27 C
Medan
Tuesday, October 22, 2024
spot_img

Cepat Besar Ya, Biar Nanti Jadi Polisi

Gabriel Simanjuntak, Anak Korban Rampok CIMB Niaga Brigadir Manuel Simanjuntak

Gabriel Simanjuntak, bayi berusia 6 bulan, kini sedang lincah-lincahnya. Apa kabar anak sulung Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak yang gugur dalam peristiwa perampok Bank CIMB Niaga, 18 Agustus 2010 lalu itu?

Rudyansah, Medan

Rabu (27/4) kemarin, Pengadilan Negeri (PN) Medan kembali menyidangkan kasus perampok Bank CIMB Cabang Jalan Aksara Medan. Agenda sidang mendengarkan keterangan saksi dengan terdakwa seorang anggota kawanan rampok, Marwan alias Wak Geng alias Nano. Jaksa penuntut umum (JPU) Iwan Ginting menghadirkan saksi istri anggota Brimob Poldasu Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak, Fristi Marthaulina Hasibuan, dan pekerja harian lepas (PHL) Satuan Reskrim Polresta Medan unit identifikasi lapangan, Jonson Sibuea dan Staf Kecamatan Medan Tembung, Asmilan STP.

Mengenakan baju terusan motif bunga-bunga dan selendang coklat dengan corak senada plus celana panjang hitam, Fristi menggendong Gabriel Simanjuntak (6 bulan). Wanita 29 tahun itu didampingi kedua orangtuanya, Saut Satahi Hasibuan (58) dan istrinya.

Ketika namanya dipanggil untuk memberikan kesaksian, Gabriel Simanjuntak segera diserahkan kepadanya untuk digendong sang nenek. Duduk di kursi saksi di hadapan majelis hakim yang merenggut nyawa suami saksi. Setelah mendengar penjelasan itu, Fristi lebih tegar dan tidak menangis lagi saat menjawab pertanyaan Majelis Hakim.

Fristi sadar, peristiwa perampokan sering terjadi menjelang puasa dan lebaran. Hal itu diketahuinya dari cerita Manuel sendiri, beberapa hari sebelum kejadian. “Biasanya hari Jumat dan Rabu,” terang almarhum ketika itu, seperti ditirukan Fristi.

Dalam perbincangan mereka, Fristi mencoba menganalisa, kalau perampokan terjadi di hari Jumat, kemungkinan pelaku memanfaatkan momen Salat Jumat. “Lantas saya bilang kalau hari jumat karena orang Salat Jumat. Jadi kalau hari Rabu? Suami saya tidak menjawab,” ujar Fristi.

Rabu, 18 Agustus, Fristi yang kala itu sedang hamil 7 bulan, mendapat kabar Bank CIMB diserang perampok. Kabar itu diketahuinya sekira pukul 13.30 WIB dari Parlin Nainggolan, teman Manuel sesama anggota Brimobda yang  bertugas di Padangsidimpuan. “Suami saya terkena dua tembakan,” kata Fristi.

Ia tidak percaya suaminya yang baru dua hari berulang tahun ke-28 tersebut menjadi korban. Fristi mencoba mencari informasi dari teman suaminya yang lain tapi tidak ada yang tahu. “Tiba-tiba bang Parlin nelpon lagi mengabarkan jenazah suaminya sudah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan,” katanya lagi.

Ibu muda ini juga mengatakan bahwa jenazah suaminya Brigadir Manuel Simanjuntak dibawa ke rumah mertuanya di Jalan Luku III Simpang Kuala Medan. “Suami saya tidak ada musuh pak hakim. Kalau dia (Manuel) tidak pernah mengeluh,” jelasnya dengan suara parau.

Sebelum dimakamkan, Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno memimpin acara penyerahan jenazah Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak kepada Brimobdasu, Jumat (20/8) di rumah duka. Jenazah Manuel Simanjuntak kemudian dimakamkan di TPU Simalingkar B, sekitar pukul 16.00 WIB, diawali upacara kepolisian dipimpin Irup Kasat Brimob Poldasu Kombes Pol Drs Verdianto I Biticaca MHum. Pemakaman dihadiri Kapoltabes Medan Kombes Pol Imam Margono, para petinggi Polri di lingkungan Poldasu, tokoh masyarakat serta sejumlah tokoh politik Indonesia asal Sumatera Utara.

