25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Ondim Dapat Restu Syamsul

MEDAN-Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim mengaku telah mendapat restu dari Syamsul Arifin. Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara (Sumut) ini menyatakan restu tersebut terkait rencana untuk maju dalam Pilgubsu 2013 mendatang.

“Itu yang paling utama. Pertama restu dari emak dan abang,” aku Omdin kepada Sumut Pos, Jumat (27/4).
“Itu yang paling utama. Pertama restu dari emak dan abang,” akunya.

Seandainya benar, berarti restu dari Syamsul Arifin yang saat ini menyandang status Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) nonaktif, diterimanya di Jakarta?
“Iya, saat ke Jakarta. Di dalam adab Melayu, kita harus saling hormat-menghormati terutama terhadap yang lebih tua,” akunya lagi.
Rencana maju dalam Pilgubsu, sambung Ondim, didasarkan atas tanggung jawabnya sebagai orang nomor satu di partai berlambang matahari tersebut di Sumut. Selain itu pula, dilandasai dari ritme atau alur keberadaan partai politik yang secara hakikatnya adalah untuk mendapatkan kekuasaan. “Kita diinstruksikan untuk mengambil peran. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PAN, sudah menyepakati Ketua Umum DPP, Pak Hatta Rajasa menjadi calon presiden 2014. Antara capres dan pilkada di provinsi dan kabupaten/kota, memiliki sinergi,” terangnya.

Bagaimana dengan sosok kandidat-kandidat lainnya? Terkait hal itu, Ondim menjawab dengan santai dengan mengatakan, dalam perkembangannya ke depan, suhu politik di Sumut khususnya yang bersinggungan dengan Pilgubsu terlebih soal pencalonan masih bersifat fluktuatif. “Nanti semakin lama, akan terus berkembang dan mulai mengerucut,” jelasnya.

Konstelasi politik yang akan terus cair, lanjutnya, akan terus memacu bentuk-bentuk kolaborasi atau koalisi yang akan dilakukan partai-partai ataupun untuk memasangkan calon-calon yang ada. Ondim juga sempat menyebut nama Sutan Bhatoegana yang digembar-gemborkan akan maju menjadi cagubsu, merupakan bentuk dari fluktuasi politik yang mungkin dan akan terus terjadi. “Artinya Sumut berpotensi besar. Nah, dalam hal ini PAN harus aktif, membutuhkan kolaborasi untuk Pilgubsu. Saat ini, suara PAN berada dalam persentase sekitar tujuh sampai delapan setengah persen. Di sinilah ada kolaborasi politk,” katanya.

Apakah PAN akan mengedepankan koalisi dengan partai berbasis agama atau nasionalis atau partai terbuka? Terkait hal itu, Ondim menerangkan, dalam konteks ideologi partai, PAN berlandaskan ideoologi nasionalis. “Ini yang harus diluruskan. Dari dulu itu, PAN mengedepankan ideologi nasionalis walaupun dasarnya dari Muhammadiyah. Kolaborasi yang akan dijajaki dan dibentuk terhadap semua plang partai. Kita hari ini belum bisa memprediksi. Karean semuanya belum jelas, masih terus berubah-ubah,” tegasnya. (ari)

MEDAN-Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim mengaku telah mendapat restu dari Syamsul Arifin. Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara (Sumut) ini menyatakan restu tersebut terkait rencana untuk maju dalam Pilgubsu 2013 mendatang.

“Itu yang paling utama. Pertama restu dari emak dan abang,” aku Omdin kepada Sumut Pos, Jumat (27/4).
“Itu yang paling utama. Pertama restu dari emak dan abang,” akunya.

Seandainya benar, berarti restu dari Syamsul Arifin yang saat ini menyandang status Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) nonaktif, diterimanya di Jakarta?
“Iya, saat ke Jakarta. Di dalam adab Melayu, kita harus saling hormat-menghormati terutama terhadap yang lebih tua,” akunya lagi.
Rencana maju dalam Pilgubsu, sambung Ondim, didasarkan atas tanggung jawabnya sebagai orang nomor satu di partai berlambang matahari tersebut di Sumut. Selain itu pula, dilandasai dari ritme atau alur keberadaan partai politik yang secara hakikatnya adalah untuk mendapatkan kekuasaan. “Kita diinstruksikan untuk mengambil peran. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PAN, sudah menyepakati Ketua Umum DPP, Pak Hatta Rajasa menjadi calon presiden 2014. Antara capres dan pilkada di provinsi dan kabupaten/kota, memiliki sinergi,” terangnya.

Bagaimana dengan sosok kandidat-kandidat lainnya? Terkait hal itu, Ondim menjawab dengan santai dengan mengatakan, dalam perkembangannya ke depan, suhu politik di Sumut khususnya yang bersinggungan dengan Pilgubsu terlebih soal pencalonan masih bersifat fluktuatif. “Nanti semakin lama, akan terus berkembang dan mulai mengerucut,” jelasnya.

Konstelasi politik yang akan terus cair, lanjutnya, akan terus memacu bentuk-bentuk kolaborasi atau koalisi yang akan dilakukan partai-partai ataupun untuk memasangkan calon-calon yang ada. Ondim juga sempat menyebut nama Sutan Bhatoegana yang digembar-gemborkan akan maju menjadi cagubsu, merupakan bentuk dari fluktuasi politik yang mungkin dan akan terus terjadi. “Artinya Sumut berpotensi besar. Nah, dalam hal ini PAN harus aktif, membutuhkan kolaborasi untuk Pilgubsu. Saat ini, suara PAN berada dalam persentase sekitar tujuh sampai delapan setengah persen. Di sinilah ada kolaborasi politk,” katanya.

Apakah PAN akan mengedepankan koalisi dengan partai berbasis agama atau nasionalis atau partai terbuka? Terkait hal itu, Ondim menerangkan, dalam konteks ideologi partai, PAN berlandaskan ideoologi nasionalis. “Ini yang harus diluruskan. Dari dulu itu, PAN mengedepankan ideologi nasionalis walaupun dasarnya dari Muhammadiyah. Kolaborasi yang akan dijajaki dan dibentuk terhadap semua plang partai. Kita hari ini belum bisa memprediksi. Karean semuanya belum jelas, masih terus berubah-ubah,” tegasnya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/