31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Drainase Ditutup Warga Demo

MARELAN- Puluhan warga Lingkungan I, III dan XXI Jalan AMD Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (25/1) kemarin, menggelar aksi demo.

Warga kesal karena saluran drainase yang berada disekitar lingkungan mereka ditutup oleh pihak perusahaan developer yang rencananya membangun proyek perumahan disekitar permukiman tersebut.
“Kami minta pihak developer membongkar kembali parit (drainase) yang telah ditutupnya, karena akibat penutupan itu kondisi saluran parit disini menjadi kecil dan apabila hujan turun rumah-rumah warga disini digenangi air,” ungkap Samsul saat menggelar aksi protes bersama puluhan warga disekitar proyek pembangunan perumahan tersebut.

Menurut warga, sebelumnya mereka telah berulang kali melakukan menyampaikan keluhan terhadap penutupan parit tersebut, namun pihak developer tidak peduli. Bahkan pihak pengembang perumahan itu berencana menembok parit dengan batu bata. “Warga tidak melarang pembangunan perumahan di daerah ini, hanya saja mereka (developer) jangan seenaknya melakukan penutupan parit, tanpa memperdulikan warga disini,” katanya.
Kesabaran warga habis. Puluhan warga yang semula telah kesal dengan kesewenang-wenangan itu langsung buat aksi protes.(mag-17)

MARELAN- Puluhan warga Lingkungan I, III dan XXI Jalan AMD Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (25/1) kemarin, menggelar aksi demo.

Warga kesal karena saluran drainase yang berada disekitar lingkungan mereka ditutup oleh pihak perusahaan developer yang rencananya membangun proyek perumahan disekitar permukiman tersebut.
“Kami minta pihak developer membongkar kembali parit (drainase) yang telah ditutupnya, karena akibat penutupan itu kondisi saluran parit disini menjadi kecil dan apabila hujan turun rumah-rumah warga disini digenangi air,” ungkap Samsul saat menggelar aksi protes bersama puluhan warga disekitar proyek pembangunan perumahan tersebut.

Menurut warga, sebelumnya mereka telah berulang kali melakukan menyampaikan keluhan terhadap penutupan parit tersebut, namun pihak developer tidak peduli. Bahkan pihak pengembang perumahan itu berencana menembok parit dengan batu bata. “Warga tidak melarang pembangunan perumahan di daerah ini, hanya saja mereka (developer) jangan seenaknya melakukan penutupan parit, tanpa memperdulikan warga disini,” katanya.
Kesabaran warga habis. Puluhan warga yang semula telah kesal dengan kesewenang-wenangan itu langsung buat aksi protes.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/