28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Disbudpar Medan Minta Anggaran Ditambah Jadi Rp28 Miliar

MEDAN-Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran (TA) 2014, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan mengajukan permohonanan sebesar Rp20 miliar.

Namun jumlah ini dinilai tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan instansi tersebut dalam kurun waktu satu tahun mendatang. Hal ini disampaikan Kadisbudpar Medan, Bursal Manan saat rapat dengar pendapat (RDP) pembahasan R-APBD TA 2014 dengan Komisi C DPRD Kota Medan, Selasa (26/11).

Dia mengaku butuh setidaknya tambahan anggaran Rp8 miliar lagi, dimana jumlah tersebut tidak sama dengan tahun anggaran 2013 yakni Rp28 miliar.

Pria berkacamata ini mengaku anggaran Rp20 miliar dipergunakan untuk 11 program kegiatan pengurangan itu, rata-rata pada item perawatan dan pengembangan objek wisata.

“Kalau bisa ada penambahan Rp8 miliar lagi untuk membiayai renovasi perbaikan objek-objek wisata,” katanya memelas.

Ditambahkannya, ketika membawa wisatawan mancanegara ke beberapa objek wisata di Kota Medan rata-rata kagum melihat objek wisata yang ada seperti Situs Kota China di Marelan. “Kendalanya di sana, infrastruktur menuju ke lokasi belum didukung dengan baik,” katanya.

Ketua Komisi C, A Hie meminta rincian daftar rencana perbaikan serta perawatan objek wisata guna untuk dipertimbangkan kembali apakah layak penambahan itu dilakukan.

Politisi Demokrat ini mendukung sendiri mendukung penambahan alokasi anggaran untuk pemeliharaan, perawatan dan peningkatan objek-objek wisata itu. “Bagaimana kita mau mendapatkan PAD (pendapatan asli daerah, Red) dari objek wisata itu, kalau wisatawan enggan datang karena tidak terawat,” akunya.

Untuk itu dirinya meminta Disbudpar untuk memvalidasi program-program pariwisata tersebut. “Kita minta program tersebut bisa diserahkan, agar kami (Komisi C, red) bisa mengestimasi berapa alokasi anggaran yang akan ditambah,”sebutnya.

Senada, anggota Komisi C lainnya, Ilhamsyah meminta agar penambahan alokasi anggaran itu dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan perawatan terhadap obejek wisata seperti Istana Maimun, Istana Chong Afie, Danau Siombak dan Situs Kota China ditambah. Karena, kata Ilham, objek-objek wisata tersebut merupakan ikon Kota Medan. “Kalau memang mendesak, kenapa tidak,” kata Ilham menambahkan.

Diketahui, pada TA 2014 alokasi anggaran Disbudpar sebesar Rp20 miliar lebih pada 11 program kegiatan di antaranya pengadaan 4.000 handback sebesar Rp100 juta lebih, pemeliharaan gedung Rp164 juta lebih, pembuatan papan nama kantor Rp60 juta dan pengadaan hard wear serta softwear Rp560 juta lebih. (dik)

MEDAN-Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran (TA) 2014, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan mengajukan permohonanan sebesar Rp20 miliar.

Namun jumlah ini dinilai tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan instansi tersebut dalam kurun waktu satu tahun mendatang. Hal ini disampaikan Kadisbudpar Medan, Bursal Manan saat rapat dengar pendapat (RDP) pembahasan R-APBD TA 2014 dengan Komisi C DPRD Kota Medan, Selasa (26/11).

Dia mengaku butuh setidaknya tambahan anggaran Rp8 miliar lagi, dimana jumlah tersebut tidak sama dengan tahun anggaran 2013 yakni Rp28 miliar.

Pria berkacamata ini mengaku anggaran Rp20 miliar dipergunakan untuk 11 program kegiatan pengurangan itu, rata-rata pada item perawatan dan pengembangan objek wisata.

“Kalau bisa ada penambahan Rp8 miliar lagi untuk membiayai renovasi perbaikan objek-objek wisata,” katanya memelas.

Ditambahkannya, ketika membawa wisatawan mancanegara ke beberapa objek wisata di Kota Medan rata-rata kagum melihat objek wisata yang ada seperti Situs Kota China di Marelan. “Kendalanya di sana, infrastruktur menuju ke lokasi belum didukung dengan baik,” katanya.

Ketua Komisi C, A Hie meminta rincian daftar rencana perbaikan serta perawatan objek wisata guna untuk dipertimbangkan kembali apakah layak penambahan itu dilakukan.

Politisi Demokrat ini mendukung sendiri mendukung penambahan alokasi anggaran untuk pemeliharaan, perawatan dan peningkatan objek-objek wisata itu. “Bagaimana kita mau mendapatkan PAD (pendapatan asli daerah, Red) dari objek wisata itu, kalau wisatawan enggan datang karena tidak terawat,” akunya.

Untuk itu dirinya meminta Disbudpar untuk memvalidasi program-program pariwisata tersebut. “Kita minta program tersebut bisa diserahkan, agar kami (Komisi C, red) bisa mengestimasi berapa alokasi anggaran yang akan ditambah,”sebutnya.

Senada, anggota Komisi C lainnya, Ilhamsyah meminta agar penambahan alokasi anggaran itu dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan perawatan terhadap obejek wisata seperti Istana Maimun, Istana Chong Afie, Danau Siombak dan Situs Kota China ditambah. Karena, kata Ilham, objek-objek wisata tersebut merupakan ikon Kota Medan. “Kalau memang mendesak, kenapa tidak,” kata Ilham menambahkan.

Diketahui, pada TA 2014 alokasi anggaran Disbudpar sebesar Rp20 miliar lebih pada 11 program kegiatan di antaranya pengadaan 4.000 handback sebesar Rp100 juta lebih, pemeliharaan gedung Rp164 juta lebih, pembuatan papan nama kantor Rp60 juta dan pengadaan hard wear serta softwear Rp560 juta lebih. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/