Selama Fristi memberikan kesaksian, Gabriel Simanjuntak tenang berada dalam dekapan opung borunya (neneknya). Sekali-kali Gabriel memainkan jari jemarinya di mulut. Bila digoda, Gabriel tertawa, berulang kali menyemburkan air liurnya. Menurut opung borunya, Gabriel saat ini sudah bisa telungkup.

“Cepat besar ya, biar nanti jadi polisi,” kata opung boru Gabriel Simanjuntak sembari meninabobokkan putra tunggal Brigadir anumerta Manuel Simanjuntak, yang sedang lasak-lasaknya.

Sedangkan kesaksian Johnson Sibuea, dia bertugas menangani identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara) perampokan Bank CIMB Niaga Bank 18 Agustus 2010 lalu. “Saya bersama komandan tim (katim) mengetahui adanya perampokan di Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, karena termonitor di radio HT (handy talky) milik kepolisian,” tegas Johnson.

Lantas ia dan beberapa temannya langsung balik arah dan langsung menuju TKP. “Situasi lokasi begitu berantakan. Dari hasil penyelidikan, kami tidak menemukan adanya sidik jari pelaku, untuk mengetahui pelaku maka kami mengamankan CCTV,” tegas Jonson.

Ketika hakim Erwin Malau menanyakan dari mana mendapatkan foto-foto pelaku, Jonson mengatakan, diberikan orang tak dikenal dalam bentuk flashdisk. “Malam itu, kami kembali lagi mendatangi TKP, tiba-tiba ada seorang pengendara sepeda motor memanggil saya dengan mengatakan ada info penting sembari menyerahkan flasdisk berisikan foto-foto pelaku perampokan. Dari info itulah pak hakim,” tegas Jonson.

Jonson juga mengatakan, hasil pra rekontruksi, penembak Manuel Simanjuntak adalah M Taufik dan Wak Geng alias Nano. Saksi juga mengatakan bahwa berdasarkan penyidikan dan data-data yang ditemukan, maka disimpulkan pelaku adalah orang-orang terlatih. (*)

Gabriel Simanjuntak, Anak Korban Rampok CIMB Niaga Brigadir Manuel Simanjuntak

Gabriel Simanjuntak, bayi berusia 6 bulan, kini sedang lincah-lincahnya. Apa kabar anak sulung Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak yang gugur dalam peristiwa perampok Bank CIMB Niaga, 18 Agustus 2010 lalu itu?

Rudyansah, Medan

Rabu (27/4) kemarin, Pengadilan Negeri (PN) Medan kembali menyidangkan kasus perampok Bank CIMB Cabang Jalan Aksara Medan. Agenda sidang mendengarkan keterangan saksi dengan terdakwa seorang anggota kawanan rampok, Marwan alias Wak Geng alias Nano. Jaksa penuntut umum (JPU) Iwan Ginting menghadirkan saksi istri anggota Brimob Poldasu Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak, Fristi Marthaulina Hasibuan, dan pekerja harian lepas (PHL) Satuan Reskrim Polresta Medan unit identifikasi lapangan, Jonson Sibuea dan Staf Kecamatan Medan Tembung, Asmilan STP.

Mengenakan baju terusan motif bunga-bunga dan selendang coklat dengan corak senada plus celana panjang hitam, Fristi menggendong Gabriel Simanjuntak (6 bulan). Wanita 29 tahun itu didampingi kedua orangtuanya, Saut Satahi Hasibuan (58) dan istrinya.

Ketika namanya dipanggil untuk memberikan kesaksian, Gabriel Simanjuntak segera diserahkan kepadanya untuk digendong sang nenek. Duduk di kursi saksi di hadapan majelis hakim yang merenggut nyawa suami saksi. Setelah mendengar penjelasan itu, Fristi lebih tegar dan tidak menangis lagi saat menjawab pertanyaan Majelis Hakim.

Fristi sadar, peristiwa perampokan sering terjadi menjelang puasa dan lebaran. Hal itu diketahuinya dari cerita Manuel sendiri, beberapa hari sebelum kejadian. “Biasanya hari Jumat dan Rabu,” terang almarhum ketika itu, seperti ditirukan Fristi.

