MEDAN, SUMUTPOS.CO –Â Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendorong Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), untuk membuat terobosan dalam pembangunan Kota Medan dilakukan kerja sama dengan investor.
Hal itu, disampaikan oleh Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution saat menutup kegiatan Medan Investment Business Forum & Expo yang digelar dalam tajuk gala dinner di Ballroom Focal Poin Mall, di Jalan Ringroad, Kota Medan, Sabtu (26/11) malam.
Bobby meminta Kepala DPMPTSP Kota Medan, Ferri Ichsan agar menyiapkan program-program atau menu untuk ditawarkan kepada pihak swasta untuk pembangunan Kota Medan.
“Tadi saya sudah katakan ke Pak Kadis agar disiapkan menu-menu apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan swasta. Misalnya saat ini kita sedang melakukan penerangan di Kota Medan. Nah ini bisa ditawarkan kerja samanya,” kata Bobby.
Didampingi Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Bobby mengungkapkan bahwa pembangunan Kota Medan bisa dilakukan kerja sama sama investor seperti soal sampah, drainase dan lain-lainnya.
“Kemudian transportasi juga bisa. Kalau menu-menu ini sudah disiapkan, maka tidak lagi menganggu APBD kita. Kita juga membantu swasta dalam menginvestasikan uangnya di Medan,” sebut Bobby.
Untuk target investasi di 2023 sendiri, Bobby juga belum menetapkan secara pasti. Mengingat tahun 2023 akan ada resesi. “Kita lihat nanti. Yang pasti melihat jumlah investasi kita yang menurun akibat pandemi Covid-19, kita berusaha untuk menaikannya. Dan harusnya sektor perdagangan masih menjadi penyumbang yang terbesar di 2023 nantinya,” ucapnya.
Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman menambahkan bahwa Pemko Medan akan mempermudah investor yang akan berinvestasi di Medan. Hanya saja tetap tidak mengabaikan peraturan yang ada.
“Pada prinsipnya kami akan mempermudah perizinan. Hanya saja peraturan tetap yang utama kita tegakkan. Dan kita akan terus berkoordinasi dengan kejaksaan untuk hal ini,” kata Aulia.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Ferri Ichsan dalam laporannya memaparkan bahwa pada tahun 2019, sebenarnya investasi dalam negeri di Kota Medan sudah mencapai Rp 7,1 triliun. Namun mengalami penurunan saat pandemi Covid-19 yakni di tahun 2020 hanya mencapai Rp 4,13 triliun.
“Untuk 2021 kembali bergerak mengalami kenaikan menjadi Rp 5,12 triliun. Dan untuk tahun ini sampai triwulan ketiga investasi dalam negeri kita di Kota Medan sudah mencapai Rp2,3 triliun,” ujar Ferri.
Dari jumlah investasi itu, jumlah terbesar masih dari sektor perumahan dan kawasan industri, dilanjutkan sektor jasa lainnya.
“Kalau untuk investasi asing hampir sama mengalami penurunan juga. Padahal di 2019 jumlahnya telah mencapai 147,2 juta US$, 2020 kembali mengalami penurunan dan menjadi sekitar 40,3 juta US$, serta 2021 kembali naik menjadi 57,7 juta US$,” ucapnya.
Ia berharap kehadiran Medan Investment Business Forum & Expo bisa membantu meningkatkan ekonomi Medan khususnya investasi di Kota Medan, mengingat di 2023 ada rencana resesi.
“Salah satu yang buat bertahan adalah UMKM. Jadi kita ingin menguatkan UMKM kita dan meningkatkan investasi Medan lewat acara ini,” ujarnya.(gus)