26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Jumadi: Dipicu Jual Beli Stan

Harga Makanan dan Minuman di Ramadan Fair  Mahal

MEDAN-Perhelatan even tahunan Ramadan Fair di Taman Sri Deli, Jalan SM Raja Medan terus menuai protes. Kali ini datang dari anggota Komisi C DPRD Medan.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Jumadi mengaku, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan dan mitra yang menjadi penyelenggara tak mampu mengontrol pedagang sehingga ribut.

“Kami sangat menyayangkan karena sebenarnya acara tersebut sudah ada Standard Operating Prosedure (SOP)-nya dan sudah disepakati, baik dalam soal pelayanan, pengamanan dan lainnya,” ujar Jumadi
Politisi Partai Keadilan dan Sejahtera itu mengungkapkan, akibat pedagang ribut citra Kota Medan dan pelaksanaan Ramadan Fair menjadi rusak.

“Kalau ingin bertujuan menggaet turis lokal dan internasional jangan ada ribut-ribut. Ini malah membuat Kota Medan malu,  Kami meminta disbudpar tidak hanya mengandalkan semua penanganan ke event organizer (EO). Kalau bisa dinas pariwisata juga membantu menangani persoalan ini termasuk soal parkir,” ujar Jumadi.

Jumadi mengungkapkan seharusnya harga makanan dan minuman yang dijual di stan Ramadan Fair sesuai pasaran, kalau bisa di bawah harga normal.

“Disbudpar Kota Medan harus bisa mengontrol sehingga pedagang pedagang yang menjual makanan dan minuman tidak sesuka hati menentukan harga,” katanya.
Menurut Jumadi, mahalnya harga makanan dan minuman di Ramadan Fair diduga dipicu adanya jual beli stan.

“Jualan beli stan itu bisa saja, hal itu seperti angin, bisa dirasakan tapi tidak bisa dilihat, kalau ada pedagang di stan Ramadan Fair yang melapor sama kita kita siap mem-back upnya,” ucapnya.
Untuk itu, Jumadi meminta disbudpar untuk mengevaluasi EO yang menjadi pelaksana Ramadhan Fair.

Kadisbudpar Kota Medan, Busral Manan mengaku seluruh pelaksanaan Ramadan Fair diserahkan kepada EO.
“Kita hanya melaksanakan dan menerima laporan saja,” ucapnya.

Untuk mahalnya harga makanan dan minuman yang dijual di Ramadan Fair, Bursal Manan mengaku, akan melakukan tindakan terhadap pedagang dan pedagang wajib membuat harga menu makanan dan minuman yang dijual.

Wartawan Sumut Pos Rabu (25/7) malam sengaja memesan minuman di salah satu stan Ramadan Fair. Seorang pramusaji memberikan menu tanpa harga, kemudian wartawan Sumut Pos bergeser ke stan yang lain, kemudian memesan minuman di stan ini, pramusaji kembali memberikan menu tanpa disertai harga. (gus)

Harga Makanan dan Minuman di Ramadan Fair  Mahal

MEDAN-Perhelatan even tahunan Ramadan Fair di Taman Sri Deli, Jalan SM Raja Medan terus menuai protes. Kali ini datang dari anggota Komisi C DPRD Medan.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Jumadi mengaku, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan dan mitra yang menjadi penyelenggara tak mampu mengontrol pedagang sehingga ribut.

“Kami sangat menyayangkan karena sebenarnya acara tersebut sudah ada Standard Operating Prosedure (SOP)-nya dan sudah disepakati, baik dalam soal pelayanan, pengamanan dan lainnya,” ujar Jumadi
Politisi Partai Keadilan dan Sejahtera itu mengungkapkan, akibat pedagang ribut citra Kota Medan dan pelaksanaan Ramadan Fair menjadi rusak.

“Kalau ingin bertujuan menggaet turis lokal dan internasional jangan ada ribut-ribut. Ini malah membuat Kota Medan malu,  Kami meminta disbudpar tidak hanya mengandalkan semua penanganan ke event organizer (EO). Kalau bisa dinas pariwisata juga membantu menangani persoalan ini termasuk soal parkir,” ujar Jumadi.

Jumadi mengungkapkan seharusnya harga makanan dan minuman yang dijual di stan Ramadan Fair sesuai pasaran, kalau bisa di bawah harga normal.

“Disbudpar Kota Medan harus bisa mengontrol sehingga pedagang pedagang yang menjual makanan dan minuman tidak sesuka hati menentukan harga,” katanya.
Menurut Jumadi, mahalnya harga makanan dan minuman di Ramadan Fair diduga dipicu adanya jual beli stan.

“Jualan beli stan itu bisa saja, hal itu seperti angin, bisa dirasakan tapi tidak bisa dilihat, kalau ada pedagang di stan Ramadan Fair yang melapor sama kita kita siap mem-back upnya,” ucapnya.
Untuk itu, Jumadi meminta disbudpar untuk mengevaluasi EO yang menjadi pelaksana Ramadhan Fair.

Kadisbudpar Kota Medan, Busral Manan mengaku seluruh pelaksanaan Ramadan Fair diserahkan kepada EO.
“Kita hanya melaksanakan dan menerima laporan saja,” ucapnya.

Untuk mahalnya harga makanan dan minuman yang dijual di Ramadan Fair, Bursal Manan mengaku, akan melakukan tindakan terhadap pedagang dan pedagang wajib membuat harga menu makanan dan minuman yang dijual.

Wartawan Sumut Pos Rabu (25/7) malam sengaja memesan minuman di salah satu stan Ramadan Fair. Seorang pramusaji memberikan menu tanpa harga, kemudian wartawan Sumut Pos bergeser ke stan yang lain, kemudian memesan minuman di stan ini, pramusaji kembali memberikan menu tanpa disertai harga. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/