MEDAN- Aksi perampokan kian merajalela akhir-akhir ini. Kali ini dialami seorang sopir angkot Mitra 30 jurusan Amplas-Belawan, Dede (37), warga Jalan Sehati, Kecamatan Medan Perjuangan.
Selain angkotnya dibawa kabur, dia juga sempat dipukuli, ditelanjangi lalu diikat dan dibuang ke perladangan tebu di di kawasan Desa Sei Semayang, Diski Kecamatan Sunggal, Selasa (26/2) pagi pukul 06.00 WIB.
Pagi itu, Dede bermaksud mencari sewa. Baru beberapa menit angkotnya melaju, lima orang penumpang naik ke angkotnya. Setibanya di kawasan Jalan Putri Hijau, dua pemuda menyetop dan langsung naik ke angkotnya.
Di kawasan Simpang Kantor, lima penumpang lain turun. Tinggallah dua pemuda yang naik dari Jalan Putri hijau tadi. Tiba-tiba, kedua pria itu menawarkan sewa carteran pada Dede untuk tujuan Pinang Baris dengan ongkos Rp170 ribu.
Tanpa curiga, Dede menerima tawaran itu. Namun, kedua pemuda itu meminta Dede menjemput teman mereka di kawasan Cemara Asri.
“Waktu mau jemput kawannya itu, aku sudah curiga, karena mereka meminta agar mereka yang bawa angkotnya. Jelas aku tak mau. Namun setelah kami menjemput kawannya, aku diancam pisau di kawasan Jalan Tol Haji Anif. Aku ditelanjangi, diikat dan dipukuli, lantas di buang ke perkebunan tebu di Sei Semayang,” ungkap Dede saat membuat laporan di Polsekta Sunggal, Selasa (26/2) sore.
Kapolsek Sunggal, Kompol Martin Luther Dachi yang dikonfirmasi via telepon, membenarkan kejadian itu. Disebutnya, pihaknya masih berkordinasi dengan Polsekta Percut Seituan.(mag-10)