurusi 2.167 koper jamaah haji yang tidak bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Begitulah, hingga saat ini masih banyak jamaah haji Indonesia yang nekat membawa air zamzam yang disimpan di dalam koper. Padahal, selain dilarang pihak Kerajaan Arab Saudi membawa air zamzam yang disimpan di dalam koper juga berbahaya pada saat penerbangan. Hal ini dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution, Kamis (24/11).
“Jika air zamzam tidak tersimpan rapi di dalam koper, maka akan terjadi kebocoran dan jerigen air zamzam yang bocor membasahi koper. Ini berpotensi mengenai kabel-kabel listrik pesawat yang dapat membahayakan penerbangan. Untuk itu, jamaah haji dilarang membawa air zam-zam secara berlebihan,” kata Sazli.
Menurut Sazli, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Daker Jeddah, sebanyak 2.167 koper jamaah haji tidak bisa berangkat bersamaan dengan pemiliknya. “Koper para jamaah ini basah karena jerigen zamzamnya bocor, otoritas bandara langsung melakukan pemeriksaan dan ini juga menjadi pemicu lambatnya pemulangan jamaah ke tanah air. Sejauh ini jamaah dari embarkasi lain yang kedapatan membawa air zamzam, kalau dari Embarkasi Medan, kita belum ada informasi,” ujarnya.
Sementara itu, sejak pemulangan jamaah haji kloter 01/MES hingga 12/MES Debarkasi Medan, sekitar 9 jamaah haji menjalani rawat inap di RS Haji Medan. Biaya perawatan pra jamaah haji ini, selama satu pekan ditanggung oleh pemerintah. “Hingga hari ini jamaah yang dirawat hanya dua orang, 7 jamaah lainnya sudah sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing. Dua jamaah yang masih dirawat diantaranya Abdul Ranisyam Bin Sarung (90) manifest 093 warga Jalan Pelabuhan No 72 Pangkalansusu tergabung di kloter 11/MES sakit suspect prostat hiperteropi dan Sujono Wagimen Kasan Bin Wagimen (66) manifest 121 kloter 12/MES asal Medan sakit diabetes mellitus,” jelasnya.
Ditambahkannya, sementara itu, ada dua jamaah haji asal Debarkasi Medan yang masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Arab Saudi di antaranya Naharuddin Bin Busu Rahman (68) manifest 133 kloter 04/MES asal Serdang Bedagai karena sakit jantung dan Mustamir Bin Ali Umar Siddiq (65) manifest 385 kloter 12/MES asal Pematang Siantar karena sakit pneumonia.
“Keluarga tidak perlu khawatir dengan biaya perawatan kesehatan yang diberikan pemerintah Arab Saudi, karena biayanya gratis hingga benar-benar sembuh. Selain itu, jika pada saat waktu pemulangan jamaah haji usai dan jamaahnya belum sembuh, maka biaya pengobatan akan ditanggung oleh Konsulat Jenderal Indonesia yang berada di Jeddah. Jika sudah layak terbang, barulah jamaah haji boleh kembali ke tanah air,” jelasnya.
Pada pemulangan jamaah haji kloter 12/MES, tambah Sazli, sebanyak 453 jamaah asal Kabupaten Serdang Berdagai, Tebingtinggi dan Medan tiba di Bandara Polonia Medan lebih cepat 45 menit dari jadwal pada 04.15 WIB, Kamis (24/11). Sedangkan, kloter 13/MES akan tiba di Medan Sabtu (26/11) pukul 03.15 WIB dengan pesawat GA 3213. Jamaah haji berasal dari Medan, Tapanuli Tengah sebanyak 453 orang yang dijadwalkan take off dari Bandara King Abdul Azis sekitar pukul 14.30 waktu setempat. (mag-11)