28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tik Tik Tik… Gedung Rp90 Miliar Kebanjiran

Foto: Riadi/PM Tempat parkir di Gedung DPRD Medan banjir pascahujan lebat yang melanda Kota Medan, Selasa (24/11/2015) malam.
Foto: Riadi/PM
Tempat parkir di Gedung DPRD Medan banjir pascahujan lebat yang melanda Kota Medan, Selasa (24/11/2015) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan pegawai kebersihan di gedung DPRD Medan, Rabu (25/11) harus bekerja ekstra. Pasalnya, hujan deras yang mengguyur Kota Medan Selasa (24/11) malam, membuat gedung para wakil rakyat senilai Rp 90 miliar itu kebanjiran.

Air menggenangi setiap lantai, mulai bassement hingga gedung lantai enam.

Ember-ember berukuran besar dan kecil diletakkan di tempat-tempat yang mendapat kiriman air dari langit-langit gedung. Ada pula satu buah kaleng bekas biskuit diletakkan di depan pintu masuk ruangan pegawai di lantai G (Ground). Menaiki ke lantai atas, di lantai 2, 4, 5, 6 ada ember dan kain pel disiagakan di depan pintu lift yang tak beroperasi. Air merembes menyentuh lantai dari sela-sela pintu lift yang masih terlihat bercak air.

Di lantai G, ada sebuah ember hitam yang teletak di depan meja customer service. Memalukan memang, mengingat itu merupakan pintu masuk ramu-tamu DPRD Medan. Apalagi ember itu terlihat dijadikan tempat penampung ludah seorang staf DPRD Medan yang melintas. Di ruangan staf Sekwan pun air mengalir tik tik tik dari langit-langit membuat meja staf terus basah. Kalender yang terpasang di dinding pun terasa lembab.

Area bassement sepeda motor menampung air yang paling banyak. Di balik genangan air terlihat muncul buih-buih air yang mengalir dari lubang-lubang kecil lantai yang dicor semen itu. Ada puluhan titik yang terlihat. Suara aliran air dari lubang-lubang itu juga sangat jelas terdengar. Ini semua menambah rentetan bukti bahwa gedung yang dibangun menghabiskan dana Rp 90 miliar oleh Dinas Perkim itu terkesan asal jadi.

Tak usah bicara banjir, dinding, kamar mandi, dan beberapa perlengkapan gedung, Seperti meja dan kursi juga sudah pada rusak. Padahal gedung baru saja selesai dibangun pada akhir 2013 lalu. Sementara itu Sekwan DPRD Medan, Azwarlin Nasution mengatakan bahwa kejadian itu tidak mengganggu kinerja di DPRD Medan.

Semua berjalan lancar tanpa hambatan. Namun begitu, ia akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Perkim Kota Medan untuk pemeliharaan gedung DPRD Medan. “Jadi kita tahu sama tahu kalau banjir itu kan karena alam. Diluar kehendak manusia. Kalau ada yang merembes nanti diberitahu Perkim,”ujarnya. Pj Walikota Medan juga akan memanggil Dinas Perkim melalui Sekwan DPRD Medan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Makanya kita akan panggil Dinas Perkim segera melalui Sekwan agar diteliti. Kalau yang di bassement itu kan merembes karena ada saluran yang tersumbat jadi enggak mengalir ke sungai,”ujarnya. Sayangnya, tidak ditemukan biaya pemeliharaan dan perawatan gedung DPRD Medan terlihat di draft P-APBD 2015 Dinas Perkim. Menjawab ini, Randiman mengatakan pasti ada anggaran untuk itu. “Loh enggak mungkin enggak dipelihara. Harus segera dperbaiki yang bocor kalau enggak plafonnya rusak,”ujarnya. (win/deo)

Foto: Riadi/PM Tempat parkir di Gedung DPRD Medan banjir pascahujan lebat yang melanda Kota Medan, Selasa (24/11/2015) malam.
Foto: Riadi/PM
Tempat parkir di Gedung DPRD Medan banjir pascahujan lebat yang melanda Kota Medan, Selasa (24/11/2015) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan pegawai kebersihan di gedung DPRD Medan, Rabu (25/11) harus bekerja ekstra. Pasalnya, hujan deras yang mengguyur Kota Medan Selasa (24/11) malam, membuat gedung para wakil rakyat senilai Rp 90 miliar itu kebanjiran.

Air menggenangi setiap lantai, mulai bassement hingga gedung lantai enam.

Ember-ember berukuran besar dan kecil diletakkan di tempat-tempat yang mendapat kiriman air dari langit-langit gedung. Ada pula satu buah kaleng bekas biskuit diletakkan di depan pintu masuk ruangan pegawai di lantai G (Ground). Menaiki ke lantai atas, di lantai 2, 4, 5, 6 ada ember dan kain pel disiagakan di depan pintu lift yang tak beroperasi. Air merembes menyentuh lantai dari sela-sela pintu lift yang masih terlihat bercak air.

Di lantai G, ada sebuah ember hitam yang teletak di depan meja customer service. Memalukan memang, mengingat itu merupakan pintu masuk ramu-tamu DPRD Medan. Apalagi ember itu terlihat dijadikan tempat penampung ludah seorang staf DPRD Medan yang melintas. Di ruangan staf Sekwan pun air mengalir tik tik tik dari langit-langit membuat meja staf terus basah. Kalender yang terpasang di dinding pun terasa lembab.

Area bassement sepeda motor menampung air yang paling banyak. Di balik genangan air terlihat muncul buih-buih air yang mengalir dari lubang-lubang kecil lantai yang dicor semen itu. Ada puluhan titik yang terlihat. Suara aliran air dari lubang-lubang itu juga sangat jelas terdengar. Ini semua menambah rentetan bukti bahwa gedung yang dibangun menghabiskan dana Rp 90 miliar oleh Dinas Perkim itu terkesan asal jadi.

Tak usah bicara banjir, dinding, kamar mandi, dan beberapa perlengkapan gedung, Seperti meja dan kursi juga sudah pada rusak. Padahal gedung baru saja selesai dibangun pada akhir 2013 lalu. Sementara itu Sekwan DPRD Medan, Azwarlin Nasution mengatakan bahwa kejadian itu tidak mengganggu kinerja di DPRD Medan.

Semua berjalan lancar tanpa hambatan. Namun begitu, ia akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Perkim Kota Medan untuk pemeliharaan gedung DPRD Medan. “Jadi kita tahu sama tahu kalau banjir itu kan karena alam. Diluar kehendak manusia. Kalau ada yang merembes nanti diberitahu Perkim,”ujarnya. Pj Walikota Medan juga akan memanggil Dinas Perkim melalui Sekwan DPRD Medan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Makanya kita akan panggil Dinas Perkim segera melalui Sekwan agar diteliti. Kalau yang di bassement itu kan merembes karena ada saluran yang tersumbat jadi enggak mengalir ke sungai,”ujarnya. Sayangnya, tidak ditemukan biaya pemeliharaan dan perawatan gedung DPRD Medan terlihat di draft P-APBD 2015 Dinas Perkim. Menjawab ini, Randiman mengatakan pasti ada anggaran untuk itu. “Loh enggak mungkin enggak dipelihara. Harus segera dperbaiki yang bocor kalau enggak plafonnya rusak,”ujarnya. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/