NEW HAVEN – Turnamen terakhir menjelang grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka dimanfaatkan dengan baik oleh para unggulan. Petenis nomor satu WTA (Asosiasi Tenis Putri) Caroline Wozniacki dan juara grand slam Prancis Terbuka Li Na meraih semifinal New Haven Terbuka.
Catatan buruk menghampiri Wozniacki dan Li Na dalam beberapa bulan terakhir. Kegagalan di Wimbledon, diteruskan dengan hasil jeblok di beberapa turnamen pemanasan menuju AS Terbuka. Hasil tersebut membuat posisi mereka sebagai unggulan di AS Terbuka mulai diragukan.
Namun, mereka meencari kebangkitan di New Haven Terbuka. Wozniacki mengalahkan petenis tuan rumah Christina McHale dengan 7-5, 6-3. McHale adalah petenis yang mengalahkan Wozniacki di babak kedua Cincinnati Terbuka sepekan sebelumnya.
“Dua bulan terakhir seperti terasa berat. Saya tak tahu apa masalahnya, tapi saya siap untuk bangkit. Terutama menuju turnamen penting seperti AS Terbuka,” urai Wozniacki seperti dikutip Associated Press.
Hingga lebih dari setahun menguasai puncak peringkat WTA, belum sekali pun Wozniacki meraih gelar grand slam. AS Terbuka adalah satu-satunya grand slam yang bisa dilaluinya hingga final. Petenis asal Denmark tersebut melakukannya pada edisi 2009.
“AS Terbuka masih satu pekan lagi. Saya masih harus fokus di sini (New Haven) dan meraih peningkatan yang baik untuk persaingan yang lebih keras di New York (AS Terbuka),” lanjut Wozniacki.
Di semifinal, Wozniacki berhadapan dengan unggulan ketiga Francesca Schiavone (Italia). Juara Prancis Terbuka 2010 itu melaju tanpa bertanding, setelah lawannya Anabel Medina Garrigues (Spanyol) mengundurkan diri akibat cedera lutut.
Sementara, Li Na harus banyak bersabar untuk mendapatkan kepastian lolos ke semifinal. Laga perempat final melawan Anastasia Pavlyuchenkova (Rusia) diganggu hujan yang mengakibatkan penundaan dua kali. Akhirnya, Li Na lolos dengan kemenangan 6-4, 3-6, 6-2.
Jadwal pertandingan sempat mundur hingga 2 jam dari jadwal seharusnya. Saat pertandingan dilangsungkan, pertandingan sempat dihentikan hingga dua jam. Itu terjadi usai set pertama dimenangkan Li Na, lagi-lagi karena hujan.
“Saya kira hari ini adalah pertandingan terpanjang yang pernah saya jalani. Saya hitung, hingga ratusan kali saya melakukan pemanasan untuk menjaga kondisi. Semua karena hujan, ketika hujan berhenti, kami harus pemanasan lagi,” ujar Li Na.
Di semifinal, Li Na menghadapi petenis kejutan asal Republik Ceko, Petra Cetkovska. Kemarin, dia menyingkirkan Marion Bartoli (Prancis) 7-5, 7-5. (ady/jpnn)