26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Keluarga Awasi Tamu yang Datang

Puput Damanik, Medan

Asrian Harahap (31), salah seorang korban penembakan saat bentrok warga dengan polisi di Polsek Binanga Kabupaten Padanglawas (Palas) dirawat di Rumah Sakit (RS) Adam Malik Medan. Seperti apa kondisinya?

Asrian Harahap (31) hanya dapat berbaring lemah di tempat tidurnya di Ruang Rindu B 3, Nomor 54, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik. Ibu dan adiknya terlihat merebahkan badan di luar belakang ruangan. Sesekali mereka masuk ke dalam melihat siapa yang menjadi tamu Asrian juga mengecek keadaannya.

Warga Desa Aekbuaton Kecamatan Aeknabara Kabupaten Padanglawas ini memang tengah menjalani perawatan itensif, setelah ia terkena tembak di bagian punggung sebelah kiri. Ia satu di antara puluhan korban bentrok antara warga Desa Aekbuaton, Kabupaten Padanglawas Utara dengan personil Polres Tapanuli Selatan di halaman Mapolsek Binanga, Sabtu (23/3) lalu.

Awalnya, ketika dijumpai Sumut Pos, Asrian tidak mau berkomentar, disituasi seperti ini. Dia memang harus berjaga-jaga. “Banyak sekali pemberitaan yang saya lihat di TV dan yang saya baca di media cetak, semua masih belum berpihak kepada masyarakat. Kepentingan sangat besar. Kalau mau tahu yang sebenarnya, silakan pergi ke Palassana,” katanya.

Lanjutnya, mengingat kejadian ia sangat sedih. Masyarakat Padang Lawas hanya ingin kebenaran dan haknya, tapi memang tidak ada pendamping dan membela disana. “Masyarakat disana kasihan, tidak ada yang menolong, DPR tidak ada yang berpihak kepada masyarakat begitu juga dengan pemberitaan,” ujarnya.

Bahkan, tambahnya, temannya yang membawanya ke RS terdekat saat kejadian juga ditangkap. “Yang membawa saya dan korban lainnya ke Rumah Sakitpun ikut ditangkap. Ini saya berhasil kemari sendiri, bersama keluarga,” katanya.
Setelah tiga hari dirawat, lanjutnya, kesehatannya sudah sedikit pulih. “Sekarang sudah enakan, tapi thorax drain masih dipasang, tapi katanya juga udah mau dibuka, belum tahu kapan,” katanya.

Kepada Sumut Pos, ia hanya mengharapkan agar pemberitaan tentang peristiwa tersebut dapat dikabarkan dengan sebenarnya. “Untuk itu, media memang harus datang langsung ke sana. Kasian, sedih masyarakat disana. Saya bisa jamin, tidak ada satupun tentara yang terluka karena benda tajam, tapi mereka dengan seenaknya menembak kepada kami,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kabag Hukum Organisasi dan Humas RSUP HAM Hasan Basri, mengatakan pasien tiba di RS. Adam Malik, Minggu (24/3) dini hari. Kondisinya stabil dan sadarkan diri. “Kita tidak tahu apakah proyektil atau benda lain, ini mau discanning untuk mengetahuinya. Lagipula pasien semalam sesak nafas,” katanya. (*)

Puput Damanik, Medan

Asrian Harahap (31), salah seorang korban penembakan saat bentrok warga dengan polisi di Polsek Binanga Kabupaten Padanglawas (Palas) dirawat di Rumah Sakit (RS) Adam Malik Medan. Seperti apa kondisinya?

Asrian Harahap (31) hanya dapat berbaring lemah di tempat tidurnya di Ruang Rindu B 3, Nomor 54, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik. Ibu dan adiknya terlihat merebahkan badan di luar belakang ruangan. Sesekali mereka masuk ke dalam melihat siapa yang menjadi tamu Asrian juga mengecek keadaannya.

Warga Desa Aekbuaton Kecamatan Aeknabara Kabupaten Padanglawas ini memang tengah menjalani perawatan itensif, setelah ia terkena tembak di bagian punggung sebelah kiri. Ia satu di antara puluhan korban bentrok antara warga Desa Aekbuaton, Kabupaten Padanglawas Utara dengan personil Polres Tapanuli Selatan di halaman Mapolsek Binanga, Sabtu (23/3) lalu.

Awalnya, ketika dijumpai Sumut Pos, Asrian tidak mau berkomentar, disituasi seperti ini. Dia memang harus berjaga-jaga. “Banyak sekali pemberitaan yang saya lihat di TV dan yang saya baca di media cetak, semua masih belum berpihak kepada masyarakat. Kepentingan sangat besar. Kalau mau tahu yang sebenarnya, silakan pergi ke Palassana,” katanya.

Lanjutnya, mengingat kejadian ia sangat sedih. Masyarakat Padang Lawas hanya ingin kebenaran dan haknya, tapi memang tidak ada pendamping dan membela disana. “Masyarakat disana kasihan, tidak ada yang menolong, DPR tidak ada yang berpihak kepada masyarakat begitu juga dengan pemberitaan,” ujarnya.

Bahkan, tambahnya, temannya yang membawanya ke RS terdekat saat kejadian juga ditangkap. “Yang membawa saya dan korban lainnya ke Rumah Sakitpun ikut ditangkap. Ini saya berhasil kemari sendiri, bersama keluarga,” katanya.
Setelah tiga hari dirawat, lanjutnya, kesehatannya sudah sedikit pulih. “Sekarang sudah enakan, tapi thorax drain masih dipasang, tapi katanya juga udah mau dibuka, belum tahu kapan,” katanya.

Kepada Sumut Pos, ia hanya mengharapkan agar pemberitaan tentang peristiwa tersebut dapat dikabarkan dengan sebenarnya. “Untuk itu, media memang harus datang langsung ke sana. Kasian, sedih masyarakat disana. Saya bisa jamin, tidak ada satupun tentara yang terluka karena benda tajam, tapi mereka dengan seenaknya menembak kepada kami,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kabag Hukum Organisasi dan Humas RSUP HAM Hasan Basri, mengatakan pasien tiba di RS. Adam Malik, Minggu (24/3) dini hari. Kondisinya stabil dan sadarkan diri. “Kita tidak tahu apakah proyektil atau benda lain, ini mau discanning untuk mengetahuinya. Lagipula pasien semalam sesak nafas,” katanya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/