Tak lama kemudian, kata korban, keluar bukti transaksi sebesar Rp5.678.123. Namun, bukti transaksi itu malah membuat saldo di ATM ayahnya terkuras. Sebab, uang yang tersisa di ATM hanya Rp200 ribu yang sebelumnya Rp5 juta lebih. “Ini untuk saat ini belum normal. Tunggu transaksi keluar. Baru kami normalkan. Cari nomor rekening satu lagi untuk normalkan. Ini saya konfirmasikan lagi sama Agussani,” ujar korban menirukan percakapan pelaku.
Usai ditipu pelaku yang mencatut nama Rektor UMSU Agussani, ia pun melaporkannya ke Dekanat FISIP UMSU. Bahkan, korbang mengaku bukan dirinya saja dihubungi pelaku, tapi ada empat teman kampus lainnya.
“Kami sudah ngomong sama Dekanat, tapi tak dapat berbuat banyak. Ya bisa diduga ini ada orang dalam, karena enggak hanya saya saja yang dihubungi. Ada empat kawan lainnya yang juga dihubungi dan dijanjikan biaya akomodasi. Artinya, darimana penelpon ini dapat data. Bisa saja kan ada orang dalam. Yang ironisnya lagi, Dekanat FISIP UMSU tak mau bantu,” kata korban.
Bahkan, kata korban, Arifin Saleh yang merupakan dosen FISIP UMSU sudah ditemuinya. “Pak Arifin Saleh bilang enggak ada hubungi saya. Jadikan saya sudah ditipu ini, tapi UMSU enggak mau bantu,” ujar dia seraya menambahkan, akan melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut pada Senin (27/2).
Sementara, Humas UMSU, Ribut Priadi yang dilayangkan pesan singkat melalui WhatsApp, tak menggubrisnya. Hingga berita ini dikirim, Ribut tak menjawab pesan singkat yang dilayangkan wartawan. (ted/ila)