26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemko Medan Belum Usulkan Pembenahan Taman Budaya ke Kementerian

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin mengaku mendukung rencana Pemko Medan yang ingin membenahi Taman Budaya dan menjadikan Taman Budaya Kota Medan sebagai pusat kebudayaan di Kota Medan. Salah satunya, dengan menjadikan Taman Budaya sebagai tempat pusat berkumpulnya para pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan dan menjual produk-produknya, termasuk sebagai pusat kegiatan kebudayaan di Kota Medan.

“Rencana ini kita dukung sepenuhnya. Sebab ini akan sangat baik untuk masyarakat Kota Medan, khususnya bagi mereka yang merupakan pelaku ekonomi kreatif. Sedangkan bagi masyarakat atau pengunjung, Taman Budaya akan menjadi sarana edukasi tentang kebudayaan di Kota Medan,” ucap Duin kepada Sumut Pos, Kamis (26/5).

Tak cuma itu, Taman Budaya juga diharapkan dapat menjadi ikon Kota Medan yang akan menjadi sarana tempat dipasarkannya sejumlah ikon lainnya yang ada di Kota Medan, seperti souvenir hasil pengrajin Kota Medan hingga oleh-oleh kuliner khas Kota Medan.

“Sehingga nantinya, setiap orang yang berkunjung ke Kota Medan merasa wajib untuk datang ke Taman Budaya dan membeli oleh-oleh khas Kota Medan. Dengan begitu, kebudayaan Kota Medan akan terus dipromosikan dan para Pelaku UMKM pun dapat terus berkembang,” ujarnya.

Untuk itu, kata politisi PDIP itu, Pemko Medan harus sesegera mungkin membenahi Taman Budaya agar rencana tersebut bisa segera terwujud. Namun, hal yang paling realistis untuk Pemko Medan dapat merealisasikan pembenahan Taman Budaya Kota Medan adalah dengan menggunakan dana dari APBN.

Namun sayang, sambung Duin, hingga saat ini pihaknya belum juga mendengar adanya pengajuan dari Pemko Medan ke pihak Kementerian tentang pembenahan Taman Budaya Kota Medan.

“Kalau dari APBD saya kira berat, paling realistis itu dari APBN. Tapi kemarin kita ke Kemenparekraf, kita dapat informasi kalau belum ada pengajuan dari Pemko Medan tentang Taman Budaya, padahal rencana ini sangat bagus dan Kemenparekraf siap untuk mendukungnya. Tapi kalau tidak ada pengajuan, bagaimana mungkin anggarannya bisa turun,” ujarnya.

Hendri Duin meminta Pemko Medan melalui OPD terkait, yakni Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UKM untuk segera mengusulkan pembenahan dan pemanfaatan Taman Budaya ke Kemenparekraf agar rencana tersebut dapat segera terealisasi paling lambat tahun 2023 mendatang.

Namun yang ada, lanjut Duin, sampai saat ini saja ketiga OPD tersebut tidak ada berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Medan terkait Taman Budaya. Padahal seharusnya Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UKM saling berkoordinasi dan menyampaikan perihal rencana ini ke Komisi III selaku counterpart ketiga OPD tersebut.

“Lalu nantinya, OPD-OPD itu bersama komisi III bisa ‘menjemput bola’ ke kementerian, itu lah makna kolaborasi yang sesungguhnya. Rencana wali kota sudah sangat bagus, tapi kita tidak melihat ada upaya maksimal dari para OPD ini, yang ada wali kota yang dibuat mereka capek. Harusnya mereka paham makna kolaboras tadi, lalu mengimplementasikannya dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan terhadap perkembangan ekonomi kreatif, Wali Kota Medan Bobby Nasution membawa Komite Ekonomi Kreatif (Koekraf) Kota Medan saat meninjau Taman Budaya di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Selasa (24/5) petang.

Pasalnya, Bobby Nasution berencana menjadikan Taman Budaya sebagai wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan industri kreatifnya.

Setibanya di lokasi yang memiliki lahan seluas sekitar 8.216 meter persegi itu, Bobby Nasution yang saat itu didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suryono, Kadis Kebudayaan OK Zulfi, Camat Medan Timur Noor Alfi Pane beserta Koekraf, tampak meninjau satu persatu ruangan yang ada di Taman Budaya.

Dikatakan Bobby, peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemko Medan kepada para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Medan dengan rencana menyediakan wadah bagi mereka di Taman Budaya.

“Peninjauan ini dilakukan untuk menyediakan fasilitas kepada para pelaku ekonomi kreatif agar mereka bisa memiliki wadah guna mengembangkan kreativitasnya dengan mengajak komunitas anak muda yang ada di Kota Medan,” ucap Bobby Nasution di sela-sela peninjauan.

Nantinya, dengan adanya wadah ini, Bobby berharap para komite ekonomi kreatif mampu memperkenalkan sekaligus mendukung tumbuh dan kembangnya karya pelaku-pelaku industri kreatif di Kota Medan. “Salah satu upaya kita adalah mendukung para pelaku industri kreatif. Mudah-mudahan, berbagai komunitas yang ada bisa membangkitkan lagi ruh Taman Budaya,” ujarnya.

Tak cuma itu, Bobby juga memastikan pihaknya berencana untuk memperbaiki bangunan dan setiap fasilitas yang ada di Taman Budaya. Sebab dengan demikian, Taman Budaya dapat dijadikan sarana untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan.

