MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Gang Dame Kelurahan Tanjung Sari, Medan Selayang mengeluhkan tidak adanya parit di daerah mereka. Akibatnya, banjir kerap melanda wilayah itu ketika hujan turun meski sebentar.
“Saya sudah tinggal selama 12 tahun di daerah ini. Namun sampai sekarang tidak ada parit di daerah kami,” ujar Misrun, warga Gang Dame saat menyampaikan keluhannya pada anggota DPRD Medan, Proklamasi K Naibaho, ketika menggelar Reses I-2019, Senin (25/2).
Misrun berharap agar anggota dewan menindaklanjuti keluhan warga Gang Dame untuk dibuat parit. Sehingga ketika turun hujan, airnya mengalir ke parit dan tidak terjadi banjir.
Tak jauh beda disampaikan M Sani warga Pasar I. Di kawasan tempat tinggalnya terdapat parit tetapi tersumbat, sehingga ketika hujan turun terjadi banjir. “Paritnya tersumbat dan sudah rata dengan jalan. Sehingga tidak bisa menampung air dan menggenangi rumah warga. Untuk itu, kami meminta kepada anggota dewan supaya petugas Dinas PU turun memperbaikinya,” tutur Sani.
Sementara, Robertus Sihotang warga Gang Tape mengeluhkan permasalahan bak sampah di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan, karena kecewa tidak adanya bak sampah, warga sempat membuat spanduk berisi menanyakan di mana tempat buang sampah.
Selain persoalan infastruktur dan sampah, warga yang mengikuti reses tersebut juga mengeluhkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS Kesehatan. Kemudian, masalah administrasi kependudukan yaitu pengurusan KTP Elektronik yang berbelit.
Menanggapi keluhan warga, Proklamasi K Naibaho menyatakan segera menindaklanjutinya dengan menyampaikan ke instansi terkait. agar secepatnya ditanggapi.
“Permasalahan banjir dan tidak bagusnya drainase sudah menjadi masalah yang belum tertuntaskan. Untuk itu, keluhan warga diteruskan ke Dinas PU, agar anggarannya bisa diajukan,” ungkapnya.
Terkait masalah sampah, sebut Proklamasi, dia juga menyatakan akan mendesak Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk segera membuat bak sampah. (ris)
