30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

MP Siregar Ngaku Siap Mundur

Lagi, Puluhan Karyawan RSU Haji Medan Gelar Demo

MEDAN- Puluhan karyawan terdiri dari pegawai, perawat, supir, security dan managemen RS Haji Medan Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan kembali melakukan aksi, menuntut direktur rumah sakit itu mundur dari jabatannya, Selasa (25/10). Aksi yang digelar di depan ruangan direktur itu berlangsung tertib dan aman.

Puluhan karyawan RSU Haji Medan yang menolak Dr H MP Siregar menjabat Direktur RS Haji Medan selama 15 tahun berturut-turut langsung mendatangi ruangan direktur dan meminta pernyataan pengunduran diri dari Dr H MP Siregar.

Kepala Personalia RS Haji Medan M Hasby Tanjung yang juga ikut aksi menuturkan, aksi tersebut dilakukan dengan spontan oleh para karyawan yang merasa perlu dilakukannya perubahan di RS Haji Medan. “Tuntutan kita, agar Bapak Dirut segera mundur. Sekitar 80 persen karyawan menuntut agar dirut mundur, karena menginginkan perubahan. Beliau sudah lama menjabat sebagai dirut, sejak 1998,” kata Hasby didampingi Kepala Humas RS Haji Medan Fauzi.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, H MP Siregar menyatakan siap mundur dari jabatannya dan segera menemui Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho sebagai ketua yayasan. “Direktur menyatakan sikap akan mundur, secepatnya menghadap Gubsu untuk menyatakan mundur,” ujarnya.

Ditambahkannya, semasa kepemimpinan H MP Siregar, kesejahteraan karyawan sedikit pun tidak ada menunjukkan perubahan. “Perubahan kepemimpinan, karena kebijakan direktur itu cenderung mengabaikan kesejahteran karyawan. Tidak hanya itu, kenaikan gaji juga tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, rumah sakit yang lain sudah ada mengalami kenaikan gaji, tapi kami tidak ada mengalami kenaikan gaji sedikit pun,” sebutnya.

Hasby mengaku, sejak menjabat sebagai direketur, MP Siregar hanya satu priode mengantongi SK resmi dari Gubsu. Untuk periode berikutnya, SK tersebut tidak diperpanjang hingga sekarang. Karyawan menilai, masa kepemimpinan MP Siregar tidak menunjukkan regenerasi. “SK pertama itu dari Gubsu Alm HT Rizal Nurdin. Periode selanjutnya tidak ada SK, tapi hanya surat tugas sampai pengurus yayasan mengangkat direktur definitif,” pungkas Hasby yang sudah bekerja di RS Haji sejak 1998.

Hasby Tanjung bersama dengan karyawan lainnya mengharapkan agar MP Siregar segera mundur dari jabatannya. “Harapan kami, agar Gubsu secepatnya mengangkat dirut yang baru. Paling tidak pelaksana tugas (Plt), dan Plt itu mau menerima masukan dari karyawan,” pungkasnya.

Sementara, H MP Siregar menuturkan, dia bersedia mundur dari jabatannya apabila ada permintaan dari Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho selaku Pimpinan Yayasan. “Tunggu gubernur saja, kapan akan dipanggil,” ujarnya.

H MP Siregar menjelaskan, sebelum adanya permintaan mundur para karyawan, dirinya sudah mengajukan permohonan mundur dari jabatannya tersebut. Namun, hal tersebut tidak disetujui Ketua Yayasan. “Permasalahannya bukan terletak sama saya. Saya sendiri sebelumnya sudah lima kali mengajukan mundur dari jabatan, tapi tidak disetujui. Yang mengatur saya sebagai dirut itu yayasan, bukan saya yang mengatur yayasan,” jelasnya.
Disinggung mengenai keluhan karyawan tidak adanya peningkatan kesejahteraan, H MP Siregar langsung membantahnya. H MP Siregar menuturkan, silahkan bandingkan kesejahteraan dengan rumah sakit lain.(jon)

Lagi, Puluhan Karyawan RSU Haji Medan Gelar Demo

MEDAN- Puluhan karyawan terdiri dari pegawai, perawat, supir, security dan managemen RS Haji Medan Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan kembali melakukan aksi, menuntut direktur rumah sakit itu mundur dari jabatannya, Selasa (25/10). Aksi yang digelar di depan ruangan direktur itu berlangsung tertib dan aman.

