26 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Peluncuran Buku Kumpulan Cerpen Aishah Basar

Dari Mawar Rebah Sampai Mimpi-mimpi Laila

Laila nama gadis itu. Wanita kaya yang mencintai pria dari kalangan biasa. Perbedaan status sosial membuat Laila harus rela melepas cintanya, walau pada saat itu dia sedang mengandung anak buah cintanya dengan si pria. “Aku harus melepasmu. Karena rasa cintaku padamu,” ujar Laila kepada sang kekasih.

CERPEN: Aishah Basar memperlihatkan buku Kumpulan Cerpen  Taman Budaya Sumut kemarin (26/1).
CERPEN: Aishah Basar memperlihatkan buku Kumpulan Cerpen di Taman Budaya Sumut kemarin (26/1).

Kutipan cerita pendek (cerpen) tadi, merupakan salah satu andalan cerpen yang ditulis Aishah Bashar yang berjudul Mimpi-mimpi Laila. Cerpen ini merupakan satu dari 18 judul cerpen yang ditulis Aishah Bashar dalam bukunya bertajuk Kumpulan cerpen Aishah Basar Mawar Rebah dan Mimpi-mimpi Laila yang resmi diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke 42 di Taman Budaya, kemarin (26/1).

Dalam buku berjudul Mimpi-mimpi Laila itu dikisahkan, setelah Laila dan si pria berpisah, 10 tahun kemudian, kisah hidup Laila tidak berubah. Setiap tahun pada tanggal yang sama ketika dia memutuskan untuk menggugurkan janinnya, Laila selalu bertemu dengan sang kekasih. Dirinya menganggap, tanggal tersebut sebagai kelahiran buah cinta mereka yang tidak pernah menghirup udara dunia dan harus dirayakan.

Akhirnya, sang kekasih sadar, 10 tahun yang dilewatinya dengan Laila harus diakhiri. Laila harus kembali ke dunia nyata, Laila harus bergerak maju. Bukan menikmati dan tenggelam dengan sandiwara yang tak kunjung habis. Apa yang dilakukan sang kekasih, dan bagaimana pula Laila menghadapi hidup tanpa sang pujaan hati?

“Semua tertuang dalam cerpen ini. Bagi yang berminat, bisa mendapatkannya di toko-toko buku, dengan harga Rp50 ribu,” kata Aishah Bashar.
Sedangkan dalam cerpen bertajuk Mawar Rebah dikisahkan, seorang pria mencintai wanita yang beda jauh umurnya. Sang pria selalu berkata, “Beri Aku Waktu” kepada wanita yang dicintainya. Hingga batas usia tertentu, cinta mereka belum bisa bersatu, karena masih ada sisa luka didalam hati saat mereka ingin bersatu.

“Buku ini menceritakan tentang wanita dan apa yang dihadapinya. Bukan hanya secara gender, tapi lebih secara global,” sebut Aishah.
Lebih dari 100 cerpen yang telah berhasil ditulisnya. Tetapi, dirinya belum mendapatkan salinan aslinya atau print outnya secara utuh. Baik di arsip pribadinya, maupun yang telah diterbitkan di media cetak. Karena itu, dengan menerbitkan buku kumpulan cerpen ini, dirinya berharap bisa memiliki jejak dalam dunia sastra. “Saya sudah 14 tahun berkarya dalam dunia sastra. Karena itu, saya berharap ada jejak saya. Walau itu masih skala daerah belum nasional,” harapnya dengan wajah berseri.

