30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Selamat dari Tragedi Jalan Arab 204 karena Panjat Pagar yang Ada Setrumnya

Foto: AP Banyak jemaah haji memilih melakukan lempar jumroh sejak subuh untuk menghindari kerumunan yang lebih ramai. Prosesi jumroh dengan melempar kerikil di Mina merupakan perlambang melempari setan. Prosesi ini untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim yang ketika akan mengorbankan anaknya, Ismail, digoda oleh setan.
Foto: AP
Banyak jemaah haji memilih melakukan lempar jumroh sejak subuh untuk menghindari kerumunan yang lebih ramai. Prosesi jumroh dengan melempar kerikil di Mina merupakan perlambang melempari setan. Prosesi ini untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim yang ketika akan mengorbankan anaknya, Ismail, digoda oleh setan.

HASMAWATI binti Kasim selamat dari musibah di Jalan Arab 204 itu. Tapi, jamaah dari Sulawesi Barat tersebut sampai kemarin belum mendapat kejelasan soal nasib sang kakak, Namma binti Muhammad Kasim. Juga, seorang nenek, Naj’miah, yang sekloter dengan dirinya dari kloter 10 Makassar.

————
ENDRAYANI DEWI, Mina
————

Padahal, ketiganya berangkat bersama pada Kamis pagi lalu itu menuju Jamarat. “Kami semua berjumlah sekitar 50 orang mengikuti (ketua rombongan) Ustad Ibrahim,” jelas jamaah dari kloter 10 Makassar (UPG) tersebut.

Mereka juga melintasi Jalan Arab 204 menuju Jamarat. Di tengah perjalanan, Hasmawati, Namma, dan Naj’miah beristirahat sejenak di pinggir jalan karena lelah.

Otomatis, mereka pun tertinggal dari rombongan. Tak berapa lama, datang jamaah yang berlawanan arah. Rombongan jamaah dari negara-negara Afrika itu mendesak, menabrak, hingga menginjak mereka bertiga.

“Saya selamat karena ditolong seorang mukimin asal Indonesia yang menyuruh naik pagar dekat dapur. Saya sempat injak tangannya (pria penolong, Red) supaya bisa naik ke pagar,” kenang perempuan 42 tahun itu.

Foto: AP Banyak jemaah haji memilih melakukan lempar jumroh sejak subuh untuk menghindari kerumunan yang lebih ramai. Prosesi jumroh dengan melempar kerikil di Mina merupakan perlambang melempari setan. Prosesi ini untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim yang ketika akan mengorbankan anaknya, Ismail, digoda oleh setan.
Foto: AP
Banyak jemaah haji memilih melakukan lempar jumroh sejak subuh untuk menghindari kerumunan yang lebih ramai. Prosesi jumroh dengan melempar kerikil di Mina merupakan perlambang melempari setan. Prosesi ini untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim yang ketika akan mengorbankan anaknya, Ismail, digoda oleh setan.

HASMAWATI binti Kasim selamat dari musibah di Jalan Arab 204 itu. Tapi, jamaah dari Sulawesi Barat tersebut sampai kemarin belum mendapat kejelasan soal nasib sang kakak, Namma binti Muhammad Kasim. Juga, seorang nenek, Naj’miah, yang sekloter dengan dirinya dari kloter 10 Makassar.

————
ENDRAYANI DEWI, Mina
————

Padahal, ketiganya berangkat bersama pada Kamis pagi lalu itu menuju Jamarat. “Kami semua berjumlah sekitar 50 orang mengikuti (ketua rombongan) Ustad Ibrahim,” jelas jamaah dari kloter 10 Makassar (UPG) tersebut.

Mereka juga melintasi Jalan Arab 204 menuju Jamarat. Di tengah perjalanan, Hasmawati, Namma, dan Naj’miah beristirahat sejenak di pinggir jalan karena lelah.

Otomatis, mereka pun tertinggal dari rombongan. Tak berapa lama, datang jamaah yang berlawanan arah. Rombongan jamaah dari negara-negara Afrika itu mendesak, menabrak, hingga menginjak mereka bertiga.

“Saya selamat karena ditolong seorang mukimin asal Indonesia yang menyuruh naik pagar dekat dapur. Saya sempat injak tangannya (pria penolong, Red) supaya bisa naik ke pagar,” kenang perempuan 42 tahun itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/