26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Temui Cowok Misterius Sepulang dari Sei Rampah

Foto: Raja/PM Foto Mawarni semasa hidup. Jasadnya ditemukan di dekat jalan tol Haji Anif.
Foto: Raja/PM
Foto Mawarni semasa hidup. Jasadnya ditemukan di dekat jalan tol Haji Anif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Mawarni (23), warga Jl. Kawat V No 326 Link XI, Tanjung Mulia yang mayatnya dibuang di pinggir jalan Tol H Anif, Kamis (23/10) lalu masih jadi misteri. Pasalnya, hingga Minggu (26/10) sore, Polsek Percut Sei Tuan yang menangani kasus ini tak kunjung berhasil menangkap pelaku. Belum terungkapnya kasus ini tak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga tapi juga teman-teman korban.

Rati (24), salah satu teman kerja korban mengaku sangat kehilangan. Apalagi, semasa hidup Mawarni dikenal sebagai sosok gadis baik hati yang sangat ingin memiliki pendamping hidup alias menikah. “Dia itu sering curhat sama aku. Dia itu sudah pingin kali punya pendamping hidup. Tapi keinginannya itu tak kesampaian, kasihan kali dia. Kok tega kalilah pelaku itu membunuhnya,” lirih Rati.

Bahkan sebelum berangkat menghadiri pesta kerabatnya di Sei Rampah, Serdang Bedagai, Mawarni diketahui sempat di tempatnya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran ikan mas dan hias serta pakan ikan. Gaji Rp 1,9 juta itulah yang dibawa Mawarni untuk modal ke Sei Rampah.

sebelum kejadian itu, pada teman sekerjanya, Mawarni juga pernah cerita akan ketemuan dengan seoranng lelaki yang identitasnya belum ia ketahui. “Dia bilang katanya nanti akan ketemuan sama cowok yang sering menelponya. Kami belum tahu siapa cowok yang menelponya itu,” ujar Rati.

Mawarni terlihat sangat senang tiap menerima telepon dari lelaki misterius tersebut. “Kalau sudah ada telepon masuk dari cowok itu, senang kali dia, tapi kami nggak tahu siapa cowok itu,” tambah Rati.

Sementara itu, salah seorang kerabat dekat korban mengatakan, semasa hidup Mawarni dikenal sebagai sosok gadis yang pemalu dan baik hati. “Mawarni itu pemalu orangnya karena ada cacat di bibirnya (sumbing) jadi kurang percaya diri dan kalau bicara sedikit kurang dimengerti karena cacatnya itu,” kenang Sri saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan.

“Kami yakin anak kami dirampok orang karena pas pigi dia bawa semua uang gajinya, dan dia juga bilang mau belikan mamaknya dodol Sergai,” kata Sri seraya meminta polisi segera menangkap pelakunya. Tak hanya itu saja, sebelum meninggal dunia korban juga sempat mengirim pesan singkat yang isinya, sepulang dari Sei Rampah, ia akan lebih dulu menemui teman prianya.

“Dia kasih tahu aku, sepulang dari Rampah ia akan ketemuan sama cowok, tapi dia gak kasih tau nama cowoknya. Padahal selama ini kalau ada apa-apa, dia pasti cerita sama aku,” beber kerabat korban yang lain bernama Suheri.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang dikonfirmasi terpisah tak mampu menjawab pertanyaan awak koran ini soal perkembangan kasus pembunuhan Mawarni. “Masih lidik. Kalau lebih jelasnya tanya kanit,” singkatnya.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Bambang Gunanti juga mengaku kasus Mawarni masih dalam penyelidikan. “Masih lidik dan gak bisa kasih statement, dan harus ada izin dari kapolsek,” sangkalnya. Seperti diketahui, meski telah memeriksa 10 orang saksi, tapi sampai detik ini hasilnya masih nihil. (mri/deo)

Foto: Raja/PM Foto Mawarni semasa hidup. Jasadnya ditemukan di dekat jalan tol Haji Anif.
Foto: Raja/PM
Foto Mawarni semasa hidup. Jasadnya ditemukan di dekat jalan tol Haji Anif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Mawarni (23), warga Jl. Kawat V No 326 Link XI, Tanjung Mulia yang mayatnya dibuang di pinggir jalan Tol H Anif, Kamis (23/10) lalu masih jadi misteri. Pasalnya, hingga Minggu (26/10) sore, Polsek Percut Sei Tuan yang menangani kasus ini tak kunjung berhasil menangkap pelaku. Belum terungkapnya kasus ini tak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga tapi juga teman-teman korban.

Rati (24), salah satu teman kerja korban mengaku sangat kehilangan. Apalagi, semasa hidup Mawarni dikenal sebagai sosok gadis baik hati yang sangat ingin memiliki pendamping hidup alias menikah. “Dia itu sering curhat sama aku. Dia itu sudah pingin kali punya pendamping hidup. Tapi keinginannya itu tak kesampaian, kasihan kali dia. Kok tega kalilah pelaku itu membunuhnya,” lirih Rati.

Bahkan sebelum berangkat menghadiri pesta kerabatnya di Sei Rampah, Serdang Bedagai, Mawarni diketahui sempat di tempatnya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran ikan mas dan hias serta pakan ikan. Gaji Rp 1,9 juta itulah yang dibawa Mawarni untuk modal ke Sei Rampah.

sebelum kejadian itu, pada teman sekerjanya, Mawarni juga pernah cerita akan ketemuan dengan seoranng lelaki yang identitasnya belum ia ketahui. “Dia bilang katanya nanti akan ketemuan sama cowok yang sering menelponya. Kami belum tahu siapa cowok yang menelponya itu,” ujar Rati.

Mawarni terlihat sangat senang tiap menerima telepon dari lelaki misterius tersebut. “Kalau sudah ada telepon masuk dari cowok itu, senang kali dia, tapi kami nggak tahu siapa cowok itu,” tambah Rati.

Sementara itu, salah seorang kerabat dekat korban mengatakan, semasa hidup Mawarni dikenal sebagai sosok gadis yang pemalu dan baik hati. “Mawarni itu pemalu orangnya karena ada cacat di bibirnya (sumbing) jadi kurang percaya diri dan kalau bicara sedikit kurang dimengerti karena cacatnya itu,” kenang Sri saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan.

“Kami yakin anak kami dirampok orang karena pas pigi dia bawa semua uang gajinya, dan dia juga bilang mau belikan mamaknya dodol Sergai,” kata Sri seraya meminta polisi segera menangkap pelakunya. Tak hanya itu saja, sebelum meninggal dunia korban juga sempat mengirim pesan singkat yang isinya, sepulang dari Sei Rampah, ia akan lebih dulu menemui teman prianya.

“Dia kasih tahu aku, sepulang dari Rampah ia akan ketemuan sama cowok, tapi dia gak kasih tau nama cowoknya. Padahal selama ini kalau ada apa-apa, dia pasti cerita sama aku,” beber kerabat korban yang lain bernama Suheri.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang dikonfirmasi terpisah tak mampu menjawab pertanyaan awak koran ini soal perkembangan kasus pembunuhan Mawarni. “Masih lidik. Kalau lebih jelasnya tanya kanit,” singkatnya.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Bambang Gunanti juga mengaku kasus Mawarni masih dalam penyelidikan. “Masih lidik dan gak bisa kasih statement, dan harus ada izin dari kapolsek,” sangkalnya. Seperti diketahui, meski telah memeriksa 10 orang saksi, tapi sampai detik ini hasilnya masih nihil. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/