30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minggu, Kesawan City Walk Diresmikan Jadi Kawasan The Kicthen of Asia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan meresmikan kawasan Kesawan sebagai Kesawan City Walk pada Minggu (26/3). Rencananya, peresmian itu dilakukan langsung Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution pada pukul 16.00 WIB.

PERSIAPAN: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melihat lokasi yang akan dijadikan the kitchen of Asia di kawasan Kesawan sebelum persiapan peresmian pada Minggu malam ini. istimewa/sumut pos.

Sejumlah hal akan turut diresmikan dalam kesempatan tersebut, salah satunya adalah kawasan Kesawan sebagai The Kitchen of Asia. Peresmian The Kitchen of Asia pada Minggu, nantinya akan diisi oleh pedagang UMKM di Kota Medan. Dan untuk itu, Pemko Medan pun mengaku sudah mempersiapkan kriteria bagi para pelaku UMKM yang berminat berdagang disana.

Kepada wartawan, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menjelaskan, jika salah satu dari beberapa kriteria bagi para pelaku UMKM yang ingin berjualan adalah para pelaku UMKM yang siap bertransaksi dengan proses pembayaran secara cashless atau nontunai.

“Tentunya banyak yang harus dipersiapkan dari pelaku UMKM, termasuk pembayarannya cashless atau nontunai. Dan nantinya kita rencanakan parkir di daerah Kesawan juga tidak lagi dengan tunai, tapi nontunai,” ucap Bobby saat ditemui wartawan di gedung Warrenhuis, Jalan Ahmad Yani VII, Kamis (25/3) sore.

Selain itu, kata Bobby, nantinya steling para UMKM yang berjualan di kawasan Kesawan City Walk harus merepresentasikan kebudayaan masing-masing etnis di Kota Medan.”Contohnya bentuk stelingnya nanti yang akan kita coba buat seragam atau nanti kita buat desainnya supaya nanti bisa merepresentasikan etnis-etnis tertentu,” ujarnya.

Diterangkan Bobby, sedangkan untuk kriteria lainnya adalah terkait dari kuliner yang akan mengisi lokasi Kesawan City Walk itu sendiri. Pemko Medan berharap, kuliner yang nantinya dijual adalah makanan etnis yang ada di Kota Medan.”Salah satu kriterianya adalah makanan etnis dari Melayu, India, Batak, Tionghoa, Mandailing dan lain-lain,” katanya.

Sedangkan untuk pendaftaran para pedagang di kawasan Kesawan City Walk, Pemko Medan akan terus menyosialisasikannya kepada para UMKM melalui OPD terkait.

Bobby menerangkan, nantinya di kawasan Kesawan City Walk akan tetap diberlakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Hal itupun menjadi fokus yang tengah dipersiapkan oleh pihaknya.

“Karena itu kami membukanya Minggu malam, bukan malam Minggu, untuk menghindari keramaian,” terangnya.

Bobby juga memastikan, nantinya para pedagang UMKM akan menerima vaksinasi Covid-19 sebelum soft launching.”Sebelum dibuka, nantinya teman-teman kita yang akan berjualan di daerah Kesawan kita vaksin dulu. Kalau enggak pagi, siang, nanti lah kita pastikan lagi (vaksinasinya),” pungkasnya.

Sebelumnya, di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono menjelaskan, jika saat ini sejumlah pedagang UMKM telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam Program The Kitchen of Asia di kawasan Kesawan City Walk.

“Sampai hari ini, jumlahnya sudah mencapai 68 yang kita data dan ada pedagang UMKM kuliner. Untuk sementara langkah awal ini per tahap. Tahap pertama mengakomodir para pelaku angkringan yang ada selama ini di Kesawan, jadi selama ini yang sudah berjualan di Kesawan itu yang kita akomodir, itu sudah termasuk ke dalam yang 68 itu,” ucap Agus.

Dikatakan Agus, meskipun menjadi prioritas, para pedagang yang memang sebelumnya berjualan di angkringan Kesawan tetap akan dibina untuk memenuhi standarisasi. Salah satu standarisasi yang dimaksud yakni memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), izin UMKM secara OSS, serta harus inovatif dan kreatif.

Sedangkan mengenai rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, Agus memastikan jika jam operasional pedagang tetap dibatasi hingga pukul 22.00 WIB. Sebab harus mengikuti aturan yang berlaku saat ini, yakni penerapan PPKM Mikro.”Kalau untuk jam operasional sementara mengikuti aturan pemerintah. Tentunya kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Sementara untuk luas lokasi UMKM agar dapat menerapkan jaga jarak (social distancing), lanjut Agus, masing-masing UMKM akan diberi luas lapak hingga enam meter.

