28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Akhir 2012, Pemerataan Guru Tuntas

MEDAN- Pemerataan guru di Kota Medan sudah mencapai 70 persen. Diharapkan, pemerataan guru sudah tuntas akhir Oktober ini.

“Kita targetkan akhir Oktober, pemerataan guru sudah selesai dilaksanakan. Sehingga nantinya, tidak ada lagi istilah sekolah favorit di kota Medan. Semua sekolah memiliki sumber daya guru yang sama,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan M Rajab Lubis, disela-sela acara Musrenbang Dinas Pendidikan Kota Medan, kemarin.

Dalam proses pemerataan guru ini nantinya bilang Rajab, Disdik juga akan mendata jumlah pasti  kebutuhan guru di kota Medan. “Sehingga kita bisa menghitung guru bidang studi tertentu di sekolah tertentu, jadi yang mana yang kurang akan ditempatkan guru yang sesuai,” ujarnya.

Saat ini menurut Rajab, Disdik sudah menjaring data dari setiap sekolah dan akan disamakan dengan data Disdik. Proses pemerataan guru ini  juga sekaligus mendata jumlah kepala sekolah (kasek) yang akan pensiun di akhir tahun 2012. Karena berdasarkan data Disdik Medan, untuk Sekolah Dasar (SD), ada sekitar satu hingga dua kasek  yang akan pensiun.

“Dengan data ini, kita langsung akan mengajukan kasek pengganti untuk setiap sekolah, sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik,” terangnya.
Rajab juga mengatakan,  pemerataan guru dilakukan agar tidak terjadi penumpukan maupun kekurangan guru di suatu sekolah baik untuk tingkat SD, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Hal ini harus dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Sementara itu, Wakil Dewan Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Sagala mendukung pemerataan guru. Menurutnya, dalam pemerataan guru harus benar-benar dilihat kebutuhan guru di setiap sekolah.
“Misalnya di SD, minimal guru harus tersedia untuk sekolah dengan jumlah siswa terkecil. Yakni 6 guru kelas, guru kesenian, guru olahraga, serta guru agama,” ucapnya.
Begitu juga di SMP, SMA dan SMK. Jumlah guru harus disesuaikan dengan jumlah mata pelajaran dan rombongan belajarnya.

“Di tinggkat SMP, harus ada juga guru yang menguasai laboratorium, karena saat SMP, siswa sudah mulai berlatih dengan laboratorium ini. Disdik juga harus memperhatikan jumlah guru yang  pensiun tahun ini. Ini penting diperhatikan sehingga pemerintah bisa tahu berapa kebutuhan guru dalam rekruitmen tahun 2013. Begitu juga dengan guru honor yang siap untuk dijadikan PNS,”tegasnya diakhir. (uma)

MEDAN- Pemerataan guru di Kota Medan sudah mencapai 70 persen. Diharapkan, pemerataan guru sudah tuntas akhir Oktober ini.

“Kita targetkan akhir Oktober, pemerataan guru sudah selesai dilaksanakan. Sehingga nantinya, tidak ada lagi istilah sekolah favorit di kota Medan. Semua sekolah memiliki sumber daya guru yang sama,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan M Rajab Lubis, disela-sela acara Musrenbang Dinas Pendidikan Kota Medan, kemarin.

Dalam proses pemerataan guru ini nantinya bilang Rajab, Disdik juga akan mendata jumlah pasti  kebutuhan guru di kota Medan. “Sehingga kita bisa menghitung guru bidang studi tertentu di sekolah tertentu, jadi yang mana yang kurang akan ditempatkan guru yang sesuai,” ujarnya.

Saat ini menurut Rajab, Disdik sudah menjaring data dari setiap sekolah dan akan disamakan dengan data Disdik. Proses pemerataan guru ini  juga sekaligus mendata jumlah kepala sekolah (kasek) yang akan pensiun di akhir tahun 2012. Karena berdasarkan data Disdik Medan, untuk Sekolah Dasar (SD), ada sekitar satu hingga dua kasek  yang akan pensiun.

“Dengan data ini, kita langsung akan mengajukan kasek pengganti untuk setiap sekolah, sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik,” terangnya.
Rajab juga mengatakan,  pemerataan guru dilakukan agar tidak terjadi penumpukan maupun kekurangan guru di suatu sekolah baik untuk tingkat SD, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Hal ini harus dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Sementara itu, Wakil Dewan Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Sagala mendukung pemerataan guru. Menurutnya, dalam pemerataan guru harus benar-benar dilihat kebutuhan guru di setiap sekolah.
“Misalnya di SD, minimal guru harus tersedia untuk sekolah dengan jumlah siswa terkecil. Yakni 6 guru kelas, guru kesenian, guru olahraga, serta guru agama,” ucapnya.
Begitu juga di SMP, SMA dan SMK. Jumlah guru harus disesuaikan dengan jumlah mata pelajaran dan rombongan belajarnya.

“Di tinggkat SMP, harus ada juga guru yang menguasai laboratorium, karena saat SMP, siswa sudah mulai berlatih dengan laboratorium ini. Disdik juga harus memperhatikan jumlah guru yang  pensiun tahun ini. Ini penting diperhatikan sehingga pemerintah bisa tahu berapa kebutuhan guru dalam rekruitmen tahun 2013. Begitu juga dengan guru honor yang siap untuk dijadikan PNS,”tegasnya diakhir. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/