28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Lahan Garapan Tambak Rejo Dikosongkan Sementara

Buntut Bentrok Kelompok Tani

MEDAN-Muspika Percut Seituan dan kedua kelompok tani penggarap, yang bentrok di lahan Pasar II, Dusun Tambak Rejo, Percut Seituan sepakat mengosongkan lahan tersebut hingga ada penyelesaiannya.

Dalam pertemuan di Balai Desa Amplas Selasa (27/3) siang,  kelompok tani Mempertahankan Alas Hak berjanji tidak akan memasuki lahan tersebut sebelum ada penyelesaian. Mereka tidak akan bercocok tanam atau kegiatan lainnya.

Begitu kelompok tani Smart juga tidak akan melakukan aktivitas di lahan garapan yang disengketakan. Kepala Dusun Tambak Rejo, Sarwan menjelaskan kondisi lahan garapan tersebut kini masih berstatus dikosongkan sementara hingga tercapainya kesepakatan antar dua kelompokn
Seorang warga di lokasi lahan garapan menyebutkan, selama ini aksi kelompok Senen sangat meresahkan warga penggarap lainnya, karena sering menjual lahan garapan milik warga kepada orang lain sehingga terjadi konflik. Sementara, aparat Polsekta Percut Seituan dinilai enggan menyelesaikan permasalah ini secepatnya.

“Seharusnya polisi bersikap adil dalam menyikapi permasalahan. Kalau kelompok Senen mengadu ke polisi, maka aparat Polsekta Percut Seituan terus meresponnya, kalau kami melapor lama diproses.” keluh warga.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan, AKP Faidir Chan mengatakan lokasi lahan garapan tersebut untuk sementara sengaja dikosongkan, sebelum adanya penyelesaian dari kedua kelompok tani.

Saat ditanya tudingan keberpihakan petugas Polsekta Percut Seituan kepada kelompok Senen, Faidir Chan menepisnya.

“Siapa pun yang mengadu ke Polsek akan ditindak lanjuti dan diproses. Saya tidak ada berpihak kepada siapapun,” tutur Faidir Chan.
Kalaupun kelompok Senen mengadu ke Polsek Percut Seituan karena rumah Senen telah dibakar orang,  tambah Faidir, maka laporan pengaduan Senen akan ditindaklanjuti.

“Semua orang berhak membuat pengaduan ke kantor polisi,”ujarnya.

Seperti diberitakan, dua kelompok penggarap terlibat bentrok di lahan garapan Pasar II-B, Dusun Tambak Rejo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Senin (26/3). Akibatnya, empat penggarap menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu dan seorang menderita luka tembak  serta 1 rumah dibakar. Keempat penggarap yang terkena lemparan masing-masing Wanda (27) dan Supran (26) dari kelompok Tani Smart, sementara Deni Sipayung (35) dan Erwin Hutauruk (37) dari kelompok Tani Mempertahankan Alas Hak.

Sedangkan yang terkena tembakan S Harahap (47), warga Dusun Tambak Rejo. Rumah yang dibakar adalah milik Senen, Ketua Kelompok Tani Smart. Motif bentrokan karena masing-masing kelompok tani mengklaim lahan garapan tersebut adalah milik kelompoknya.(gus)

Buntut Bentrok Kelompok Tani

MEDAN-Muspika Percut Seituan dan kedua kelompok tani penggarap, yang bentrok di lahan Pasar II, Dusun Tambak Rejo, Percut Seituan sepakat mengosongkan lahan tersebut hingga ada penyelesaiannya.

Dalam pertemuan di Balai Desa Amplas Selasa (27/3) siang,  kelompok tani Mempertahankan Alas Hak berjanji tidak akan memasuki lahan tersebut sebelum ada penyelesaian. Mereka tidak akan bercocok tanam atau kegiatan lainnya.

Begitu kelompok tani Smart juga tidak akan melakukan aktivitas di lahan garapan yang disengketakan. Kepala Dusun Tambak Rejo, Sarwan menjelaskan kondisi lahan garapan tersebut kini masih berstatus dikosongkan sementara hingga tercapainya kesepakatan antar dua kelompokn
Seorang warga di lokasi lahan garapan menyebutkan, selama ini aksi kelompok Senen sangat meresahkan warga penggarap lainnya, karena sering menjual lahan garapan milik warga kepada orang lain sehingga terjadi konflik. Sementara, aparat Polsekta Percut Seituan dinilai enggan menyelesaikan permasalah ini secepatnya.

“Seharusnya polisi bersikap adil dalam menyikapi permasalahan. Kalau kelompok Senen mengadu ke polisi, maka aparat Polsekta Percut Seituan terus meresponnya, kalau kami melapor lama diproses.” keluh warga.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan, AKP Faidir Chan mengatakan lokasi lahan garapan tersebut untuk sementara sengaja dikosongkan, sebelum adanya penyelesaian dari kedua kelompok tani.

Saat ditanya tudingan keberpihakan petugas Polsekta Percut Seituan kepada kelompok Senen, Faidir Chan menepisnya.

“Siapa pun yang mengadu ke Polsek akan ditindak lanjuti dan diproses. Saya tidak ada berpihak kepada siapapun,” tutur Faidir Chan.
Kalaupun kelompok Senen mengadu ke Polsek Percut Seituan karena rumah Senen telah dibakar orang,  tambah Faidir, maka laporan pengaduan Senen akan ditindaklanjuti.

“Semua orang berhak membuat pengaduan ke kantor polisi,”ujarnya.

Seperti diberitakan, dua kelompok penggarap terlibat bentrok di lahan garapan Pasar II-B, Dusun Tambak Rejo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Senin (26/3). Akibatnya, empat penggarap menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu dan seorang menderita luka tembak  serta 1 rumah dibakar. Keempat penggarap yang terkena lemparan masing-masing Wanda (27) dan Supran (26) dari kelompok Tani Smart, sementara Deni Sipayung (35) dan Erwin Hutauruk (37) dari kelompok Tani Mempertahankan Alas Hak.

Sedangkan yang terkena tembakan S Harahap (47), warga Dusun Tambak Rejo. Rumah yang dibakar adalah milik Senen, Ketua Kelompok Tani Smart. Motif bentrokan karena masing-masing kelompok tani mengklaim lahan garapan tersebut adalah milik kelompoknya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/