Dibatasi Hanya 60 Pedagang

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar ST MT, mengatakan, jika dalam penerapan daerah Kesawan City Walk, Pemko Medan akan menerbitkan Peraturan Walikota (Perwal) terkait hal itu.

“Pemko Medan akan menerbitkan Perwal khusus untuk Kesawan City Walk, termasuk mengatur jam tutup-buka sama pengaturan siapa saja (pelaku UMKM) yang mengisi. Sebenarnya ini sudah disusun lama, tapi kita sedang menunggu hasil rapat Forkopimda yang kemarin,” ucap Benny kepada.

Benny mengatakan, dalam Perwal itu juga mengatur para pelaku UMKM di lokasi untuk dapat berjualan. Jika jalan yang dilarang untuk dipergunakan sebagai kawasan beraktivitas adalah jalan yang tidak dipergunakan sebagai lalu lintas.”Sementara kalau kita melakukan penutupan hingga jam-jam tertentu, itu dimungkinkan. Jam operasionalnya dari jam 18.00 sampai jam 24.00 WIB,” katanya.

Selain itu, kata Benny, Perwal juga akan membentuk Badan Khusus yang disebut Badan Pengelola yang isinya pihak swasta dan pihak pemerintah menjadi satu. “Ini sedang disusun Badan Pengelolanya. Tapi yang jelas ada unsur masyarakat sekitar Kesawan, ada unsur pengusaha, unsur pedagang, dan ada unsur yang lain-lain,” jelasnya.

Untuk tahap awal nanti, lanjut Benny, tidak akan ada pedagang UMKM di Jalan Ahmad Yani. Para pegang hanya boleh berjualan di jalan-jalan poros penghubung menuju Jalan Ahmad Yani. Tapi itu pun tidak semua, karena akan memanfaatkan Jalan Ahmad Yani VII, Jalan Hindu, sama Jalan Perdana. Kemudian jalan Perniagaan juga masih berfungsi sama Jalan Kereta Api.

Benny pun memastikan, jika pihaknya akan membatasi jumlah kuota pedagang UMKM di lokasi tersebut. Untuk tahap pertama, setidaknya Pemko Medan akan membatasi hingga 60 pedagang saja.

“Sementara ini kita tidak lebih dari 60 (pedagang) pada tahap awal. Walaupun secara perhitungan kita bisa sampai 120 (pedagang). Karena kita belum tahu kemampuan kita dalam menjaga prokes seperti yang disampaikan Pak Wali,” pungkasnya.

Launching Parkir Nontunai

Selain launching The Kitchen Of Asia, dalam kesempatan itu Wali Kota Medan juga akan melaunching program lainnya, yakni Parkir Nontunai di Kawasan Kesawan.

“InsyaAllah hari minggu bersama launching The Kitchen Of Asia dan UMKM di sana. Pak Wali juga akan turut melaunching Parkir Nontunai di Kawasan Kesawan. Parkir Nontunai ini nantinya akan berlaku mulai dari Jalan Ahmad Yani simpang Palang Merah sampai ke Jalan Balai Kota simpang Jalan Bukit Barisan. Jadi nanti Merdeka Walk yang di kawasan itu juga sudah pakai parkir nontunai,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT kepada Sumut Pos, Jumat (26/3).

Iswar mengatakan, nantinya akan ada tujuh ruas jalan yang ditutup saat Kawasan Kesawan City Walk beroperasi. Namun, beberapa badan jalan di kawasan Kesawan akan dijadikan lokasi parkir.

Adapun jalan yang akan ditutup yakni Jalan utama Ahmad Yani/Kesawan, Jalan Mesjid, Jalan Ahmad Yani IV, Jalan Ahmad Yani I, Jalan Gwang Zhu, Jalan Perdagangan, dan Jalan Ahmad Yani II.

“Sebagian ruas Jalan Pulau Pinang akan dijadikan lokasi parkir sampai ke Jalan Balai Kota,” jelasnya.

Namun Iswar, lanjutnya, rekayasa lalu lintas hanya akan berlaku dari pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB. Sementara di luar jam tersebut, lalu lintas kembali normal. Sementara untuk kawasan UMKM akan berada di sepanjang ruas jalan yang ditutup, sedangkan jalan utama Ahmad Yani atau Kesawan Square merupakan jalur khusus pedestrian atau pejalan kaki. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan meresmikan kawasan Kesawan sebagai Kesawan City Walk pada Minggu (26/3). Rencananya, peresmian itu dilakukan langsung Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution pada pukul 16.00 WIB.

