TUNTAS lima hari beraktivitas, rangkaian Konven Pendeta dan Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2023 ditutup Sabtu (25/2) malam. Berbagai rumusan terkait kebijakan internal dan sikap dan peran GPIB menghadapi dinamika ekonomi, sosial, budaya dan ketahanan nasional, telah dihasilkan.
Hasil ini akan menata langkah GPIB satu tahun kedepan, untuk mewujudkan gereja yang mampu membangun sinergi dalam hubungan gereja dan masyarakat untuk mewujudkan Kasih Allah yang meliputi seluruh ciptaanNya, sebagai tema KUPPG 2021-2026.
Ketua pelaksana Pdt Johny Alexander Lontoh mengatakan bahwa Majelis Sinode mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas dukungan Gubsu. ”Kami bersyukur dan merasa bangga atas perhatian beliau yang mendukung pelaksanaan kegiatan konven dan PST, melalui fasilitasi perangkat acara, sarana transportasi dan perkenan penggunaan Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur dalam seremoni pembukaan,” katanya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Mabes Polri, Kapoldasu dan jajaran Polrestabes Medan. ”Sejak awal Bapak Kapolda dengan antusias mendukung kegiatan ini. Bukan hanya dengan pengamanan namun juga dengan dukungan tenaga kesehatan dan sarana transportasi,” sebut Pdt Johny Alexander Lontoh.
Demikian juga tanggapan seluruh jajaran pengamanan dari Polrestabes Medan, yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi semua peserta selama kegiatan.
Sebagaimana diketahui Gereja Protestan Indonesia di Indonesia Barat (GPIB) telah menyelesaikan perhelatan nasional di Kota Medan. Tepatnya di Gedung Alpha Omega GPIB Immanuel Medan.
Musyawarah Pelayanan (Mupel) GPIB Sumut telah menjadi tuan dan nyonya rumah Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta GPIB 2023 pada 21-25 Februari 2023. Konven pendeta dihadiri 509 orang pendeta. Sedangkan kegiatan PST diikuti 633 peserta. (dmp)