Puluhan karyawan RSU Haji Medan yang menolak Dr H MP Siregar menjabat Direktur RS Haji Medan selama 15 tahun berturut-turut langsung mendatangi ruangan direktur dan meminta pernyataan pengunduran diri dari Dr H MP Siregar.

Kepala Personalia RS Haji Medan M Hasby Tanjung yang juga ikut aksi menuturkan, aksi tersebut dilakukan dengan spontan oleh para karyawan yang merasa perlu dilakukannya perubahan di RS Haji Medan. “Tuntutan kita, agar Bapak Dirut segera mundur. Sekitar 80 persen karyawan menuntut agar dirut mundur, karena menginginkan perubahan. Beliau sudah lama menjabat sebagai dirut, sejak 1998,” kata Hasby didampingi Kepala Humas RS Haji Medan Fauzi.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, H MP Siregar menyatakan siap mundur dari jabatannya dan segera menemui Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho sebagai ketua yayasan. “Direktur menyatakan sikap akan mundur, secepatnya menghadap Gubsu untuk menyatakan mundur,” ujarnya.

Ditambahkannya, semasa kepemimpinan H MP Siregar, kesejahteraan karyawan sedikit pun tidak ada menunjukkan perubahan. “Perubahan kepemimpinan, karena kebijakan direktur itu cenderung mengabaikan kesejahteran karyawan. Tidak hanya itu, kenaikan gaji juga tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, rumah sakit yang lain sudah ada mengalami kenaikan gaji, tapi kami tidak ada mengalami kenaikan gaji sedikit pun,” sebutnya.

Hasby mengaku, sejak menjabat sebagai direketur, MP Siregar hanya satu priode mengantongi SK resmi dari Gubsu. Untuk periode berikutnya, SK tersebut tidak diperpanjang hingga sekarang. Karyawan menilai, masa kepemimpinan MP Siregar tidak menunjukkan regenerasi. “SK pertama itu dari Gubsu Alm HT Rizal Nurdin. Periode selanjutnya tidak ada SK, tapi hanya surat tugas sampai pengurus yayasan mengangkat direktur definitif,” pungkas Hasby yang sudah bekerja di RS Haji sejak 1998.

Hasby Tanjung bersama dengan karyawan lainnya mengharapkan agar MP Siregar segera mundur dari jabatannya. “Harapan kami, agar Gubsu secepatnya mengangkat dirut yang baru. Paling tidak pelaksana tugas (Plt), dan Plt itu mau menerima masukan dari karyawan,” pungkasnya.

Sementara, H MP Siregar menuturkan, dia bersedia mundur dari jabatannya apabila ada permintaan dari Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho selaku Pimpinan Yayasan. “Tunggu gubernur saja, kapan akan dipanggil,” ujarnya.

H MP Siregar menjelaskan, sebelum adanya permintaan mundur para karyawan, dirinya sudah mengajukan permohonan mundur dari jabatannya tersebut. Namun, hal tersebut tidak disetujui Ketua Yayasan. “Permasalahannya bukan terletak sama saya. Saya sendiri sebelumnya sudah lima kali mengajukan mundur dari jabatan, tapi tidak disetujui. Yang mengatur saya sebagai dirut itu yayasan, bukan saya yang mengatur yayasan,” jelasnya.
Disinggung mengenai keluhan karyawan tidak adanya peningkatan kesejahteraan, H MP Siregar langsung membantahnya. H MP Siregar menuturkan, silahkan bandingkan kesejahteraan dengan rumah sakit lain.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/