PERSIAPAN: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melihat lokasi yang akan dijadikan the kitchen of Asia di kawasan Kesawan sebelum persiapan peresmian pada Minggu malam ini. istimewa/sumut pos.

Sejumlah hal akan turut diresmikan dalam kesempatan tersebut, salah satunya adalah kawasan Kesawan sebagai The Kitchen of Asia. Peresmian The Kitchen of Asia pada Minggu, nantinya akan diisi oleh pedagang UMKM di Kota Medan. Dan untuk itu, Pemko Medan pun mengaku sudah mempersiapkan kriteria bagi para pelaku UMKM yang berminat berdagang disana.

Kepada wartawan, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menjelaskan, jika salah satu dari beberapa kriteria bagi para pelaku UMKM yang ingin berjualan adalah para pelaku UMKM yang siap bertransaksi dengan proses pembayaran secara cashless atau nontunai.

“Tentunya banyak yang harus dipersiapkan dari pelaku UMKM, termasuk pembayarannya cashless atau nontunai. Dan nantinya kita rencanakan parkir di daerah Kesawan juga tidak lagi dengan tunai, tapi nontunai,” ucap Bobby saat ditemui wartawan di gedung Warrenhuis, Jalan Ahmad Yani VII, Kamis (25/3) sore.

Selain itu, kata Bobby, nantinya steling para UMKM yang berjualan di kawasan Kesawan City Walk harus merepresentasikan kebudayaan masing-masing etnis di Kota Medan.”Contohnya bentuk stelingnya nanti yang akan kita coba buat seragam atau nanti kita buat desainnya supaya nanti bisa merepresentasikan etnis-etnis tertentu,” ujarnya.

Diterangkan Bobby, sedangkan untuk kriteria lainnya adalah terkait dari kuliner yang akan mengisi lokasi Kesawan City Walk itu sendiri. Pemko Medan berharap, kuliner yang nantinya dijual adalah makanan etnis yang ada di Kota Medan.”Salah satu kriterianya adalah makanan etnis dari Melayu, India, Batak, Tionghoa, Mandailing dan lain-lain,” katanya.

Sedangkan untuk pendaftaran para pedagang di kawasan Kesawan City Walk, Pemko Medan akan terus menyosialisasikannya kepada para UMKM melalui OPD terkait.

Bobby menerangkan, nantinya di kawasan Kesawan City Walk akan tetap diberlakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Hal itupun menjadi fokus yang tengah dipersiapkan oleh pihaknya.

“Karena itu kami membukanya Minggu malam, bukan malam Minggu, untuk menghindari keramaian,” terangnya.

Bobby juga memastikan, nantinya para pedagang UMKM akan menerima vaksinasi Covid-19 sebelum soft launching.”Sebelum dibuka, nantinya teman-teman kita yang akan berjualan di daerah Kesawan kita vaksin dulu. Kalau enggak pagi, siang, nanti lah kita pastikan lagi (vaksinasinya),” pungkasnya.

Sebelumnya, di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono menjelaskan, jika saat ini sejumlah pedagang UMKM telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam Program The Kitchen of Asia di kawasan Kesawan City Walk.

“Sampai hari ini, jumlahnya sudah mencapai 68 yang kita data dan ada pedagang UMKM kuliner. Untuk sementara langkah awal ini per tahap. Tahap pertama mengakomodir para pelaku angkringan yang ada selama ini di Kesawan, jadi selama ini yang sudah berjualan di Kesawan itu yang kita akomodir, itu sudah termasuk ke dalam yang 68 itu,” ucap Agus.

Dikatakan Agus, meskipun menjadi prioritas, para pedagang yang memang sebelumnya berjualan di angkringan Kesawan tetap akan dibina untuk memenuhi standarisasi. Salah satu standarisasi yang dimaksud yakni memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), izin UMKM secara OSS, serta harus inovatif dan kreatif.

Sedangkan mengenai rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, Agus memastikan jika jam operasional pedagang tetap dibatasi hingga pukul 22.00 WIB. Sebab harus mengikuti aturan yang berlaku saat ini, yakni penerapan PPKM Mikro.”Kalau untuk jam operasional sementara mengikuti aturan pemerintah. Tentunya kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Sementara untuk luas lokasi UMKM agar dapat menerapkan jaga jarak (social distancing), lanjut Agus, masing-masing UMKM akan diberi luas lapak hingga enam meter.

