Ratusan Massa Serbu Hotel Emerald Garden
MEDAN-Ratuan massa Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut menggelar demo ke kantor PT Jati Masindo, di Hotel Emerald Garden, usai salat Jumat berjamaah di lokasi Masjid Raudhatul Islam, Jalan Putri Hijau dan Masjid Al Khairiyah, Jumat (27/1) siang.
Aksi itu dilakukan karena perusahaan pengembang dituding telah menghancurkan masjid Dalam pernyataan sikapnya, massa meminta PT Jati Masindo segera membangun kembali masjid. Massa juga meminta kepada PT Jati Masindo tidak mengusik Umat Islam karena bisa memancing kerusuhan.
Selain itu, kepada Polisi, Massa juga meminta untuk menangkap pelaku penghancuran Masjid Raudhatul Islam dengan menggunakan buldozer. Massa juga meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk tidak menjadi antek-antek pengembang yang rela menghancurkan masjid-masjid di Kota Medan. Massa juga mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama-bersama membela, utamanya terkait aksi pemukulan yang dialami warga oleh sekuriti hotel segera ditangkap.
Saat melakukan aksi ratusan massa membawa pengeras suara, spanduk. Massa juga membakar ban bekas. Dalam aksi itu seorang pendemo diamankan polisi karena membakar tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dan membuangnya di tengah Jalan Putri Hijau Medan. Beruntung polisi langsung memadamkan api di tabung gas tersebut.Massa juga sempat marah saat polisi mencoba memadamkan api yang membakar ban bekas dan menyemprotkan gas air mata serta datangnya mobil water canon.
Setelah 2 jam melakukan orasi di depan hotel pendemo melakukan salat Ashar berjamaah di depan hotel. “Aksi ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang karena sudah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam. Perobohan masjid sama artinya telah menghalang-halangi Umat Islam untuk melaksanakan ibadah,” tegas Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut, Drs Leo Imsar Adenan kepada Sumut Pos.
Leo juga meminta pertanggungjawaban telah menghancurkan Masjid Al Khairiyah yang letaknya di Komplek Perumahan Emeral Garden. Masjid Al Khairiyah dihancurkan sementara rumah ibadah yang letaknya bersebelahan dengan masjid tersebut malah tidak dihancurkan.
“Inikan diskriminatif terhadap Umat Islam. Masjid Al Khairiyah dirobohkan sementara rumah ibadah di sebelahnya tidak dirobohkan. Tentu saja ini memancing kemarahan Umat Islam yang selama ini diam saja dan masih menahan diri,” sebut Leo
Hal senada juga diungkapkan koordinator aksi, Amirullah Hidayat SSos. Dalam orasinya Amirullah meminta agar pembongkaran masjid segera diusut, meminta agar pimpinan Hotel Emerald meminta maaf dan membangun kembali masjid yang dibongkar.
“Ini tidak bisa dibiarkan karena ini sudah sangat bertentangan. Pemerintah jangan menutup mata dan jangan memberikan semuanya kepada para pengembang dimana ini merupakan hak rakyat,” jelasnya.
Setelah melakukan salat Ashar berjamaah ratusan massa membubarkan diri. Aksi ini mendapatkan pengawal ketat dari Satuan Sabhara Polresta Medan dan Satuan Brimob Polda Sumut. Akibat aksi itu Jalan Putri Hijau sempat macet total.
Sekadar diketahui masjid yang sudah dirobohkan di Kota Medan yakni Masjid At Thoyibah di Jalan Multatuli, Masjid Sudirman di Padangbulan, Masjid Al Khairiyah, Masjid Raudhatul Islam, Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan. Satu lagi Masjid Nurul Hidayah Jalan Williem Iskandar yang terancamakan dihancurkan.
Sementara itu, Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) yang berada persis di depan Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso memilih tutup dan tidak beroperasi karena tidak mau mengambil risiko.
“Karena ada aksi bakar ban kami tutup sementara. Itu diperintahkan bos kami,” jelas seorang petugas SPBU. (jon/adl/gus)