25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pipa Air Bocor Sebabkan Jalur Pematangsiantar-Prapat Longsor

HT Erry Nuradi saat meninjau longsor di Kilometer 19 Desa Batu Gajah, Kecamatan Dolok Pangaribuan, Simalungun, Selasa (25/4) lalu.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO -Pasca terjadinya longsor di Kilometer 19 Desa Batu Gajah, Kecamatan Dolok Pangaribuan, Simalungun, Selasa (25/4) lalu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) telah berkoordinasi dengan PDAM setempat dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) untuk upaya perbaikan.

Dalam tinjauannya ke lokasi longsor, Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi menyebutkan, amblasnya badan jalan di jalur Pematangsiantar-Prapat itu, karena tanah bagian bawah tergerus air yang keluar dari bocoran pipa milik PDAM.

“Ada pipa air bocor, sehingga jalan amblas,” ungkap Erry, saat meninjau jalan longsor tersebut.

Hingga kini, proses perbaikan tengah dikerjakan. Namun menunggu proses itu, jalur penghubung ke kawasan Danau Toba hingga pantai barat Sumut itu, masih menggunakan sistem buka tutup, sebab hanya satu jalur yang bisa digunakan.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Abdul Haris Lubis mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PDAM selaku pemilik pipa yang bocor, dan pihak BBPJN I (Sumut-Aceh) untuk perbaikan jalan nasional. “Sekarang posisinya sedang memperbaiki pipa yang bocor oleh PDAM di sana,” bebernya.

Sedangkan untuk proses pengembalian kondisi jalan tersebut, lanjutnya, menunggu perbaikan hingga pemasangan pipa yang bocor. Sehingga harus menunggu prosesnya selesai. “Untuk memperbaiki jalan itu, menunggu pipa air dipasang kembali. Karena kalau tidak, jalannya bisa amblas lagi,” kata Haris.

Lebih lanjut Haris mengatakan, pihaknya dalam hal ini tidak berwenang menangani jalan, karena statusnya jalan nasional, yang dikelola pemerintah pusat. Sehingga, pihaknya berperan mengkoordinasikan proses perbaikannya kepada perusahaan pemilik pipa air dan BBPJN I. “Secara teknis kami tidak bisa mengerjakannya, karena itu jalan nasional. Tapi untuk koordinasi, itu yang dilakukan. Sehingga jalur bisa segera digunakan kembali seperti semula,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui lubang besar disebabkan jalan amblas itu cukup lebar, sekitar 5 meter menganga di lintasan jalur wisata tersebut. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut dan Simalungun, sudah menurunkan alat berat untuk membantu perbaikan dan pembersihan material longsor. “Lokasi kini belum bisa dilalui, kami sudah menurunkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan. Jadi masih pengerjaan,” kata Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir, seraya menyebutkan, tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian itu. (bal/saz)

HT Erry Nuradi saat meninjau longsor di Kilometer 19 Desa Batu Gajah, Kecamatan Dolok Pangaribuan, Simalungun, Selasa (25/4) lalu.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO -Pasca terjadinya longsor di Kilometer 19 Desa Batu Gajah, Kecamatan Dolok Pangaribuan, Simalungun, Selasa (25/4) lalu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) telah berkoordinasi dengan PDAM setempat dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) untuk upaya perbaikan.

Dalam tinjauannya ke lokasi longsor, Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi menyebutkan, amblasnya badan jalan di jalur Pematangsiantar-Prapat itu, karena tanah bagian bawah tergerus air yang keluar dari bocoran pipa milik PDAM.

“Ada pipa air bocor, sehingga jalan amblas,” ungkap Erry, saat meninjau jalan longsor tersebut.

Hingga kini, proses perbaikan tengah dikerjakan. Namun menunggu proses itu, jalur penghubung ke kawasan Danau Toba hingga pantai barat Sumut itu, masih menggunakan sistem buka tutup, sebab hanya satu jalur yang bisa digunakan.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Abdul Haris Lubis mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PDAM selaku pemilik pipa yang bocor, dan pihak BBPJN I (Sumut-Aceh) untuk perbaikan jalan nasional. “Sekarang posisinya sedang memperbaiki pipa yang bocor oleh PDAM di sana,” bebernya.

Sedangkan untuk proses pengembalian kondisi jalan tersebut, lanjutnya, menunggu perbaikan hingga pemasangan pipa yang bocor. Sehingga harus menunggu prosesnya selesai. “Untuk memperbaiki jalan itu, menunggu pipa air dipasang kembali. Karena kalau tidak, jalannya bisa amblas lagi,” kata Haris.

Lebih lanjut Haris mengatakan, pihaknya dalam hal ini tidak berwenang menangani jalan, karena statusnya jalan nasional, yang dikelola pemerintah pusat. Sehingga, pihaknya berperan mengkoordinasikan proses perbaikannya kepada perusahaan pemilik pipa air dan BBPJN I. “Secara teknis kami tidak bisa mengerjakannya, karena itu jalan nasional. Tapi untuk koordinasi, itu yang dilakukan. Sehingga jalur bisa segera digunakan kembali seperti semula,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui lubang besar disebabkan jalan amblas itu cukup lebar, sekitar 5 meter menganga di lintasan jalur wisata tersebut. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut dan Simalungun, sudah menurunkan alat berat untuk membantu perbaikan dan pembersihan material longsor. “Lokasi kini belum bisa dilalui, kami sudah menurunkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan. Jadi masih pengerjaan,” kata Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir, seraya menyebutkan, tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian itu. (bal/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/