28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

BPK Sumut Prioritaskan Audit

MEDAN-Soal adanya permasalahan pada pengadaan Paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru Pemko Medan 2013, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara akan mengutamakan audit proyek itu pada pemeriksaan laporan keuangan Pemko Medan, akhir tahun nanti.

“Informasi ini akan menjadi masukan bagi BPK, ketika melakukan audit terhadap laporan keuangan Pemko Medan akhir tahun nanti. Pengadaan Paket Lebaran, Natal dan Tahun 2013 Pemko Medan ini akan kita teliti dengan seksama,” kata Kasubag Hukum dan Humas BPK Perwakilan Sumut Mikael PH Togatorop kepada Sumut Pos, Jumat (26/7).

Dijelaskannya, sesuai dengan prosedur, BPK akan melakukan audit pada akhir tahun. Meskipun sekarang ada kejanggalan dalam proses pengadaan paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru tersebut, mereka akan mengecek pada tahap audit nanti. “Kalau nanti ditemukan kejanggalan maka akan diproses secara hokum,” tegasnya.
Menurutnya, kalau pengadaan memang harus sesuai dengan item yang ditentukan. Soal harga yang tidak sesuai, Togatorop mengatakan bisa membandingkan dengan harga pasaran. “Untuk melihat apakah ada permainan dari sisi anggaran, kita bisa bandingkan harga paket ini dengan harga pasaran. Kalau harga pasaran lebih rendah, kenapa ini bisa terjadi. Kita bisa melihat bagaimana perbandingan harganya. Yang pasti, informasi ini akan menjadi pertimbangan kita nantinya,” paparnya lagi.

Sumut Pos pun mencoba meminta reaksi dari PNS yang sudah menerima paket tersebut. Rata-rata PNS menilai bahwa isi paket ini tidak mencapai Rp200 ribu. “Ah, mana mungkin harga satu paket ini mencapai Rp290 ribu. Kalau pun dibandingkan dengan harga pasaran, tidak mencapai Rp200 ribu. Banyak kali lah pemborongnya memperoleh keuntungan,” kata seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Wanita berusia 45 tahun ini pun menjelaskan bahwa saat ini harga gula di pasar Rp13.500 per kilogram. Begitu juga dengan sirup merek Pohon Pinang harganya hanya Rp60.000 per setengah lusin, minyak goreng Tropical kemasan 2 liter seharga Rp20.000 dan biskuit mereka ASW hanya Rp35.000 per kaleng. Dia juga tidak percaya kalau harga kardusnya mencapai Rp10.000, tapi hanya Rp8.000. Menurut perkiraan PNS tersebut, harga satu paket paling hanya Rp190.500.

Berdasarkan perhitungan Sumut Pos, dengan harga satu paket Rp190.500 per paket dikalikan jumlah penerima sebanyak 31.550 paket, maka total anggarannya hanya Rp6.010.275.000. Bila dikurangkan dengan total anggaran sebesar Rp9.250.000.000, maka terjadi selisih Rp3.239.725.000. Melihat hasil kalkulasi ini, CV Barokah Utama sebagai pemenang tender pun diduga mendapat keuntungan besar.

Wakil Direktur CV Barokah Utama, Ali Ridho Siregar ketika dikonfirmasi mengatakan, harga per paket sebesar Rp290.000 sesuai dengan pagu. Dia membantah kalau par paket ditaksir Rp190.500. “Tidak benar hanya asal-asalan tanpa melakukan pengecakan di supermarket. Sesuai dengan pagu, harga per paket memang Rp290.000. Kalau ada yang menyatakan harganya di bawah Rp200 ribu, itu tidak benar,” katanya.

Harga per paket sebesar Rp290 ribu ini, lanjutnya, sudah termasuk pajak, ongkos pengangkutan dan sebagainya. “Kita juga harus memasukkan pajak, angkutan dan biaya-biaya lainnya. Memang sudah pas satu paket seharga Rp290 ribu,” ujarnya singkat. (dek)

MEDAN-Soal adanya permasalahan pada pengadaan Paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru Pemko Medan 2013, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara akan mengutamakan audit proyek itu pada pemeriksaan laporan keuangan Pemko Medan, akhir tahun nanti.