“Jika Taman Budaya ini sudah diperbaiki dan bagus nantinya, tentunya event-event akan dapat diselenggarakan di tempat ini,” pungkasnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin mengaku mendukung rencana Pemko Medan yang ingin membenahi Taman Budaya dan menjadikan Taman Budaya Kota Medan sebagai pusat kebudayaan di Kota Medan. Salah satunya, dengan menjadikan Taman Budaya sebagai tempat pusat berkumpulnya para pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan dan menjual produk-produknya, termasuk sebagai pusat kegiatan kebudayaan di Kota Medan.

“Rencana ini kita dukung sepenuhnya. Sebab ini akan sangat baik untuk masyarakat Kota Medan, khususnya bagi mereka yang merupakan pelaku ekonomi kreatif. Sedangkan bagi masyarakat atau pengunjung, Taman Budaya akan menjadi sarana edukasi tentang kebudayaan di Kota Medan,” ucap Duin kepada Sumut Pos, Kamis (26/5).

Tak cuma itu, Taman Budaya juga diharapkan dapat menjadi ikon Kota Medan yang akan menjadi sarana tempat dipasarkannya sejumlah ikon lainnya yang ada di Kota Medan, seperti souvenir hasil pengrajin Kota Medan hingga oleh-oleh kuliner khas Kota Medan.

“Sehingga nantinya, setiap orang yang berkunjung ke Kota Medan merasa wajib untuk datang ke Taman Budaya dan membeli oleh-oleh khas Kota Medan. Dengan begitu, kebudayaan Kota Medan akan terus dipromosikan dan para Pelaku UMKM pun dapat terus berkembang,” ujarnya.

Untuk itu, kata politisi PDIP itu, Pemko Medan harus sesegera mungkin membenahi Taman Budaya agar rencana tersebut bisa segera terwujud. Namun, hal yang paling realistis untuk Pemko Medan dapat merealisasikan pembenahan Taman Budaya Kota Medan adalah dengan menggunakan dana dari APBN.

Namun sayang, sambung Duin, hingga saat ini pihaknya belum juga mendengar adanya pengajuan dari Pemko Medan ke pihak Kementerian tentang pembenahan Taman Budaya Kota Medan.

“Kalau dari APBD saya kira berat, paling realistis itu dari APBN. Tapi kemarin kita ke Kemenparekraf, kita dapat informasi kalau belum ada pengajuan dari Pemko Medan tentang Taman Budaya, padahal rencana ini sangat bagus dan Kemenparekraf siap untuk mendukungnya. Tapi kalau tidak ada pengajuan, bagaimana mungkin anggarannya bisa turun,” ujarnya.

Hendri Duin meminta Pemko Medan melalui OPD terkait, yakni Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UKM untuk segera mengusulkan pembenahan dan pemanfaatan Taman Budaya ke Kemenparekraf agar rencana tersebut dapat segera terealisasi paling lambat tahun 2023 mendatang.

Namun yang ada, lanjut Duin, sampai saat ini saja ketiga OPD tersebut tidak ada berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Medan terkait Taman Budaya. Padahal seharusnya Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UKM saling berkoordinasi dan menyampaikan perihal rencana ini ke Komisi III selaku counterpart ketiga OPD tersebut.

“Lalu nantinya, OPD-OPD itu bersama komisi III bisa ‘menjemput bola’ ke kementerian, itu lah makna kolaborasi yang sesungguhnya. Rencana wali kota sudah sangat bagus, tapi kita tidak melihat ada upaya maksimal dari para OPD ini, yang ada wali kota yang dibuat mereka capek. Harusnya mereka paham makna kolaboras tadi, lalu mengimplementasikannya dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan terhadap perkembangan ekonomi kreatif, Wali Kota Medan Bobby Nasution membawa Komite Ekonomi Kreatif (Koekraf) Kota Medan saat meninjau Taman Budaya di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Selasa (24/5) petang.

Pasalnya, Bobby Nasution berencana menjadikan Taman Budaya sebagai wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan industri kreatifnya.

Setibanya di lokasi yang memiliki lahan seluas sekitar 8.216 meter persegi itu, Bobby Nasution yang saat itu didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suryono, Kadis Kebudayaan OK Zulfi, Camat Medan Timur Noor Alfi Pane beserta Koekraf, tampak meninjau satu persatu ruangan yang ada di Taman Budaya.

Dikatakan Bobby, peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemko Medan kepada para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Medan dengan rencana menyediakan wadah bagi mereka di Taman Budaya.

“Peninjauan ini dilakukan untuk menyediakan fasilitas kepada para pelaku ekonomi kreatif agar mereka bisa memiliki wadah guna mengembangkan kreativitasnya dengan mengajak komunitas anak muda yang ada di Kota Medan,” ucap Bobby Nasution di sela-sela peninjauan.

Nantinya, dengan adanya wadah ini, Bobby berharap para komite ekonomi kreatif mampu memperkenalkan sekaligus mendukung tumbuh dan kembangnya karya pelaku-pelaku industri kreatif di Kota Medan. “Salah satu upaya kita adalah mendukung para pelaku industri kreatif. Mudah-mudahan, berbagai komunitas yang ada bisa membangkitkan lagi ruh Taman Budaya,” ujarnya.

Tak cuma itu, Bobby juga memastikan pihaknya berencana untuk memperbaiki bangunan dan setiap fasilitas yang ada di Taman Budaya. Sebab dengan demikian, Taman Budaya dapat dijadikan sarana untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan.

“Jika Taman Budaya ini sudah diperbaiki dan bagus nantinya, tentunya event-event akan dapat diselenggarakan di tempat ini,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/