25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Warga Diimbau Pilih Jalur Alternatif

Jelang Lebaran 1432 Hijriyah

TEBING TINGGI-  Untuk menghindari kepadatan arus mudik jelang lebaran 1432 H, pemudik diimbau memilih jalur alternatif saat melangsungkan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP Juliani Prihatini, kepada Sumut Pos diruang kerjanya, Jumat (26/8) menyarankan, bagi pemudik, hendaknya meng gunakan jalur alternatif menuju Ko ta Medan melalui jalur Dolok Masihul.

“Titik-titik rawan kemacatan terdapat di Jembatan Titi Kuning, perbatasan Kabupaten Serdang Bedagai-Tebing Tinggi, tepatnya KM 72-77, diperkirakan akan padat pada H-3 dan H-2. Pasalnya, badan jalan di lokasi ini, mengalami penyempitan karena banyaknya truk yang parkir istirahat,” terang Juliani.

Ditambahkan Juliani, di Jalan Sudirman inti kota juga diperkirakan mengalami kemacatan, karena banyaknya warga yang berbelanja. “Untuk mengatasi itu semua, personel telah kita tempatkan di Pos Pam sampai 24 jam,” katanya.

Sementara untuk jalur alternatif Tebing Tinggi-Medan via Dolok Masihul, sebutnya, sangat baik dilalui pengendara sepeda motor dan mobil pribadi tujuan Medan. Rute yang ditempuh sekitar 75 Km, diantaranya melalui Pos pam Simpang Beo, Jalan KL Yosudarso, Kota Tebing Tinggi, memutar  kekiri langsung menuju Dolok Masihul, Kota Galang, kemudian keluar di Kota Lubuk Pakam.

Sementara untuk titik rawan kecelakaan, ucapnya, berada di Jalan Tebing Tinggi-Pematang Siantar, tepatnya KM 100-101 di Desa Limbong, jalur Tebing Tinggi-Asahan KM 87-88 tepatnya di Desa Paya Pasir, Sergai. Untuk Jalan Soekarno Hatta, kondisi jalan terdapat median pembatas jalan setinggi hampir satu meter dan di kawasan Gunung Lauser Kota Tebing Tinggi, kondisi jalannya berlobang.

Dia mengimbau, agar mudik berjalan lancar, sebaiknya pemudik terlebih dulu memeriksa kondisi ban, tekanan angin dan air radiator. “Periksa kelengkapan surat kenderaan, patuhi semua rambu dan marka jalan, tetap dilajur kiri, lajur kanan hanya untuk mendahului, pilih jalan alternative untuk menghindari kemacetan dan khusus pengendara roda dua, wajib memakai helm SNI dan lampu utama di nyalakan,” jelasnya.
Terpisah, Dinas PU Deli Serdang menyiapkan beberapa jalur alternatif untuk kendaraan roda dua dan empat.

“Ada beberapa jalur alternatif yang kita siapkan bagi kendaraan roda dua dan roda empat di beberapa titik di wilayah Kabupaten Deli Serdang,” kata Kepala Dinas PU Pemkab Deli Serdang Ir Faisal melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Khairum Rizal, Jumat (26/8).

Rizal menjelaskan, untuk jalur alternatif yang dapat dilalui roda dua dan roda empat, terdapat di jalur Simpang Tuntungan-Kutalimbaru-Taburan-Tanduk Benua-Bandar Baru (Simpang Pramuka), dengan panjang jalur 37, 8 kilometer (Km).

“Warga yang ingin pulang kampung ke Berastagi, tidak harus melintasi Jalan Djamin Ginting, tapi bisa melewati jalur alternatif lain,” sarannya.
Jalur alternatif lain yang dapat dilintasi, jalur Kecamatan Deli Tua atau melintasi Lapangan Sejati Medan Johor-Simpang Batu Penjemuran-Namorambe-Sembahe panjang jalur 30 Km.

Selain itu, bagi pemudik yang hendak menghindari kemacetan di pasar tradisional dan adanya jalan longsor di jalan Djamin Ginting Km 26, tepatnya di Desa Sugau Kecamatan Pancur Batu, dapat melintasi Batu Penjemuran-Durian Tonggal-Pancur Batu dengan panjang jalur 8 Km.
Disebutkanya, jalur alternatif khsusu mudik itu dipersiapkan dengan kelas jalan kabupaten yang hanya dapat dilalui kendaran roda enam kebawah.(mag-3/btr)

Jelang Lebaran 1432 Hijriyah

TEBING TINGGI-  Untuk menghindari kepadatan arus mudik jelang lebaran 1432 H, pemudik diimbau memilih jalur alternatif saat melangsungkan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP Juliani Prihatini, kepada Sumut Pos diruang kerjanya, Jumat (26/8) menyarankan, bagi pemudik, hendaknya meng gunakan jalur alternatif menuju Ko ta Medan melalui jalur Dolok Masihul.

