29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Hati-hati Makan Daging Sapi, Temuan Baru Ada Cacing Pita

DAGING SAPI: Seorang pedagang daging sapi menunggu pembeli di pasar tradisional Aksara Jalan AR Hakim Medan. Temuan baru di dalam daging sapi terdapat cacing pita yang jika daging itu dikonsumsi manusia maka cacing pita tersebut bisa tumbuh sepanjang 10 meter dalam tubuh.
DAGING SAPI:
Seorang pedagang daging sapi menunggu pembeli di pasar tradisional Aksara Jalan AR Hakim Medan. Temuan baru di dalam daging sapi terdapat cacing pita yang jika daging itu dikonsumsi manusia maka cacing pita tersebut bisa tumbuh sepanjang 10 meter dalam tubuh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Temuan adanya cacing pita di daging babi memang sudah ada sejak lama. Namun bagaimana kalau cacing pita juga ada di daging sapi?
Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi DR Umar Zein baru saja menemukan kembali spesies baru, berjenis hermaprodid atau dalam tubuh cacing ada sel telur dan sel jantan sehingga bisa memperbanyak diri tanpa proses perkawinan ditemukan di sapi.

“Tahun 2012 saya terakhir menerima kasus ini, sekarang kita terima lagi dan uniknya yang kali ini, cacing pita yang biasa ada di daging sapi, Taenia Saginata ada di daging babi. Biasanya di daging babi, disebut Taenia Solium,” ujar Dr. dr. Umar Zein, SpPD, DTM&H, KPTI kepada Sumut Pos, Minggu (26/4).

Temuan ini didapat Umar Zein beberapa minggu lalu setelah menerima 3 pasien asal Simalungun dengan keluhan keluarnya spesis proglotit (bagian ruas-ruas dari cacing pita) dari dubur. Cacing ini dipercaya berasal dari daging sapi atau babi yang dimasak setengah matang dan dikonsumsinya.

“Proglotit ini berwarna putih dan keluar sendiri dari dubur bisa dengan jumlah banyak, banyak orang mengira ini jenis makhluk lain padahal proglotit ini ruas-ruas dari cacing pita. Proglotit ini pun bergerak, setiap bergerak dia mengeluarkan telur,” katanya.

Jika telur ini terdapat di tanah lalu dimakan oleh hewan seperti sapi dan babi, lanjutnya, maka telur tersebut menetas menjadi kista di dalam otot dan hati hewan tersebut. “Jika tidak dimasak, maka kista yang di dalam daging babi dan sapi tadi masuk ke tubuh manusia lalu akan berkembang menjadi cacing pita hingga 10 meter. Cacing pita inilah yang membelah menjadi proglotit dan keluar sendiri dari dubur. Banyak orang menganggap ini karena guna-guna. Cacing pita ini tahan sampai 25 tahun dalam tubuh manusia,” katanya.

Menurut Umar Zein, orang yang mengeluhkan keluar proglotit dari dubur ini harus mengkonsumsi obat Praziquantel. Namun, sayangnya obat ini tidak ada dijual di apotek. Karena ini, Umar Zein pun inisiatif menghubungi Personil Filrariasis dan Helmintologi Kemenkes RI untuk melaporkan kasus ini dan meminta obat tersebut.

Untu itu, Umar Zein berharap dengan ditemukannya kasus ini, maka masyarakat harus waspada terhadap penyakit cacing pita, karena kasusnya masih ada di Sumut. “Secara epidemi, kalau selama ini tidak ada kasusnya lalu ditemukan meski hanya 3 pasien bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kista ini jika menginfeksi otak juga bisa menyebabkan kematian,” pungkasnya. (put/ila)

DAGING SAPI: Seorang pedagang daging sapi menunggu pembeli di pasar tradisional Aksara Jalan AR Hakim Medan. Temuan baru di dalam daging sapi terdapat cacing pita yang jika daging itu dikonsumsi manusia maka cacing pita tersebut bisa tumbuh sepanjang 10 meter dalam tubuh.
DAGING SAPI:
Seorang pedagang daging sapi menunggu pembeli di pasar tradisional Aksara Jalan AR Hakim Medan. Temuan baru di dalam daging sapi terdapat cacing pita yang jika daging itu dikonsumsi manusia maka cacing pita tersebut bisa tumbuh sepanjang 10 meter dalam tubuh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Temuan adanya cacing pita di daging babi memang sudah ada sejak lama. Namun bagaimana kalau cacing pita juga ada di daging sapi?
Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi DR Umar Zein baru saja menemukan kembali spesies baru, berjenis hermaprodid atau dalam tubuh cacing ada sel telur dan sel jantan sehingga bisa memperbanyak diri tanpa proses perkawinan ditemukan di sapi.

“Tahun 2012 saya terakhir menerima kasus ini, sekarang kita terima lagi dan uniknya yang kali ini, cacing pita yang biasa ada di daging sapi, Taenia Saginata ada di daging babi. Biasanya di daging babi, disebut Taenia Solium,” ujar Dr. dr. Umar Zein, SpPD, DTM&H, KPTI kepada Sumut Pos, Minggu (26/4).

Temuan ini didapat Umar Zein beberapa minggu lalu setelah menerima 3 pasien asal Simalungun dengan keluhan keluarnya spesis proglotit (bagian ruas-ruas dari cacing pita) dari dubur. Cacing ini dipercaya berasal dari daging sapi atau babi yang dimasak setengah matang dan dikonsumsinya.

“Proglotit ini berwarna putih dan keluar sendiri dari dubur bisa dengan jumlah banyak, banyak orang mengira ini jenis makhluk lain padahal proglotit ini ruas-ruas dari cacing pita. Proglotit ini pun bergerak, setiap bergerak dia mengeluarkan telur,” katanya.

Jika telur ini terdapat di tanah lalu dimakan oleh hewan seperti sapi dan babi, lanjutnya, maka telur tersebut menetas menjadi kista di dalam otot dan hati hewan tersebut. “Jika tidak dimasak, maka kista yang di dalam daging babi dan sapi tadi masuk ke tubuh manusia lalu akan berkembang menjadi cacing pita hingga 10 meter. Cacing pita inilah yang membelah menjadi proglotit dan keluar sendiri dari dubur. Banyak orang menganggap ini karena guna-guna. Cacing pita ini tahan sampai 25 tahun dalam tubuh manusia,” katanya.

Menurut Umar Zein, orang yang mengeluhkan keluar proglotit dari dubur ini harus mengkonsumsi obat Praziquantel. Namun, sayangnya obat ini tidak ada dijual di apotek. Karena ini, Umar Zein pun inisiatif menghubungi Personil Filrariasis dan Helmintologi Kemenkes RI untuk melaporkan kasus ini dan meminta obat tersebut.

Untu itu, Umar Zein berharap dengan ditemukannya kasus ini, maka masyarakat harus waspada terhadap penyakit cacing pita, karena kasusnya masih ada di Sumut. “Secara epidemi, kalau selama ini tidak ada kasusnya lalu ditemukan meski hanya 3 pasien bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kista ini jika menginfeksi otak juga bisa menyebabkan kematian,” pungkasnya. (put/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/