30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Staf Pengajar Ponpes Ar Raudhatul Hasanah Medan ODP Covid-19

Seluruh Santri Akan Diisolasi

MEMBACA ALQURAN: Santri membaca Alqurandi Pesantren  Al-Raudhatul Khasanah, beberapa waktu lalu. Dua staf pengajar di pesantren ini dideteksi masuk ODP akibat wabah corona.
MEMBACA ALQURAN: Santri membaca Alqurandi Pesantren Al-Raudhatul Khasanah, beberapa waktu lalu. Dua staf pengajar di pesantren ini dideteksi masuk ODP akibat wabah corona.

Dua orang staf pengajar di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah diduga berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) virus corona (Covid-19). Keduanya diketahui baru pulang dari luar kota sekitar seminggu lalun

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting meminta pihak Pesantren Ar -Raudhatul Hasanah untuk menunda pemulangan 3.000 santrinya.

Sebab, lanjutnya, berdasarkan informasi yang dia dengar, pada 28 Maret nanti sekitar 3.000 santri yang menuntut ilmu di pondok tersebut akan dipulangkan ke rumah orangtuanya untuk menghindari virus corona.

“Apabila para santri dipulangkan ke rumah orangtuanya, maka akan rentan menyebarkan virus corona ke segala daerah. Untuk itulah disarankan agar pemulangan ditunda. Dan kami sudah surati pihak pesantren menunda pemulangan santri,” tegas Topan kepada wartawan, Jumat, (27/3).

Alasan imbauan penundaan pemulangan para santri tersebut, lanjut Topan, karena kedua staf pengajar di pesantrem tersebut berstatus ODP setelah dilakukan pemeriksaan dan pemantauan oleh tim kesehatan, sehingga sampai saat ini kedua staf pengajar diisolasi.

“Tim mendapat informasi dan dilakukan pengecekan. Makanya, diisolasi dan dipantau kesehatannya sampai 14 hari ke depan atau sampai awal April mendatang,” kata Topan.

Karenanya, Topan meminta para santri juga harus diisolasi sampai masa isolasi kedua pengajar tersebut selesai. Apabila dalam massa isolasi tidak ditemukan masalah atau terindikasi corona, maka pihak pengajar dan santri boleh dipulangkan. “Kalau sudah tidak ada masalah selama masa isolasi, maka santri boleh dipulangkan ke orangtuanya sesuai arahan dari pihak Puskesmas,”ujarnya.

Sedangka saran dari pihak Puskesmas Simalingkar, kata Topan, semua santri dan santriwati harus diisolasi. Hal ini untuk memutus penyebaran vitus tersebut, sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan. (mag-1/ila)

Seluruh Santri Akan Diisolasi

MEMBACA ALQURAN: Santri membaca Alqurandi Pesantren  Al-Raudhatul Khasanah, beberapa waktu lalu. Dua staf pengajar di pesantren ini dideteksi masuk ODP akibat wabah corona.
MEMBACA ALQURAN: Santri membaca Alqurandi Pesantren Al-Raudhatul Khasanah, beberapa waktu lalu. Dua staf pengajar di pesantren ini dideteksi masuk ODP akibat wabah corona.

Dua orang staf pengajar di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah diduga berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) virus corona (Covid-19). Keduanya diketahui baru pulang dari luar kota sekitar seminggu lalun

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting meminta pihak Pesantren Ar -Raudhatul Hasanah untuk menunda pemulangan 3.000 santrinya.

Sebab, lanjutnya, berdasarkan informasi yang dia dengar, pada 28 Maret nanti sekitar 3.000 santri yang menuntut ilmu di pondok tersebut akan dipulangkan ke rumah orangtuanya untuk menghindari virus corona.

“Apabila para santri dipulangkan ke rumah orangtuanya, maka akan rentan menyebarkan virus corona ke segala daerah. Untuk itulah disarankan agar pemulangan ditunda. Dan kami sudah surati pihak pesantren menunda pemulangan santri,” tegas Topan kepada wartawan, Jumat, (27/3).

Alasan imbauan penundaan pemulangan para santri tersebut, lanjut Topan, karena kedua staf pengajar di pesantrem tersebut berstatus ODP setelah dilakukan pemeriksaan dan pemantauan oleh tim kesehatan, sehingga sampai saat ini kedua staf pengajar diisolasi.

“Tim mendapat informasi dan dilakukan pengecekan. Makanya, diisolasi dan dipantau kesehatannya sampai 14 hari ke depan atau sampai awal April mendatang,” kata Topan.

Karenanya, Topan meminta para santri juga harus diisolasi sampai masa isolasi kedua pengajar tersebut selesai. Apabila dalam massa isolasi tidak ditemukan masalah atau terindikasi corona, maka pihak pengajar dan santri boleh dipulangkan. “Kalau sudah tidak ada masalah selama masa isolasi, maka santri boleh dipulangkan ke orangtuanya sesuai arahan dari pihak Puskesmas,”ujarnya.

Sedangka saran dari pihak Puskesmas Simalingkar, kata Topan, semua santri dan santriwati harus diisolasi. Hal ini untuk memutus penyebaran vitus tersebut, sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan. (mag-1/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/