32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hari Ini, Dokter Mogok Kerja

MEDAN-Akhirnya, ancaman mogok kerja yang dilontarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Utara (IDI-Sumut) dibuktikan. Besok (hari ini-red), Rabu (27/11), ribuan dokter di Sumut mogok praktik sebagai bentuk protes kriminalisasi dokter seperti yang menimpa dr Dewi Ayu Sasiary Prawani SpOG dan rekannya, Hendry dr Simanjuntak SpOG dan dr Hendy Siagian.

Aksi solidaritas ini, akan dilaksanakan satu hari lantaran sampai saat ini, kasus dr Ayu dan rekannya belum juga selesai dan mendapatkan titik temu. Para dokter tidak memberikan pelayanan, khususnya bagi pasien rawat jalan kecuali pasien yang sudah terjadwal dan emergensi (gawat darurat). Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumut, dr Suhelmi SpB saat dihubungi, Selasa (26/11).

“Aksi ini himbauan dari Ketua Umum PB IDI, dr Zainal. Lagi pula, aksi tidak saja dilakukan di Sumatera Utara, tapi juga di berbagai daerah di tanah air. Ini wujud protes kita menolak kriminalisasi kerja dokter. Khususnya aksi ini solidaritas kita terhadap kasus dr Ayu dan rekannya di Manado,” katanya.

Tambahnya, imbauan ini juga sudah disebarkan ke seluruh jajaran dokter di Sumatera Utara. Seluruh dokter dari berbagai disiplin organisasi profesi dokter termasuk dokter umum bahkan rencana ini juga sudah diberitahukan kepada seluruh rumah sakit.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua IDI Cabang Medan, Ramlan Sitompul SpTHT. Katanya, IDI Medan juga sepakat untuk tidak berpraktik pada Rabu (27/11). Kata Ramlan, dokter-dokter di Kota Medan juga merasa tidak nyaman saat melakukan praktik kedokteran akibat penangkapan dua rekan sejawatnya tersebut. Bukan hanya itu, kondisi yang mendukung lainnya adalah karena selama ini, terlalu banyak terror yang diterima dokter.

“Aksinya damai, istilahnya kami para dokter melakukan tafakur di rumah, dan tidak membuka praktik pribadi. Untuk itu, kita minta pengertian masyarakat akan kasus ini,” katanya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumut, dr Syaiful Sitompul pun tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya berharap, tuntutan para dokter dapat diperhatikan sehingga ke depan tidak ada terjadi kriminalisasi terhadap praktik dokter.

“Begitupun PERSI berencana akan duduk bersama dengan IDI Sumut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut untuk membahas masalah ini,” katanya.

Kata Syaiful, meski dokter melakukan aksi solidaritas, namun dipastikan tidak ada rumah sakit yang akan tutup. “Kita pastikan tidak ada RS yang tutup, semua kasus darurat medis akan dilayani,” katanya.

Perlu diketahui, aksi mogok kerja dokter ini tidak saja terjadi di Sumatera Utara, hampir di beberapa daerah di Indonesia, serentak menggelar mogok kerja masal. Tuntutannya sama, yakni segera membebaskan tiga rekan mereka dr Dewi Ayu Sasiary Prawani SpOG dan rekannya, Hendry dr Simanjuntak SpOG dan dr Hendy Siagian yang terjerat kasus dalam hukum saat menjalankan tugas sebagai dokter praktik. (put)

MEDAN-Akhirnya, ancaman mogok kerja yang dilontarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Utara (IDI-Sumut) dibuktikan. Besok (hari ini-red), Rabu (27/11), ribuan dokter di Sumut mogok praktik sebagai bentuk protes kriminalisasi dokter seperti yang menimpa dr Dewi Ayu Sasiary Prawani SpOG dan rekannya, Hendry dr Simanjuntak SpOG dan dr Hendy Siagian.

Aksi solidaritas ini, akan dilaksanakan satu hari lantaran sampai saat ini, kasus dr Ayu dan rekannya belum juga selesai dan mendapatkan titik temu. Para dokter tidak memberikan pelayanan, khususnya bagi pasien rawat jalan kecuali pasien yang sudah terjadwal dan emergensi (gawat darurat). Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumut, dr Suhelmi SpB saat dihubungi, Selasa (26/11).

“Aksi ini himbauan dari Ketua Umum PB IDI, dr Zainal. Lagi pula, aksi tidak saja dilakukan di Sumatera Utara, tapi juga di berbagai daerah di tanah air. Ini wujud protes kita menolak kriminalisasi kerja dokter. Khususnya aksi ini solidaritas kita terhadap kasus dr Ayu dan rekannya di Manado,” katanya.

Tambahnya, imbauan ini juga sudah disebarkan ke seluruh jajaran dokter di Sumatera Utara. Seluruh dokter dari berbagai disiplin organisasi profesi dokter termasuk dokter umum bahkan rencana ini juga sudah diberitahukan kepada seluruh rumah sakit.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua IDI Cabang Medan, Ramlan Sitompul SpTHT. Katanya, IDI Medan juga sepakat untuk tidak berpraktik pada Rabu (27/11). Kata Ramlan, dokter-dokter di Kota Medan juga merasa tidak nyaman saat melakukan praktik kedokteran akibat penangkapan dua rekan sejawatnya tersebut. Bukan hanya itu, kondisi yang mendukung lainnya adalah karena selama ini, terlalu banyak terror yang diterima dokter.

“Aksinya damai, istilahnya kami para dokter melakukan tafakur di rumah, dan tidak membuka praktik pribadi. Untuk itu, kita minta pengertian masyarakat akan kasus ini,” katanya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumut, dr Syaiful Sitompul pun tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya berharap, tuntutan para dokter dapat diperhatikan sehingga ke depan tidak ada terjadi kriminalisasi terhadap praktik dokter.

“Begitupun PERSI berencana akan duduk bersama dengan IDI Sumut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut untuk membahas masalah ini,” katanya.

Kata Syaiful, meski dokter melakukan aksi solidaritas, namun dipastikan tidak ada rumah sakit yang akan tutup. “Kita pastikan tidak ada RS yang tutup, semua kasus darurat medis akan dilayani,” katanya.

Perlu diketahui, aksi mogok kerja dokter ini tidak saja terjadi di Sumatera Utara, hampir di beberapa daerah di Indonesia, serentak menggelar mogok kerja masal. Tuntutannya sama, yakni segera membebaskan tiga rekan mereka dr Dewi Ayu Sasiary Prawani SpOG dan rekannya, Hendry dr Simanjuntak SpOG dan dr Hendy Siagian yang terjerat kasus dalam hukum saat menjalankan tugas sebagai dokter praktik. (put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/