28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Korban Kekerasan Seksual Diminta Lebih Terbuka

MEDAN-Maraknya kasus pemerkosaan terhadap anak dibawah umur membuat Koordinator Komisi Nasional Kelompok Kerja Kota Medan mengecam keras tindakan para pelaku dan meminta agar para pelaku pemerkosaan ataupun pencabulan dihukum berat sebagai efek jera terhadap para pelaku. Selain itu, Koordinator Komisi Nasional Kelompok Kerja Kota Medan, dr.T Amri Fadli menyatakan “perang” terhadap kekerasan pada anak, Minggu (26/5) siang, Pukul 11.30 WIB.

“Menurut kami, pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur terlebih lagi kepada anak kandungnya perlu diperiksa kesehatan jiwanya. Karena tindakan biadab yang dilakukannya mengindikasikan kondisi kepribadian dan kejiwaan yang abnormal dan sadis. Jadi kita menyatakan perang terhadap kekerasan kepada anak,” ujar Koordinator Komisi Nasional Perlindungan Anak Kelompok Kerja Kota Medan, dr.T. Amri Fadli melalui telepon selulernya.

Selain itu, Amri menghimbau kepada para korban kekerasan seksual dan keluarganya agar lebih terbuka dan berani melaporkan kasus seperti ini. “Kami juga mengimbau kepada korban kekerasan seksual/penganiayaan dan keluarganya agar lebih terbuka dan berani melaporkan kasus seperti ini,” himbaunya.
Begitu juga, dirinya meminta kepada penegak hukum atau kepolisian dan kejaksaan negeri harus menjunjungi tinggi keadilan terhadap para korban kekerasan, sehingga memberikan efek jera dan kemudian hari tidak akan terjadi kekerasan anak. (gus)

MEDAN-Maraknya kasus pemerkosaan terhadap anak dibawah umur membuat Koordinator Komisi Nasional Kelompok Kerja Kota Medan mengecam keras tindakan para pelaku dan meminta agar para pelaku pemerkosaan ataupun pencabulan dihukum berat sebagai efek jera terhadap para pelaku. Selain itu, Koordinator Komisi Nasional Kelompok Kerja Kota Medan, dr.T Amri Fadli menyatakan “perang” terhadap kekerasan pada anak, Minggu (26/5) siang, Pukul 11.30 WIB.

“Menurut kami, pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur terlebih lagi kepada anak kandungnya perlu diperiksa kesehatan jiwanya. Karena tindakan biadab yang dilakukannya mengindikasikan kondisi kepribadian dan kejiwaan yang abnormal dan sadis. Jadi kita menyatakan perang terhadap kekerasan kepada anak,” ujar Koordinator Komisi Nasional Perlindungan Anak Kelompok Kerja Kota Medan, dr.T. Amri Fadli melalui telepon selulernya.

Selain itu, Amri menghimbau kepada para korban kekerasan seksual dan keluarganya agar lebih terbuka dan berani melaporkan kasus seperti ini. “Kami juga mengimbau kepada korban kekerasan seksual/penganiayaan dan keluarganya agar lebih terbuka dan berani melaporkan kasus seperti ini,” himbaunya.
Begitu juga, dirinya meminta kepada penegak hukum atau kepolisian dan kejaksaan negeri harus menjunjungi tinggi keadilan terhadap para korban kekerasan, sehingga memberikan efek jera dan kemudian hari tidak akan terjadi kekerasan anak. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/