Ke 18 cerpen yang dibentuk dalam sebuah buku ini dianggapnya paling mewakili kisah perjalanan 14 tahun hidupnya di dunia sastra. Karena itu, dirinya tidak menyangka,pihak penerbit asal Jogyakarta bersedia menerbitkan 18 cerpen tersebut. “Dan akhirnya, terpilihlan 2 cerpen untuk menjadi judul, yaitu Mimpi-mimpi Laila, dan Mawar Rebah,” tambahnya.(ram)

Dari Mawar Rebah Sampai Mimpi-mimpi Laila

Laila nama gadis itu. Wanita kaya yang mencintai pria dari kalangan biasa. Perbedaan status sosial membuat Laila harus rela melepas cintanya, walau pada saat itu dia sedang mengandung anak buah cintanya dengan si pria. “Aku harus melepasmu. Karena rasa cintaku padamu,” ujar Laila kepada sang kekasih.

CERPEN: Aishah Basar memperlihatkan buku Kumpulan Cerpen  Taman Budaya Sumut kemarin (26/1).
CERPEN: Aishah Basar memperlihatkan buku Kumpulan Cerpen di Taman Budaya Sumut kemarin (26/1).

Kutipan cerita pendek (cerpen) tadi, merupakan salah satu andalan cerpen yang ditulis Aishah Bashar yang berjudul Mimpi-mimpi Laila. Cerpen ini merupakan satu dari 18 judul cerpen yang ditulis Aishah Bashar dalam bukunya bertajuk Kumpulan cerpen Aishah Basar Mawar Rebah dan Mimpi-mimpi Laila yang resmi diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke 42 di Taman Budaya, kemarin (26/1).

Dalam buku berjudul Mimpi-mimpi Laila itu dikisahkan, setelah Laila dan si pria berpisah, 10 tahun kemudian, kisah hidup Laila tidak berubah. Setiap tahun pada tanggal yang sama ketika dia memutuskan untuk menggugurkan janinnya, Laila selalu bertemu dengan sang kekasih. Dirinya menganggap, tanggal tersebut sebagai kelahiran buah cinta mereka yang tidak pernah menghirup udara dunia dan harus dirayakan.

Akhirnya, sang kekasih sadar, 10 tahun yang dilewatinya dengan Laila harus diakhiri. Laila harus kembali ke dunia nyata, Laila harus bergerak maju. Bukan menikmati dan tenggelam dengan sandiwara yang tak kunjung habis. Apa yang dilakukan sang kekasih, dan bagaimana pula Laila menghadapi hidup tanpa sang pujaan hati?

“Semua tertuang dalam cerpen ini. Bagi yang berminat, bisa mendapatkannya di toko-toko buku, dengan harga Rp50 ribu,” kata Aishah Bashar.
Sedangkan dalam cerpen bertajuk Mawar Rebah dikisahkan, seorang pria mencintai wanita yang beda jauh umurnya. Sang pria selalu berkata, “Beri Aku Waktu” kepada wanita yang dicintainya. Hingga batas usia tertentu, cinta mereka belum bisa bersatu, karena masih ada sisa luka didalam hati saat mereka ingin bersatu.

“Buku ini menceritakan tentang wanita dan apa yang dihadapinya. Bukan hanya secara gender, tapi lebih secara global,” sebut Aishah.
Lebih dari 100 cerpen yang telah berhasil ditulisnya. Tetapi, dirinya belum mendapatkan salinan aslinya atau print outnya secara utuh. Baik di arsip pribadinya, maupun yang telah diterbitkan di media cetak. Karena itu, dengan menerbitkan buku kumpulan cerpen ini, dirinya berharap bisa memiliki jejak dalam dunia sastra. “Saya sudah 14 tahun berkarya dalam dunia sastra. Karena itu, saya berharap ada jejak saya. Walau itu masih skala daerah belum nasional,” harapnya dengan wajah berseri.

Ke 18 cerpen yang dibentuk dalam sebuah buku ini dianggapnya paling mewakili kisah perjalanan 14 tahun hidupnya di dunia sastra. Karena itu, dirinya tidak menyangka,pihak penerbit asal Jogyakarta bersedia menerbitkan 18 cerpen tersebut. “Dan akhirnya, terpilihlan 2 cerpen untuk menjadi judul, yaitu Mimpi-mimpi Laila, dan Mawar Rebah,” tambahnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/