26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Layanan Tes Covid-19 di KNIA akan Ditutup

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh Pos Pelayanan tes Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Deliserdang akan ditutup. Penutupan tersebut sehubungan dengan keluarnya Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2022 yang menyebutkan, pelaku perjalanan udara yang sudah vaksin dosis 2 ataupun Vaksin Booster tidak diwajibkan tes PCR atau antigen.

Hal itu dibenarkan Assistant Manager of Branch Communication PT Angkasa Pura II Kualanamu, Novita Maria Sari, Jumat (25/3). “Ya benar, ditutup. Untuk area mazenine jadwal operasional penutupan belaku sejak 28 Maret 2022, sedangkan di area parkir A mulai 29 Maret 2022,” ujarnya.

Menurutnya, sejak dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Perhubungan terkait peniadaan PCR/antigen sebagai syarat terbang, dua loket layanan tes Covid-19 di Bandara Kualanamu relatif sepi. Apalagi, sebagian besar calon penumpang di Bandara Kualanamu sudah banyak yang vaksinasi Covid-19 dosis 2 dan Booster. “Mereka sadar akan manfaat dari vaksinasi Covid-19 yakni merangsang kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus dan mencapai herd immunity,” pungkasnya.

Omicron Lampaui Delta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat jumlah kumulatif kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia telah resmi melampaui varian B1617.2 Delta.

Dalam beberapa pekan sebelumnya, jumlah kumulatif varian Delta masih mendominasi di Indonesia. Namun berdasarkan data per 21 Maret yang diunggah baru-baru ini melalui situs resmi Kemenkes, tercatat varian Omicron berjumlah 8.879, sementara varian Delta berjumlah 8.589 kasus.

Saat ini, kasus Omicron di Indonesia juga telah menyebar di 32 provinsi Indonesia. Sisa dua provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian ini, yakni Maluku dan Papua Barat.

Selain kedua varian itu, Balitbangkes Kemenkes juga mencatat tiga temuan ‘Variant of Concern’ (VoC) lainnya. Yakni B117 Alfa sebanyak 83 kasus dan 22 kasus pada B1351 Beta. Sementara itu, hanya Gamma P1 yang merupakan VoC dan belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.

Seluruh temuan kasus varian di Indonesia itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 21.956 spesimen. Untuk mengetahui detailnya, berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan dari seluruh kasus VoC di Indonesia. (dwi/cnn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh Pos Pelayanan tes Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Deliserdang akan ditutup. Penutupan tersebut sehubungan dengan keluarnya Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2022 yang menyebutkan, pelaku perjalanan udara yang sudah vaksin dosis 2 ataupun Vaksin Booster tidak diwajibkan tes PCR atau antigen.

Hal itu dibenarkan Assistant Manager of Branch Communication PT Angkasa Pura II Kualanamu, Novita Maria Sari, Jumat (25/3). “Ya benar, ditutup. Untuk area mazenine jadwal operasional penutupan belaku sejak 28 Maret 2022, sedangkan di area parkir A mulai 29 Maret 2022,” ujarnya.

Menurutnya, sejak dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Perhubungan terkait peniadaan PCR/antigen sebagai syarat terbang, dua loket layanan tes Covid-19 di Bandara Kualanamu relatif sepi. Apalagi, sebagian besar calon penumpang di Bandara Kualanamu sudah banyak yang vaksinasi Covid-19 dosis 2 dan Booster. “Mereka sadar akan manfaat dari vaksinasi Covid-19 yakni merangsang kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus dan mencapai herd immunity,” pungkasnya.

Omicron Lampaui Delta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat jumlah kumulatif kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia telah resmi melampaui varian B1617.2 Delta.

Dalam beberapa pekan sebelumnya, jumlah kumulatif varian Delta masih mendominasi di Indonesia. Namun berdasarkan data per 21 Maret yang diunggah baru-baru ini melalui situs resmi Kemenkes, tercatat varian Omicron berjumlah 8.879, sementara varian Delta berjumlah 8.589 kasus.

Saat ini, kasus Omicron di Indonesia juga telah menyebar di 32 provinsi Indonesia. Sisa dua provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian ini, yakni Maluku dan Papua Barat.

Selain kedua varian itu, Balitbangkes Kemenkes juga mencatat tiga temuan ‘Variant of Concern’ (VoC) lainnya. Yakni B117 Alfa sebanyak 83 kasus dan 22 kasus pada B1351 Beta. Sementara itu, hanya Gamma P1 yang merupakan VoC dan belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.

Seluruh temuan kasus varian di Indonesia itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 21.956 spesimen. Untuk mengetahui detailnya, berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan dari seluruh kasus VoC di Indonesia. (dwi/cnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/