BELAWAN-Sekitar ratusan unit rumah nelayan terendam akibat tanggul Sungai Palau Janda disekitar Perumahan Nelayan Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan, jeboln
Akibatnya, genanyan banjir air pasang laut (rob) setinggi 70 centimeter membuat aktivitas warga di daerah tersebut terganggu, Minggu (26/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sejumlah warga bermukim di Blok GG Perumahan Nelayan Indah mengatakan, jebolnya tanggul (benteng) penahan air Sungai Paluh Janda di Kelurahan Nelayan Indah, Medan Lebuhan, tersebut terjadi sejak dua hari lalu. Saat itu, warga melihat air laut mulai masuk ke permukiman mereka.
“Akibat banjir air laut semua aktivitas terganggu, jalan-jalan
terendam. Bahkan mau berangkat melaut saja pun sulit, yang kami khawatirkan pasang air laut akan datang lebih besar lagi. Karena pasang laut kali ini berbeda atau lebih besar (tinggi-red) dari sebelumnya,” kata Ramlan (39) salah seorang warga pada sumut pos
Dampak dari banjir rob tersebut juga dikeluhkan para ibu rumah tangga. Menurut mereka, selama beberapa hari ini berbagai kotoran dan sampah selalu singgah ke dalam rumah mereka. Bahkan yang ditakutkan warga binatang liar seperti ular yang berasal dari hutan bakau memasuki permukiman mereka karena terbawa derasnya arus air laut.
“Capek kalau terus-terus seperti ini, sudah dibersihkan nanti kalau air pasang datang sampahpun ikut masuk ke rumah, padahal soal tanggul jebol ini sudah sering dikeluhkan warga disini,” ungkap Nur (43), isteri dari seorang nelayan setempat.
Mereka mendesak pihak UPT Dinas PU Bina Marga Kota Medan supaya jangan asal jadi dalam membangun tanggul disekitar permukiman nelayan.” Seluruh rumah nelayan disini dikelilingi laut, memang selama ini ada dilakukan pembangunan tanggul. Tapi sayangnya tiang pancang yang ditanam tidak terlalu dalam, makanya tidak kuat dan jebol begitu air laut pasang,” ujarnya.
Sementara, Lurah Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan, Suriono saat ditanyai sumut pos mengatakan, pihaknya telah mengecek ke sejumlah titik banjir yang merendam permukiman warga. Dan diperkirakan genangan air merendam rumah warga di dua lingkungan.”Kalau tak salah yang terendam di Lingkungan 2 dan 4. Sedangkan secara keseluruhan warga
bermukim di Perumahan Nelayan jumlahnya sekitar 1984 KK (Kepala Keluarga),” kata Suriono.
Disinggung tentang kondisi benteng, dia mengatakan, pihaknya
berkoordinasi dengan UPT Dinas Bina Marga kota Medan sudah melakukan perbaikan dengan menutup tanggul yang rusak akibat tekanan banjir rob. “Untuk sementara sudah dilakukan perbaikan, kedepannya kita minta agar
ditinggikan benteng dan pembangunan fisiknya diperkuat akan tidak kembali terulang,” ucapnya.(rul)