Dalam perbincangan mereka, Fristi mencoba menganalisa, kalau perampokan terjadi di hari Jumat, kemungkinan pelaku memanfaatkan momen Salat Jumat. “Lantas saya bilang kalau hari jumat karena orang Salat Jumat. Jadi kalau hari Rabu? Suami saya tidak menjawab,” ujar Fristi.

Rabu, 18 Agustus, Fristi yang kala itu sedang hamil 7 bulan, mendapat kabar Bank CIMB diserang perampok. Kabar itu diketahuinya sekira pukul 13.30 WIB dari Parlin Nainggolan, teman Manuel sesama anggota Brimobda yang  bertugas di Padangsidimpuan. “Suami saya terkena dua tembakan,” kata Fristi.

Ia tidak percaya suaminya yang baru dua hari berulang tahun ke-28 tersebut menjadi korban. Fristi mencoba mencari informasi dari teman suaminya yang lain tapi tidak ada yang tahu. “Tiba-tiba bang Parlin nelpon lagi mengabarkan jenazah suaminya sudah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan,” katanya lagi.

Ibu muda ini juga mengatakan bahwa jenazah suaminya Brigadir Manuel Simanjuntak dibawa ke rumah mertuanya di Jalan Luku III Simpang Kuala Medan. “Suami saya tidak ada musuh pak hakim. Kalau dia (Manuel) tidak pernah mengeluh,” jelasnya dengan suara parau.

Sebelum dimakamkan, Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno memimpin acara penyerahan jenazah Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak kepada Brimobdasu, Jumat (20/8) di rumah duka. Jenazah Manuel Simanjuntak kemudian dimakamkan di TPU Simalingkar B, sekitar pukul 16.00 WIB, diawali upacara kepolisian dipimpin Irup Kasat Brimob Poldasu Kombes Pol Drs Verdianto I Biticaca MHum. Pemakaman dihadiri Kapoltabes Medan Kombes Pol Imam Margono, para petinggi Polri di lingkungan Poldasu, tokoh masyarakat serta sejumlah tokoh politik Indonesia asal Sumatera Utara.

Selama Fristi memberikan kesaksian, Gabriel Simanjuntak tenang berada dalam dekapan opung borunya (neneknya). Sekali-kali Gabriel memainkan jari jemarinya di mulut. Bila digoda, Gabriel tertawa, berulang kali menyemburkan air liurnya. Menurut opung borunya, Gabriel saat ini sudah bisa telungkup.

“Cepat besar ya, biar nanti jadi polisi,” kata opung boru Gabriel Simanjuntak sembari meninabobokkan putra tunggal Brigadir anumerta Manuel Simanjuntak, yang sedang lasak-lasaknya.

Sedangkan kesaksian Johnson Sibuea, dia bertugas menangani identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara) perampokan Bank CIMB Niaga Bank 18 Agustus 2010 lalu. “Saya bersama komandan tim (katim) mengetahui adanya perampokan di Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, karena termonitor di radio HT (handy talky) milik kepolisian,” tegas Johnson.

Lantas ia dan beberapa temannya langsung balik arah dan langsung menuju TKP. “Situasi lokasi begitu berantakan. Dari hasil penyelidikan, kami tidak menemukan adanya sidik jari pelaku, untuk mengetahui pelaku maka kami mengamankan CCTV,” tegas Jonson.

Ketika hakim Erwin Malau menanyakan dari mana mendapatkan foto-foto pelaku, Jonson mengatakan, diberikan orang tak dikenal dalam bentuk flashdisk. “Malam itu, kami kembali lagi mendatangi TKP, tiba-tiba ada seorang pengendara sepeda motor memanggil saya dengan mengatakan ada info penting sembari menyerahkan flasdisk berisikan foto-foto pelaku perampokan. Dari info itulah pak hakim,” tegas Jonson.

Jonson juga mengatakan, hasil pra rekontruksi, penembak Manuel Simanjuntak adalah M Taufik dan Wak Geng alias Nano. Saksi juga mengatakan bahwa berdasarkan penyidikan dan data-data yang ditemukan, maka disimpulkan pelaku adalah orang-orang terlatih. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru