29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Lagi, IPK – PP Perang di Perumnas Mandala

Foto: M IDRIS/SUMUT POS Beberapa anggota IPK yang terlibat bentrok di kawasan Jalan Garuda Raya, Percut Seituan, diamankan petugas kepolisian, Kamis (16/4/2015).
Foto: M IDRIS/SUMUT POS
Beberapa anggota IPK yang terlibat bentrok di kawasan Jalan Garuda Raya, Percut Seituan, diamankan petugas kepolisian, Kamis (16/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) di Medan ’perang’. Massa IPK (Ikatan Pemuda Karya) dan PP (Pemuda Pancasila) saling serang sembari membawa senjata tajam di Jalan Garuda Perumnas Mandala, Medan Kamis (16/4) sekira pukul 11.00 WIB. Aksi lempar batu, balok, dan teriakan mengancam serta makian, tumpah di sana.

Masyarakat sekitar dan pengendara yang melintas, berlarian menyelamatkan diri. Tak sedikit toko menutup usahanya. Maklum, massa dari kedua kubu juga mempersenjatai diri dengan kelewang atau senjata tajam lain.

Amatan di lokasi, massa IPK dan PP datang dari arah berlawanan. Masing-masing kubu mengenakan seragam OKP yang mereka banggakan. Tak sekedar lempar dari jarak jauh, ada juga yang baku hantam, berhadapan langsung. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Kedatangan rombongan polisi, awalnya juga tak berdampak besar. Massa kedua OKP tak surut. Lagi, polisi cuma dianggap patung berpangkat. Setelah empat letusan dilepas ke udara, baru massa dari kedua kubu berangsur mundur. Tapi, ada juga yang masih nekat. Salah seorang anggota PP menabrakan sepeda motornya ke seorang anggota IPK, padahal anggota PP yang lain sudah mundur dan sebagian kabur. Tak pelak, pria tersebut pun dihajar habis-habisan. Beruntung dia selamat, itupun setelah polisi mengamankannya bersama anggota IPK yang menghajarnya.

Setelah perang sempat mereda, akhirnya pecah kembali. Itu setelah puluhan anggota IPK berkumpul di Jalan Nuri, dengan senjata tajam di tangan. Mendengar info itu, polisi Polsek Percut Seituan bergegas ke lokasi dan meringkus edikitnya enam pria berseragam IPK, serta satu kelewang.

Keresahan masyarakat kembali terjadi setelah puluhan personel Sat Sabhara Polresta Medan turun. Sebagian mengendarai trail dan menyeser sejumlah jalan dan gang di Perumnas Mandala. Bahkan posko PP di terminal angkutan umum samping Kantor Lurah Kenanga Baru, juga diseser. Hasilnya, 6 orang diamankan dari posko tersebut. “Selama ini sering bentrok, tapi bentrok kecil. Ini yang besar, mereka berebut jadi penguasa sini,” ujar Joseph warga setempat.

Perang ini berawal dari masalah plank PP di Jalan Garuda yang dirobohkan. Namun, Risman (24), salah satu anggota IPK, mengatakan bahwa kejadian bermula akibat pembakaran plang IPK yang dilakukan oleh anggota PP Mandala. “Semalam plang IPK kami dibakar, tadi waktu mau ikut pelantikan Satgas IPK, kami dihadang dan diserang mereka,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram saat dikonfirmasi mengatakan, “Ada 32 anggota IPK yang berhasil kita amankan di Mapolresta Medan, semuanya masih kita periksa,” ungkapnya.

Disinggung tentang beberapa benda tajam yang berhasil diamankan oleh petugas kepolisian, Wahyu mengatakan masih dalam pemeriksaan juga. “Masih kita periksa juga, untuk sementara kasus kepemilikan senjata tajam yang kita proses,” jelasnya.(mri/mag3/trg)

Foto: M IDRIS/SUMUT POS Beberapa anggota IPK yang terlibat bentrok di kawasan Jalan Garuda Raya, Percut Seituan, diamankan petugas kepolisian, Kamis (16/4/2015).
Foto: M IDRIS/SUMUT POS
Beberapa anggota IPK yang terlibat bentrok di kawasan Jalan Garuda Raya, Percut Seituan, diamankan petugas kepolisian, Kamis (16/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) di Medan ’perang’. Massa IPK (Ikatan Pemuda Karya) dan PP (Pemuda Pancasila) saling serang sembari membawa senjata tajam di Jalan Garuda Perumnas Mandala, Medan Kamis (16/4) sekira pukul 11.00 WIB. Aksi lempar batu, balok, dan teriakan mengancam serta makian, tumpah di sana.

Masyarakat sekitar dan pengendara yang melintas, berlarian menyelamatkan diri. Tak sedikit toko menutup usahanya. Maklum, massa dari kedua kubu juga mempersenjatai diri dengan kelewang atau senjata tajam lain.

Amatan di lokasi, massa IPK dan PP datang dari arah berlawanan. Masing-masing kubu mengenakan seragam OKP yang mereka banggakan. Tak sekedar lempar dari jarak jauh, ada juga yang baku hantam, berhadapan langsung. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Kedatangan rombongan polisi, awalnya juga tak berdampak besar. Massa kedua OKP tak surut. Lagi, polisi cuma dianggap patung berpangkat. Setelah empat letusan dilepas ke udara, baru massa dari kedua kubu berangsur mundur. Tapi, ada juga yang masih nekat. Salah seorang anggota PP menabrakan sepeda motornya ke seorang anggota IPK, padahal anggota PP yang lain sudah mundur dan sebagian kabur. Tak pelak, pria tersebut pun dihajar habis-habisan. Beruntung dia selamat, itupun setelah polisi mengamankannya bersama anggota IPK yang menghajarnya.

Setelah perang sempat mereda, akhirnya pecah kembali. Itu setelah puluhan anggota IPK berkumpul di Jalan Nuri, dengan senjata tajam di tangan. Mendengar info itu, polisi Polsek Percut Seituan bergegas ke lokasi dan meringkus edikitnya enam pria berseragam IPK, serta satu kelewang.

Keresahan masyarakat kembali terjadi setelah puluhan personel Sat Sabhara Polresta Medan turun. Sebagian mengendarai trail dan menyeser sejumlah jalan dan gang di Perumnas Mandala. Bahkan posko PP di terminal angkutan umum samping Kantor Lurah Kenanga Baru, juga diseser. Hasilnya, 6 orang diamankan dari posko tersebut. “Selama ini sering bentrok, tapi bentrok kecil. Ini yang besar, mereka berebut jadi penguasa sini,” ujar Joseph warga setempat.

Perang ini berawal dari masalah plank PP di Jalan Garuda yang dirobohkan. Namun, Risman (24), salah satu anggota IPK, mengatakan bahwa kejadian bermula akibat pembakaran plang IPK yang dilakukan oleh anggota PP Mandala. “Semalam plang IPK kami dibakar, tadi waktu mau ikut pelantikan Satgas IPK, kami dihadang dan diserang mereka,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram saat dikonfirmasi mengatakan, “Ada 32 anggota IPK yang berhasil kita amankan di Mapolresta Medan, semuanya masih kita periksa,” ungkapnya.

Disinggung tentang beberapa benda tajam yang berhasil diamankan oleh petugas kepolisian, Wahyu mengatakan masih dalam pemeriksaan juga. “Masih kita periksa juga, untuk sementara kasus kepemilikan senjata tajam yang kita proses,” jelasnya.(mri/mag3/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/