Punya Ajie Karim yang Tumbang
Soal billboard yang rubuh, ternyata semuanya belum berizin. Dengan kata lain, bak dapat azab alam, billboard tak berizin itu bertumbangan. Setidaknya ada tiga titik billboard atau papan reklame yang tumbang, pertama di Jalan AH Nasution persis di depan KFC Titi Kuning, kedua di Simpang Karya Wisata Johor, dan di Jalan Jamin Ginting. Ketiganya milik pengusaha dan juga Anggota DPRD Sumut, Ajie Karim. “Dia (Ajie Karim) tidak bisa dihubungi, meski begitu tim di lapangan langsung bekerja untuk memotong besi yang jatuh, apalagi kejadian ini membuat ruas jalan menjadi macet total,” ujar Kepala Bidang Pengawasan Dinas TRTB Medan, Indra.
Selain papan reklame yang tumbang, Indra menyatakan ada beberpa papan reklame yang pondasinya mulai berubah karena diterjang angin kencang. “Saya baru dapat laporan ada 5 papan reklame yang mereng, dan itu akan dipotong juga besok (hari ini),”sebutnya.
Kepala Dinas Pertamanan, Zulkifli Sitepu mengakui akibat hujan disertai angin sejumlah pohon di beberapa ruas jalan mengalami kerusakan. Kata dia, pohon yang tumbang di ruas Jalan Ngumban Surbakti, Jalan AH Nasution, serta Karya Jaya. Hal itu murni karena faktor alam dan cuaca.
“Begitu mendapatkan informasi, anggota langsung turun kelapangan untuk melakukan pengamanan, dan penebangan pohon yang telah tumbang,”ujarnya.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Sumut, Sunardi mengaku kondisi cuaca Medan saat ini masuk ke dalam kategori ekstrem. Menurutnya, penyebab angin puting beliung dan hujan deras itu karena cuaca panas di Kota Medan. Hanya saja, kondisi cuaca ektrem baru dapat diprediksi satu jam sebelum kejadian.
Sunardi mengaku cuaca buruk kali ini bukan hanya terjadi di Kota Medan, namun juga terjadi di beberapa lokasi lain seperti Simalungun, Langkat, Binjai, Deliserdang, Karo, dan Serdang Bedagai.
Kata dia, peralatan di BMKG hanya bisa mengukur kecepatan angin maksimal 15 Knot. Akan tetapi, dia memprediksi kecepatan angin ketika hujan turun itu melampaui 20 Knot. “Kalau sudah 15 Knot ke atas masuk kedalam kategori berbahaya,” imbuhnya. (ain/dik/rbb)

