25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut Gagal

101 Balita Positif Terinfeksi

MEDAN- Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut dinilai gagal. Pasalnya, dalam pelaksanaannya masih terfokus pada pengobatan dari pada penemuan kasus. Demikian diutarakan Ketua Perhimpunan Dokter Peduli Aids Indonesia (PDPAI) Cabang Sumut, Umar Zein dalam Refleksi Program Pendampingan ODHA/OHIDHA selama 2011, Jumat (23/12) di Medan.

“Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut gagal. Untuk itu, yang harus dilakukan tak hanya pada pengobatan, melainkan harus pada temuan kasus, obati dan turunkan angka kematian penderita HIV/AIDS,” tegasnya.

Menurut dia, jika hal tersebut tidak dilakukan dengan cepat, maka tidak menutup kemungkinan, semakin banyak kasus HIV/AIDS ditemukan pada ibu hamil. “Survei pada ibu hamil yang positif HIV/AIDS belum pernah dilakukan. Lima atau 10 tahun ke depan, jangan terkejut bayi lahir dengan HIV positif,” jelasnya.

Ke depan, Umar Zein mengharapkan, peran seluruh komponen serta masyarakat untuk benar-benar mengaplikasikan program penanggulangan HIV/AIDS tersebut dalam bentuk nyata. “VCT harus benar-benar ditingkatkan dan adanya metode yang harus dilakukan untuk membuat suatu data base jumlah penderita HIV/AIDS yang terdeteksi di rumah sakit di Sumut,” urainya.

Selain itu, meminimalisir diskriminasi yang masih menjadi masalah sosial di masyarakat serta oleh pelayanan kesehatan. “Pelayanan kesehatan saja masih enggan merawat Odha, apalagi masyarakat. Ini yang harus dihapuskan,” ungkapnya.

Ketua LSM Medan Plus, Eban Totonta Kaban mengatakan berdasarkan data yang diperoleh, dari 2003 hingga 2011, tercatat 4473 pengidap HIV/AIDS di Sumut. Dari jumlah tersebut, pada 2011 ditemukan kasus baru sebanyak 406 pengidap HIV/AIDS.

Lebih lanjut, dia menyebutkan pria masih mendominasi terinfeksi virus HIV/AIDS dengan jumlah 3.854 orang. Sedangkan wanita sebanyak 619 pengidap HIV/AIDS. Selain itu, kategori anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di bawah umur 1 tahun sebanyak 35 anak (22 pria dan 13 wanita). Sedangkan, anak usia 1-4 tahun ada sebanyak 66 anak (44 pria dan 22 wanita).  “Dari jumlah kasus yang ditemukan di Sumut, ada sekitar 326 ODHA diantaranya yang lolos follow up. Dari jumlah itu, yang menjalani terapi ARV lini satu original 948 ODHA, lini satu subsitusi 112 ODHA dan lini dua 13 ODHA. Mereka sudah ikut terapi ARV, sekarang mereka lolos follow up atau tidak kita ketahui keberadaannya,” katanya.

Diakuinya, dalam penanggulangan HIV/AIDS di Sumut, belum ada keselarasan dalam koordinasi seluruh pihak yang peduli terhadap HIV/AIDS. (mag-11)

101 Balita Positif Terinfeksi

MEDAN- Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut dinilai gagal. Pasalnya, dalam pelaksanaannya masih terfokus pada pengobatan dari pada penemuan kasus. Demikian diutarakan Ketua Perhimpunan Dokter Peduli Aids Indonesia (PDPAI) Cabang Sumut, Umar Zein dalam Refleksi Program Pendampingan ODHA/OHIDHA selama 2011, Jumat (23/12) di Medan.

“Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut gagal. Untuk itu, yang harus dilakukan tak hanya pada pengobatan, melainkan harus pada temuan kasus, obati dan turunkan angka kematian penderita HIV/AIDS,” tegasnya.

Menurut dia, jika hal tersebut tidak dilakukan dengan cepat, maka tidak menutup kemungkinan, semakin banyak kasus HIV/AIDS ditemukan pada ibu hamil. “Survei pada ibu hamil yang positif HIV/AIDS belum pernah dilakukan. Lima atau 10 tahun ke depan, jangan terkejut bayi lahir dengan HIV positif,” jelasnya.

Ke depan, Umar Zein mengharapkan, peran seluruh komponen serta masyarakat untuk benar-benar mengaplikasikan program penanggulangan HIV/AIDS tersebut dalam bentuk nyata. “VCT harus benar-benar ditingkatkan dan adanya metode yang harus dilakukan untuk membuat suatu data base jumlah penderita HIV/AIDS yang terdeteksi di rumah sakit di Sumut,” urainya.

Selain itu, meminimalisir diskriminasi yang masih menjadi masalah sosial di masyarakat serta oleh pelayanan kesehatan. “Pelayanan kesehatan saja masih enggan merawat Odha, apalagi masyarakat. Ini yang harus dihapuskan,” ungkapnya.

Ketua LSM Medan Plus, Eban Totonta Kaban mengatakan berdasarkan data yang diperoleh, dari 2003 hingga 2011, tercatat 4473 pengidap HIV/AIDS di Sumut. Dari jumlah tersebut, pada 2011 ditemukan kasus baru sebanyak 406 pengidap HIV/AIDS.

Lebih lanjut, dia menyebutkan pria masih mendominasi terinfeksi virus HIV/AIDS dengan jumlah 3.854 orang. Sedangkan wanita sebanyak 619 pengidap HIV/AIDS. Selain itu, kategori anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di bawah umur 1 tahun sebanyak 35 anak (22 pria dan 13 wanita). Sedangkan, anak usia 1-4 tahun ada sebanyak 66 anak (44 pria dan 22 wanita).  “Dari jumlah kasus yang ditemukan di Sumut, ada sekitar 326 ODHA diantaranya yang lolos follow up. Dari jumlah itu, yang menjalani terapi ARV lini satu original 948 ODHA, lini satu subsitusi 112 ODHA dan lini dua 13 ODHA. Mereka sudah ikut terapi ARV, sekarang mereka lolos follow up atau tidak kita ketahui keberadaannya,” katanya.

Diakuinya, dalam penanggulangan HIV/AIDS di Sumut, belum ada keselarasan dalam koordinasi seluruh pihak yang peduli terhadap HIV/AIDS. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/