MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Bersatu Indonesia Raya (Gembira) Sumatera Utara meminta DPD Golkar Sumut untuk memberhentikan Zainuddin Purba dari keanggotaannya di Partai Golkar sekaligus melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap anggota DPRD Sumut tersebut. Desakan ini disampaikan massa Gembira Sumut dalam aksi ke Kantor DPD Golkar Sumut, Kamis (25/3) siang.
Dalam aksinya, belasan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Bersatu Indonesia Raya (Gembira) Sumut menyampaikan empat poin tuntutan mereka. Pertama, mereka menyebut Zainuddin yang merupakan bekas ketua DPD Golkar Binjai diduga terkait dengan dugaan kasus dana TPTGR Kota Binjai 2004-2009.
Kedua, mereka mendesak Mahkamah Partai segera memanggil Zainuddin terkait banyaknya pemberitaan dugaan korupsi yang menyeret nama Zainuddin. Zainuddin juga disebut banyak merugikan pengusaha terkait janji-janji proyek yang tidak terealisasi. “Kami akan terus kawal dan meminta dengan tegas kepada ketua DPD Golkar Sumut panggil dan copot Zainuddin dari keanggotaan Partai Golkar,” kata Yudhi William Pranata, koordinator aksi.
Aksi mereka ini diterima sejumlah pengurus DPD Golkar Sumut, di antaranya Korbid Kepartaian Hanafi Harahap. Kepada pendemo, Hanafi mengatakan, tuntutan mereka akan disampaikan ke pimpinan partai. Hanya saja, ia meminta massa tidak melakukan justifikasi tanpa adanya putusan hukum terang terhadap Zainuddin.
Kepada wartawan usai menemui pendemo, Hanafi mengatakan, bahwa mereka akan memelajari laporan yang disampaikan tersebut. Menurutnya, untuk memproses dugaan pelanggaran etik sudah ada pedoman organisasi di internal Golkar. “Dan kalau sudah menyangkut kasus hukum, Golkar tidak akan melakukan intervensi,” pungkasnya.
Sementara itu, Zainuddin Purba lantas angkat bicara. Pria yang akrab disapa Pak Uda ini mengaku mengenal betul Yudhi William Pranata, koordinator aksi dan siapa yang berada di balik aksi demo terhadap dirinya. “Saya paham betul bahwasanya saya berhadapan dengan bandar narkoba, pengusaha diskotik yang menggunakan oknum-oknum mahasiswa untuk menjatuhkan saya. Saya tahu berapa uang yang mereka terima (pendemo),” katanya saat dikonfirmasi via seluler.
Menurutnya, aksi demo dalam upaya menjatuhkan dirinya sudah dilakukan mereka ke Kejari Binjai, Kejati Sumut dan yang terbaru aksi di DPD Golkar Sumut.
“Ini semenjak saya getol mendesak supaya diskotik yang merusak generasi bangsa itu ditutup. Saya selama ini aktif menggalang pemerintah di tiga kabupaten, yakni Binjai, Langkat dan Deliserdang untuk menutup diskotik itu,” jelas anggota DPRD Sumut dari dapil Binjai-Langkat ini.
Diketahui, diskotik yang didesak tutup itu bernama Sky Garden. Di lokasi itu, baru-baru ini dihebohkan dengan tewasnya seorang pengunjung wanita yang diduga overdosis di tempat hiburan tersebut. (prn/ila)