31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Komisi C Segera Panggil Pemko, Kapan Pasar Aksara Dibangun?

istimewa/sumut pos
Boydo Panjaitan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi C DPRD Medan segera memanggil Pemko Medan untuk mempertanyakan kejelasan kapan pembangunan pengganti Pasar Aksara. Sebab, hingga kini para pedagang di pasar tersebut terlantar dan harus berjualan di pinggir jalan di kawasan Terminal Aksara.

Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan mengatakan, jika memang benar mau dibangun dari anggaran APBN maka Pemko Medan diminta memberi penjelasan. Selain itu, sampaikan kepada pedagang dengan transparan. “Kita akan agendakan pertemuan dengan Pemko Medan (dinas terkait) mengenai pembangunan pengganti Pasar Aksara. Kita pertanyakan kapda dibangun,” ujar Boydon

Kata dia, rencana pembangunan pasar tradisional tersebut jangan sampai gagal lagi karena kelalaian Pemko Medan sendiri. Akibatnya, uang dari APBN yang sudah disiapkan menjadi sia-sia alias kembali lagi ke pemerintah pusat. “Sebelumnya ada anggaran yang dikeluarkan dari pemerintah pusat sekitar Rp30 miliar untuk membangun eks Pasar Aksara yang terbakar. Namun ternyata gagal dan anggarannya balik lagi karena tidak ada konsep pembangunan yang matang,” ujar dia.

Khawatir dari pengalaman sebelumnya, sambung Boydo, perlu dilakukan pertemuan untuk membahas rencana pembangunan. Dengan begitu, konsep pembangunannya benar-benar matang. “Anggaran pembangunan yang dibantu dari pemerintah pusat jangan sampai sia-sia begitu saja karena ketidaksiapan konsep. Makanya, kita pertanyakan bagaimana konsep pembangunan Pemko terhadap pasar tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Boydo mengatakan, rencana pembangunan pasar ini bukan sekadar wacana belaka saja. Artinya, seolah-olah menggiring persepsi masyarakat atau pedagang.

“Jangan menggiring opini masyarakat dengan wacana-wacana, tapi konsepnya tidak siap. Untuk itu, nanti akan kita pertanyakan kejelasan dan transparansi wacana proyek tersebut. Mulai dari kapan mau dibangun, siapa kontraktornya, bagaimana proses tendernya dan juga anggarannya? Selain itu, lahan yang akan dibangun apakah sudah jelas statusnya milik Pemko Medan,” pungkasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan Asmui Lubis mengatakan, pedagang butuh realisasi bukan sekadar wacana belaka. “Kalau mau dibangun, apalagi anggarannya dibantu dari pemerintah pusat, yang penting bagi pedagang bukti bukan janji-janji,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PD Pasar Kota Medan Rusdi Sinuraya mengatakan, Pasar Aksara akan dibangun di Jalan Mesjid Dusun 2 Kecamatan Percut Seituan. Persisnya, tak jauh di belakang Pos Polantas Percut Seituan Jalan Williem Iskandar/Pancing. Proyek pembangunan pasar tersebut dibangun dan menggunakan anggaran dari pusat. Kabarnya, sedang ditenderkan dengan nilai anggaran Rp106 miliar lebih dari APBN.

Diketahui, pasca terbakarnya pada 12 Juli 2016 lalu, hingga kini penggunaan lahan bekas Pasar Aksara belum jelas. Sebelumnya, Pemko Medan merencanakan pembangunan fly over di lahan tersebut. Oleh karenanya, tidak bisa kembali membangun pasar. Pemko Medan berinisiatif membangun pasar baru di Jalan Mesjid dan akan memindahkan seluruh pedagang ke tempat tersebut. (ris/ila)

istimewa/sumut pos
Boydo Panjaitan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi C DPRD Medan segera memanggil Pemko Medan untuk mempertanyakan kejelasan kapan pembangunan pengganti Pasar Aksara. Sebab, hingga kini para pedagang di pasar tersebut terlantar dan harus berjualan di pinggir jalan di kawasan Terminal Aksara.

Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan mengatakan, jika memang benar mau dibangun dari anggaran APBN maka Pemko Medan diminta memberi penjelasan. Selain itu, sampaikan kepada pedagang dengan transparan. “Kita akan agendakan pertemuan dengan Pemko Medan (dinas terkait) mengenai pembangunan pengganti Pasar Aksara. Kita pertanyakan kapda dibangun,” ujar Boydon

Kata dia, rencana pembangunan pasar tradisional tersebut jangan sampai gagal lagi karena kelalaian Pemko Medan sendiri. Akibatnya, uang dari APBN yang sudah disiapkan menjadi sia-sia alias kembali lagi ke pemerintah pusat. “Sebelumnya ada anggaran yang dikeluarkan dari pemerintah pusat sekitar Rp30 miliar untuk membangun eks Pasar Aksara yang terbakar. Namun ternyata gagal dan anggarannya balik lagi karena tidak ada konsep pembangunan yang matang,” ujar dia.

Khawatir dari pengalaman sebelumnya, sambung Boydo, perlu dilakukan pertemuan untuk membahas rencana pembangunan. Dengan begitu, konsep pembangunannya benar-benar matang. “Anggaran pembangunan yang dibantu dari pemerintah pusat jangan sampai sia-sia begitu saja karena ketidaksiapan konsep. Makanya, kita pertanyakan bagaimana konsep pembangunan Pemko terhadap pasar tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Boydo mengatakan, rencana pembangunan pasar ini bukan sekadar wacana belaka saja. Artinya, seolah-olah menggiring persepsi masyarakat atau pedagang.

“Jangan menggiring opini masyarakat dengan wacana-wacana, tapi konsepnya tidak siap. Untuk itu, nanti akan kita pertanyakan kejelasan dan transparansi wacana proyek tersebut. Mulai dari kapan mau dibangun, siapa kontraktornya, bagaimana proses tendernya dan juga anggarannya? Selain itu, lahan yang akan dibangun apakah sudah jelas statusnya milik Pemko Medan,” pungkasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan Asmui Lubis mengatakan, pedagang butuh realisasi bukan sekadar wacana belaka. “Kalau mau dibangun, apalagi anggarannya dibantu dari pemerintah pusat, yang penting bagi pedagang bukti bukan janji-janji,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PD Pasar Kota Medan Rusdi Sinuraya mengatakan, Pasar Aksara akan dibangun di Jalan Mesjid Dusun 2 Kecamatan Percut Seituan. Persisnya, tak jauh di belakang Pos Polantas Percut Seituan Jalan Williem Iskandar/Pancing. Proyek pembangunan pasar tersebut dibangun dan menggunakan anggaran dari pusat. Kabarnya, sedang ditenderkan dengan nilai anggaran Rp106 miliar lebih dari APBN.

Diketahui, pasca terbakarnya pada 12 Juli 2016 lalu, hingga kini penggunaan lahan bekas Pasar Aksara belum jelas. Sebelumnya, Pemko Medan merencanakan pembangunan fly over di lahan tersebut. Oleh karenanya, tidak bisa kembali membangun pasar. Pemko Medan berinisiatif membangun pasar baru di Jalan Mesjid dan akan memindahkan seluruh pedagang ke tempat tersebut. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/