“Informasi ini akan menjadi masukan bagi BPK, ketika melakukan audit terhadap laporan keuangan Pemko Medan akhir tahun nanti. Pengadaan Paket Lebaran, Natal dan Tahun 2013 Pemko Medan ini akan kita teliti dengan seksama,” kata Kasubag Hukum dan Humas BPK Perwakilan Sumut Mikael PH Togatorop kepada Sumut Pos, Jumat (26/7).

Dijelaskannya, sesuai dengan prosedur, BPK akan melakukan audit pada akhir tahun. Meskipun sekarang ada kejanggalan dalam proses pengadaan paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru tersebut, mereka akan mengecek pada tahap audit nanti. “Kalau nanti ditemukan kejanggalan maka akan diproses secara hokum,” tegasnya.
Menurutnya, kalau pengadaan memang harus sesuai dengan item yang ditentukan. Soal harga yang tidak sesuai, Togatorop mengatakan bisa membandingkan dengan harga pasaran. “Untuk melihat apakah ada permainan dari sisi anggaran, kita bisa bandingkan harga paket ini dengan harga pasaran. Kalau harga pasaran lebih rendah, kenapa ini bisa terjadi. Kita bisa melihat bagaimana perbandingan harganya. Yang pasti, informasi ini akan menjadi pertimbangan kita nantinya,” paparnya lagi.

Sumut Pos pun mencoba meminta reaksi dari PNS yang sudah menerima paket tersebut. Rata-rata PNS menilai bahwa isi paket ini tidak mencapai Rp200 ribu. “Ah, mana mungkin harga satu paket ini mencapai Rp290 ribu. Kalau pun dibandingkan dengan harga pasaran, tidak mencapai Rp200 ribu. Banyak kali lah pemborongnya memperoleh keuntungan,” kata seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Wanita berusia 45 tahun ini pun menjelaskan bahwa saat ini harga gula di pasar Rp13.500 per kilogram. Begitu juga dengan sirup merek Pohon Pinang harganya hanya Rp60.000 per setengah lusin, minyak goreng Tropical kemasan 2 liter seharga Rp20.000 dan biskuit mereka ASW hanya Rp35.000 per kaleng. Dia juga tidak percaya kalau harga kardusnya mencapai Rp10.000, tapi hanya Rp8.000. Menurut perkiraan PNS tersebut, harga satu paket paling hanya Rp190.500.

Berdasarkan perhitungan Sumut Pos, dengan harga satu paket Rp190.500 per paket dikalikan jumlah penerima sebanyak 31.550 paket, maka total anggarannya hanya Rp6.010.275.000. Bila dikurangkan dengan total anggaran sebesar Rp9.250.000.000, maka terjadi selisih Rp3.239.725.000. Melihat hasil kalkulasi ini, CV Barokah Utama sebagai pemenang tender pun diduga mendapat keuntungan besar.

Wakil Direktur CV Barokah Utama, Ali Ridho Siregar ketika dikonfirmasi mengatakan, harga per paket sebesar Rp290.000 sesuai dengan pagu. Dia membantah kalau par paket ditaksir Rp190.500. “Tidak benar hanya asal-asalan tanpa melakukan pengecakan di supermarket. Sesuai dengan pagu, harga per paket memang Rp290.000. Kalau ada yang menyatakan harganya di bawah Rp200 ribu, itu tidak benar,” katanya.

Harga per paket sebesar Rp290 ribu ini, lanjutnya, sudah termasuk pajak, ongkos pengangkutan dan sebagainya. “Kita juga harus memasukkan pajak, angkutan dan biaya-biaya lainnya. Memang sudah pas satu paket seharga Rp290 ribu,” ujarnya singkat. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/