“Titik-titik rawan kemacatan terdapat di Jembatan Titi Kuning, perbatasan Kabupaten Serdang Bedagai-Tebing Tinggi, tepatnya KM 72-77, diperkirakan akan padat pada H-3 dan H-2. Pasalnya, badan jalan di lokasi ini, mengalami penyempitan karena banyaknya truk yang parkir istirahat,” terang Juliani.

Ditambahkan Juliani, di Jalan Sudirman inti kota juga diperkirakan mengalami kemacatan, karena banyaknya warga yang berbelanja. “Untuk mengatasi itu semua, personel telah kita tempatkan di Pos Pam sampai 24 jam,” katanya.

Sementara untuk jalur alternatif Tebing Tinggi-Medan via Dolok Masihul, sebutnya, sangat baik dilalui pengendara sepeda motor dan mobil pribadi tujuan Medan. Rute yang ditempuh sekitar 75 Km, diantaranya melalui Pos pam Simpang Beo, Jalan KL Yosudarso, Kota Tebing Tinggi, memutar  kekiri langsung menuju Dolok Masihul, Kota Galang, kemudian keluar di Kota Lubuk Pakam.

Sementara untuk titik rawan kecelakaan, ucapnya, berada di Jalan Tebing Tinggi-Pematang Siantar, tepatnya KM 100-101 di Desa Limbong, jalur Tebing Tinggi-Asahan KM 87-88 tepatnya di Desa Paya Pasir, Sergai. Untuk Jalan Soekarno Hatta, kondisi jalan terdapat median pembatas jalan setinggi hampir satu meter dan di kawasan Gunung Lauser Kota Tebing Tinggi, kondisi jalannya berlobang.

Dia mengimbau, agar mudik berjalan lancar, sebaiknya pemudik terlebih dulu memeriksa kondisi ban, tekanan angin dan air radiator. “Periksa kelengkapan surat kenderaan, patuhi semua rambu dan marka jalan, tetap dilajur kiri, lajur kanan hanya untuk mendahului, pilih jalan alternative untuk menghindari kemacetan dan khusus pengendara roda dua, wajib memakai helm SNI dan lampu utama di nyalakan,” jelasnya.
Terpisah, Dinas PU Deli Serdang menyiapkan beberapa jalur alternatif untuk kendaraan roda dua dan empat.

“Ada beberapa jalur alternatif yang kita siapkan bagi kendaraan roda dua dan roda empat di beberapa titik di wilayah Kabupaten Deli Serdang,” kata Kepala Dinas PU Pemkab Deli Serdang Ir Faisal melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Khairum Rizal, Jumat (26/8).

Rizal menjelaskan, untuk jalur alternatif yang dapat dilalui roda dua dan roda empat, terdapat di jalur Simpang Tuntungan-Kutalimbaru-Taburan-Tanduk Benua-Bandar Baru (Simpang Pramuka), dengan panjang jalur 37, 8 kilometer (Km).

“Warga yang ingin pulang kampung ke Berastagi, tidak harus melintasi Jalan Djamin Ginting, tapi bisa melewati jalur alternatif lain,” sarannya.
Jalur alternatif lain yang dapat dilintasi, jalur Kecamatan Deli Tua atau melintasi Lapangan Sejati Medan Johor-Simpang Batu Penjemuran-Namorambe-Sembahe panjang jalur 30 Km.

Selain itu, bagi pemudik yang hendak menghindari kemacetan di pasar tradisional dan adanya jalan longsor di jalan Djamin Ginting Km 26, tepatnya di Desa Sugau Kecamatan Pancur Batu, dapat melintasi Batu Penjemuran-Durian Tonggal-Pancur Batu dengan panjang jalur 8 Km.
Disebutkanya, jalur alternatif khsusu mudik itu dipersiapkan dengan kelas jalan kabupaten yang hanya dapat dilalui kendaran roda enam kebawah.(mag-3/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/