Dibatasi Hanya 60 Pedagang

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar ST MT, mengatakan, jika dalam penerapan daerah Kesawan City Walk, Pemko Medan akan menerbitkan Peraturan Walikota (Perwal) terkait hal itu.

“Pemko Medan akan menerbitkan Perwal khusus untuk Kesawan City Walk, termasuk mengatur jam tutup-buka sama pengaturan siapa saja (pelaku UMKM) yang mengisi. Sebenarnya ini sudah disusun lama, tapi kita sedang menunggu hasil rapat Forkopimda yang kemarin,” ucap Benny kepada.

Benny mengatakan, dalam Perwal itu juga mengatur para pelaku UMKM di lokasi untuk dapat berjualan. Jika jalan yang dilarang untuk dipergunakan sebagai kawasan beraktivitas adalah jalan yang tidak dipergunakan sebagai lalu lintas.”Sementara kalau kita melakukan penutupan hingga jam-jam tertentu, itu dimungkinkan. Jam operasionalnya dari jam 18.00 sampai jam 24.00 WIB,” katanya.

Selain itu, kata Benny, Perwal juga akan membentuk Badan Khusus yang disebut Badan Pengelola yang isinya pihak swasta dan pihak pemerintah menjadi satu. “Ini sedang disusun Badan Pengelolanya. Tapi yang jelas ada unsur masyarakat sekitar Kesawan, ada unsur pengusaha, unsur pedagang, dan ada unsur yang lain-lain,” jelasnya.

Untuk tahap awal nanti, lanjut Benny, tidak akan ada pedagang UMKM di Jalan Ahmad Yani. Para pegang hanya boleh berjualan di jalan-jalan poros penghubung menuju Jalan Ahmad Yani. Tapi itu pun tidak semua, karena akan memanfaatkan Jalan Ahmad Yani VII, Jalan Hindu, sama Jalan Perdana. Kemudian jalan Perniagaan juga masih berfungsi sama Jalan Kereta Api.

Benny pun memastikan, jika pihaknya akan membatasi jumlah kuota pedagang UMKM di lokasi tersebut. Untuk tahap pertama, setidaknya Pemko Medan akan membatasi hingga 60 pedagang saja.

“Sementara ini kita tidak lebih dari 60 (pedagang) pada tahap awal. Walaupun secara perhitungan kita bisa sampai 120 (pedagang). Karena kita belum tahu kemampuan kita dalam menjaga prokes seperti yang disampaikan Pak Wali,” pungkasnya.

Launching Parkir Nontunai

Selain launching The Kitchen Of Asia, dalam kesempatan itu Wali Kota Medan juga akan melaunching program lainnya, yakni Parkir Nontunai di Kawasan Kesawan.

“InsyaAllah hari minggu bersama launching The Kitchen Of Asia dan UMKM di sana. Pak Wali juga akan turut melaunching Parkir Nontunai di Kawasan Kesawan. Parkir Nontunai ini nantinya akan berlaku mulai dari Jalan Ahmad Yani simpang Palang Merah sampai ke Jalan Balai Kota simpang Jalan Bukit Barisan. Jadi nanti Merdeka Walk yang di kawasan itu juga sudah pakai parkir nontunai,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT kepada Sumut Pos, Jumat (26/3).

Iswar mengatakan, nantinya akan ada tujuh ruas jalan yang ditutup saat Kawasan Kesawan City Walk beroperasi. Namun, beberapa badan jalan di kawasan Kesawan akan dijadikan lokasi parkir.

Adapun jalan yang akan ditutup yakni Jalan utama Ahmad Yani/Kesawan, Jalan Mesjid, Jalan Ahmad Yani IV, Jalan Ahmad Yani I, Jalan Gwang Zhu, Jalan Perdagangan, dan Jalan Ahmad Yani II.

“Sebagian ruas Jalan Pulau Pinang akan dijadikan lokasi parkir sampai ke Jalan Balai Kota,” jelasnya.

Namun Iswar, lanjutnya, rekayasa lalu lintas hanya akan berlaku dari pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB. Sementara di luar jam tersebut, lalu lintas kembali normal. Sementara untuk kawasan UMKM akan berada di sepanjang ruas jalan yang ditutup, sedangkan jalan utama Ahmad Yani atau Kesawan Square merupakan jalur khusus pedestrian atau pejalan kaki. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/