26 C
Medan
Sunday, December 15, 2024
spot_img

KNIA Beroperasi Lapangan Merdeka Macet

MEDAN-Jika Kualanamun Internasional Airport (KNI) beroperasi, diyakini seputaran Lapangan Merdeka bakal mengalami kemacetan.

“Saya memprediksi perpindahan bandara ini tidak akan berpengaruh banyak kepada perkembangan Kota Medan. Informasi yang saya dengar, Bandara Polonia masih akan dijadikan sebagai pangkalan militer,” ujar Pemerhati Perkotaan, Bhakti Alamsyah kepada Sumut Pos, kemarin.

Tapi, dengan beroperasinya KNIA nanti, seputaran Lapangan Merdeka diprediksi akan mengalami kemacetan. Sebab, pada awal beroperasinya bandara baru itu, satu-satunya akses menuju Kualanamu hanya kereta api. “Bila KNIA beroperasi, maka yang akan macet adalah Lapangan Merdeka,” jelasnya.

Menurut Bhakti Alamsyah, beroperasinya KNIA tersebut membuat sekitar 50 persen lebih aktivitas yang selama ini terjadi di Bandara Polonia akan pindah ke Lapangan Merdeka, sebagai pintu masuk akses KNIA. Akibatnya, daerah ini pun bakal mengalami kemacetan. “Kalau akses jalan raya menuju KNIA belum selesai, maka kemacetan di Lapangan Merdeka tidak akan teratasi,” ujarnya.

Apalagi, katanya, seperti budaya orang Indonesia selama ini, setiap orang yang berpergian akan diantar langsung ke bandara. Parahnya lagi, yang mengantar lebih dari tiga orang. “Itu masih yang berpergian, bagaimana dengan jemaah Haji? Saya tidak bisa membayangkan kemacetan yang terjadi di Lapangan Merdeka nanti,” kata Bhakti.

Saat itu, akses jalan menuju KNIA memang sudah ada dari Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa. Namun, jalan rusak dan terlalu kecil. “Saya sudah melakukan penelitian ke KNIA itu. Jalan raya memang belum siap, masih ada lahan yang belum dibebaskan. Memang ada jalan kecil menuju ke sana, tapi itu terlalu kecil dan butuh 2 jam agar sampai di KNIA,” ungkapnya.

Sementara itu, dengan beroperasinya KNIA tersebut, maka Kualanamu akan berkembang menjadi daerah pertumbuhan ekonomi. Bhakti Alamsyah pun berharap agar pemerintah bisa mengantisipasi hal tersebut, sehingga nantinya tidak ada persoalan lagi.

“Investor pasti banyak membidik Kualanamu sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar itu jadi terancam penggusuran lebih luas. Kita berharap agar pemerintah bisa mengatasi hal tersebut,” harapnya. (mag-7)

MEDAN-Jika Kualanamun Internasional Airport (KNI) beroperasi, diyakini seputaran Lapangan Merdeka bakal mengalami kemacetan.

“Saya memprediksi perpindahan bandara ini tidak akan berpengaruh banyak kepada perkembangan Kota Medan. Informasi yang saya dengar, Bandara Polonia masih akan dijadikan sebagai pangkalan militer,” ujar Pemerhati Perkotaan, Bhakti Alamsyah kepada Sumut Pos, kemarin.

Tapi, dengan beroperasinya KNIA nanti, seputaran Lapangan Merdeka diprediksi akan mengalami kemacetan. Sebab, pada awal beroperasinya bandara baru itu, satu-satunya akses menuju Kualanamu hanya kereta api. “Bila KNIA beroperasi, maka yang akan macet adalah Lapangan Merdeka,” jelasnya.

Menurut Bhakti Alamsyah, beroperasinya KNIA tersebut membuat sekitar 50 persen lebih aktivitas yang selama ini terjadi di Bandara Polonia akan pindah ke Lapangan Merdeka, sebagai pintu masuk akses KNIA. Akibatnya, daerah ini pun bakal mengalami kemacetan. “Kalau akses jalan raya menuju KNIA belum selesai, maka kemacetan di Lapangan Merdeka tidak akan teratasi,” ujarnya.

Apalagi, katanya, seperti budaya orang Indonesia selama ini, setiap orang yang berpergian akan diantar langsung ke bandara. Parahnya lagi, yang mengantar lebih dari tiga orang. “Itu masih yang berpergian, bagaimana dengan jemaah Haji? Saya tidak bisa membayangkan kemacetan yang terjadi di Lapangan Merdeka nanti,” kata Bhakti.

Saat itu, akses jalan menuju KNIA memang sudah ada dari Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa. Namun, jalan rusak dan terlalu kecil. “Saya sudah melakukan penelitian ke KNIA itu. Jalan raya memang belum siap, masih ada lahan yang belum dibebaskan. Memang ada jalan kecil menuju ke sana, tapi itu terlalu kecil dan butuh 2 jam agar sampai di KNIA,” ungkapnya.

Sementara itu, dengan beroperasinya KNIA tersebut, maka Kualanamu akan berkembang menjadi daerah pertumbuhan ekonomi. Bhakti Alamsyah pun berharap agar pemerintah bisa mengantisipasi hal tersebut, sehingga nantinya tidak ada persoalan lagi.

“Investor pasti banyak membidik Kualanamu sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar itu jadi terancam penggusuran lebih luas. Kita berharap agar pemerintah bisa mengatasi hal tersebut,” harapnya. (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/