31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Debat Pilgubsu Kedua Digelar Hari Ini

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEBAT_Pasangan cagub-wagub Sumut nomor urut satu Edy Rahmayadi (kiri)-Musa Rajekshah (kedua kiri) dan pasangan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan)-Sihar Sitorus (kanan) mendengarkan pertanyaan pada Debat Publik Pilkada Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/5). Debat publik tersebut mengangkat tema Tata Kelola Pemerintahan Bebas dari Korupsi.

SUMUTPOS.CO – Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara bakal kembali adu program dalam debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Sabtu (12/5) malam ini pukul 19.00 WIB. Pendukung kedua pasangan calon pun diminta lebih tertib dan taat aturan. Jika tidak, penyelenggara akan mengusir dari ruangan tempat acara berlangsung.

Kemarin (11/5), KPU Sumut sudah mematangkan persiapan debat kandidat kedua Pilgubsu 2018. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga meminta, kedua pendukung pasangan calon lebih tertib dan taat aturan selama acara berlangsung. “Kemarin kita sudah sepakat, khusus pendukung paslon yang hadir dalam debat, dengan keras kita meminta yang boleh dipakai terkait slogan Pilgubsu. Contohnya seperti pakaian yang dikenakan melekat dengan badan. Tidak boleh memuat gambar atau ada tulisan di luar slogan paslon yang didukung,” kata Benget Silitonga kepada wartawan, usai rapat persiapan terakhir debat kandidat kedua di Kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (11/5).

Hal itu, kata Benget, sudah disosialisasikan pihaknya ke kedua paslon agar bisa disampaikan kepada masing-masing pendukung. Adapun hal kedua kata dia, masing-masing tim pendukung yang mengikuti acara debat memiliki leader. “Alhasil mereka kewalahan sendiri mengelola anggotanya. Jangan seolah-olah kita yang melarang ini, padahal sudah kita sampaikan sebelumnya. Kira-kira besok seperti itulah pengelolaannya,” tuturnya.

Selanjutnya, hal ketiga yang paling penting sebut Benget, terkait tata terbit selama acara berlangsung. Baik saat on air maupun off air. Antara lain, kedua pendukung tidak boleh saling mengejek dan memprovokasi. “Jadi kita sudah sepakat dengan pihak keamanan, jika ada yang seperti itu tidak ada peringatan apapun, melainkan langsung dibawa keluar. Termasuk ada yang naik ke kursi,” katanya.

Sebenarnya, kepada perwakilan paslon saat pengarahan belum lama ini, KPU telah mengingatkan bahwa debat bukan acara massa di lapangan sepakbola. Di mana seharusnya orang-orang yang dibawa bisa lebih selektif dan tidak sekadar mengandalkan suara kuat saja. “Seharusnya orang-orang kuncinya yang dibawa, bukan massa yang sekadar pandai bersorak. Sebab acara ini ditonton banyak orang,” katanya.

Menyinggung tema debat kedua ini, dirinya menjelaskan lebih kepada pembangunan yang berkeadilan dan berkesetaraan. Dimana konteksnya adalah mendalami visi misi paslon terkait tema itu. “Bila debat pertama yang didalami tentang tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, pada debat kedua kali ini kita ingin perdalam terkait bagaimana paslon melihat pentingnya pembangunan yang adil dan merata di Sumut. Apa yang akan mereka lakukan dan bagaimana menghadapi problematika yang ada,” ujarnya.

Namun untuk pertanyaan konkritnya, KPU tidak bisa menyampaikan, sebab hal itu bersifat rahasia. “Biarlah itu ranah panelis yang meramu pertanyaan, khususnya sekaitan dengan tema. Tetap ada tujuh orang perumus dari berbagai latar belakang yang telah kami tunjuk,” pungkasnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEBAT_Pasangan cagub-wagub Sumut nomor urut satu Edy Rahmayadi (kiri)-Musa Rajekshah (kedua kiri) dan pasangan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan)-Sihar Sitorus (kanan) mendengarkan pertanyaan pada Debat Publik Pilkada Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/5). Debat publik tersebut mengangkat tema Tata Kelola Pemerintahan Bebas dari Korupsi.

SUMUTPOS.CO – Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara bakal kembali adu program dalam debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Sabtu (12/5) malam ini pukul 19.00 WIB. Pendukung kedua pasangan calon pun diminta lebih tertib dan taat aturan. Jika tidak, penyelenggara akan mengusir dari ruangan tempat acara berlangsung.

Kemarin (11/5), KPU Sumut sudah mematangkan persiapan debat kandidat kedua Pilgubsu 2018. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga meminta, kedua pendukung pasangan calon lebih tertib dan taat aturan selama acara berlangsung. “Kemarin kita sudah sepakat, khusus pendukung paslon yang hadir dalam debat, dengan keras kita meminta yang boleh dipakai terkait slogan Pilgubsu. Contohnya seperti pakaian yang dikenakan melekat dengan badan. Tidak boleh memuat gambar atau ada tulisan di luar slogan paslon yang didukung,” kata Benget Silitonga kepada wartawan, usai rapat persiapan terakhir debat kandidat kedua di Kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (11/5).

Hal itu, kata Benget, sudah disosialisasikan pihaknya ke kedua paslon agar bisa disampaikan kepada masing-masing pendukung. Adapun hal kedua kata dia, masing-masing tim pendukung yang mengikuti acara debat memiliki leader. “Alhasil mereka kewalahan sendiri mengelola anggotanya. Jangan seolah-olah kita yang melarang ini, padahal sudah kita sampaikan sebelumnya. Kira-kira besok seperti itulah pengelolaannya,” tuturnya.

Selanjutnya, hal ketiga yang paling penting sebut Benget, terkait tata terbit selama acara berlangsung. Baik saat on air maupun off air. Antara lain, kedua pendukung tidak boleh saling mengejek dan memprovokasi. “Jadi kita sudah sepakat dengan pihak keamanan, jika ada yang seperti itu tidak ada peringatan apapun, melainkan langsung dibawa keluar. Termasuk ada yang naik ke kursi,” katanya.

Sebenarnya, kepada perwakilan paslon saat pengarahan belum lama ini, KPU telah mengingatkan bahwa debat bukan acara massa di lapangan sepakbola. Di mana seharusnya orang-orang yang dibawa bisa lebih selektif dan tidak sekadar mengandalkan suara kuat saja. “Seharusnya orang-orang kuncinya yang dibawa, bukan massa yang sekadar pandai bersorak. Sebab acara ini ditonton banyak orang,” katanya.

Menyinggung tema debat kedua ini, dirinya menjelaskan lebih kepada pembangunan yang berkeadilan dan berkesetaraan. Dimana konteksnya adalah mendalami visi misi paslon terkait tema itu. “Bila debat pertama yang didalami tentang tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, pada debat kedua kali ini kita ingin perdalam terkait bagaimana paslon melihat pentingnya pembangunan yang adil dan merata di Sumut. Apa yang akan mereka lakukan dan bagaimana menghadapi problematika yang ada,” ujarnya.

Namun untuk pertanyaan konkritnya, KPU tidak bisa menyampaikan, sebab hal itu bersifat rahasia. “Biarlah itu ranah panelis yang meramu pertanyaan, khususnya sekaitan dengan tema. Tetap ada tujuh orang perumus dari berbagai latar belakang yang telah kami tunjuk,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/