25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Mempelai Pria tak Datang, Diganti Pesta Sunatan

BERINGIN – Yuni (24), warga Pasar I Karang Anyer Barat, Desa Karang Anyer, Kec. Beringin, Deliserdang, Sumut dan keluarga besarnya harus menanggung malu.

Gara-gara mempelai pria kabur tanpa sebab, pernikahan yang seyogyanya digelar Selasa (25/2) kemarin harus diganti dengan pesta sunatan. Hal ini dilakukan karena para undangan keburu datang ke lokasi.

Deni Gunawan (24) warga Gang Purwo, Desa Bakaran Batu, Kec. Lubukpakam adalah nama pria yang dituding tak bertanggung jawab itu. Tak pelak, karena undangan telah disebar dan makanan juga telah tersaji, pihak keluarga mempelai wanita terpaksa mengganti acara dengan pesta sunatan.

Saat ditemui Posmetro Medan (Grup JPNN), Kepala Desa Karang Anyer Sugeng didampingi keluarga Yuni menuturkan, 5 hari sebelum pesta pernikahan dilaksanakan, Yuni dapat SMS (pesan) dari Deni. Kala itu, tanpa alasan jelas, Deni tiba-tiba meminta Yuni membatalkan pesta pernikahan mereka.

Karena undangan keburu disebar dan makanan sudah dipesan, keluarga Yuni sontak kalang-kabut. Tak harus berbuat apa lagi, mereka melaporkan persoalan  itu pada kepala desa setempat, Sugeng. Oleh Sugeng, keluarga kedua belah pihak pun diajak berembuk untuk mencari jalan keluar. (man/deo/bersambung)

BERINGIN – Yuni (24), warga Pasar I Karang Anyer Barat, Desa Karang Anyer, Kec. Beringin, Deliserdang, Sumut dan keluarga besarnya harus menanggung malu.

Gara-gara mempelai pria kabur tanpa sebab, pernikahan yang seyogyanya digelar Selasa (25/2) kemarin harus diganti dengan pesta sunatan. Hal ini dilakukan karena para undangan keburu datang ke lokasi.

Deni Gunawan (24) warga Gang Purwo, Desa Bakaran Batu, Kec. Lubukpakam adalah nama pria yang dituding tak bertanggung jawab itu. Tak pelak, karena undangan telah disebar dan makanan juga telah tersaji, pihak keluarga mempelai wanita terpaksa mengganti acara dengan pesta sunatan.

Saat ditemui Posmetro Medan (Grup JPNN), Kepala Desa Karang Anyer Sugeng didampingi keluarga Yuni menuturkan, 5 hari sebelum pesta pernikahan dilaksanakan, Yuni dapat SMS (pesan) dari Deni. Kala itu, tanpa alasan jelas, Deni tiba-tiba meminta Yuni membatalkan pesta pernikahan mereka.

Karena undangan keburu disebar dan makanan sudah dipesan, keluarga Yuni sontak kalang-kabut. Tak harus berbuat apa lagi, mereka melaporkan persoalan  itu pada kepala desa setempat, Sugeng. Oleh Sugeng, keluarga kedua belah pihak pun diajak berembuk untuk mencari jalan keluar. (man/deo/bersambung)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/