25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ormas Islam Prihatin Putusan PN Medan

ANDRI GINTING/SUMUT POS DUKUNGAN: Forum Ormas Islam Belawan memberi dukungan kepada Pelindo Belawan. terkait  sengketa Pantai Anjing-Belawan, saat memberi keterangan kepada wartawan, di Medan,Rabu (27/5). Forum Ormas Islam Belawan Peduli Belawan menyatakan mendukung PT Pelindo I dalam kasus sengketa tanah 10 hektar (Pantai Anjing) dengan pihak yang mengkalim lahan Pantai Anjing-Belawan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
DUKUNGAN: Forum Ormas Islam Belawan memberi dukungan kepada Pelindo Belawan.
terkait sengketa Pantai Anjing-Belawan, saat memberi keterangan kepada wartawan, di Medan,Rabu (27/5). Forum Ormas Islam Belawan Peduli Belawan menyatakan mendukung PT Pelindo I dalam kasus sengketa tanah 10 hektar (Pantai Anjing) dengan pihak yang mengkalim lahan Pantai Anjing-Belawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Belawan menyatakan keprihatinannya atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Medan yang mengesekusi tanah seluas 10 hektare di Pelabuhan Belawan, padahal hingga kini tanah tersebut masih tercatat sebagai negara dan pengelolaannya oleh PT Pelindo I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tiga Ormas Islam Belawan yang merasa prihatin atas eksekusi yang dilakukan PN Medan tersebut di antaranya Muhammadiyah, Al Washliyah, dan Nadhatul Ulama (NU). Kecaman Ormas Islam itu disampaikan, Rabu (27/5) di Rumah Makan Garuda Jalan Kapt Patimura, Medan.

Alasan tiga Ormas Islam itu merasa prihatin, dikarenakan ada peluang sertifikat tanah kawasan Pelabuhan Belawan akan dibatalkan. Bila ada pembatalan, dampaknya Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang perekonomian di Sumut akan terancam berubah fungsi.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan, Jondra mengatakan, Belawan sebagai kota pelabuhan sekaligus sebagai ikon Sumut, merupakan objek vital dan wilayah yang sangat penting dalam mendukung perekonomian di Sumut.

Dia menyebutkan, permasalahn sosial di Belawan sudah cukup banyak dan diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, bijaksana, dan adil.

Di tempat yang sama, Ketua Cabang Al Washliyah Belawan H Sutiono berharap kondisi masyarakat Belawan yang religius, spiritual, dan kondusif harus tetap terjaga.

Sedangkan Ketua NU Belawan Ustad Mulyadi berharap permasalah yang dihadapi Belawan diharapkan dapat menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menyusun, menata, dan melaksanakan program untuk pembangunan Belawan. (dri/azw)

ANDRI GINTING/SUMUT POS DUKUNGAN: Forum Ormas Islam Belawan memberi dukungan kepada Pelindo Belawan. terkait  sengketa Pantai Anjing-Belawan, saat memberi keterangan kepada wartawan, di Medan,Rabu (27/5). Forum Ormas Islam Belawan Peduli Belawan menyatakan mendukung PT Pelindo I dalam kasus sengketa tanah 10 hektar (Pantai Anjing) dengan pihak yang mengkalim lahan Pantai Anjing-Belawan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
DUKUNGAN: Forum Ormas Islam Belawan memberi dukungan kepada Pelindo Belawan.
terkait sengketa Pantai Anjing-Belawan, saat memberi keterangan kepada wartawan, di Medan,Rabu (27/5). Forum Ormas Islam Belawan Peduli Belawan menyatakan mendukung PT Pelindo I dalam kasus sengketa tanah 10 hektar (Pantai Anjing) dengan pihak yang mengkalim lahan Pantai Anjing-Belawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Belawan menyatakan keprihatinannya atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Medan yang mengesekusi tanah seluas 10 hektare di Pelabuhan Belawan, padahal hingga kini tanah tersebut masih tercatat sebagai negara dan pengelolaannya oleh PT Pelindo I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tiga Ormas Islam Belawan yang merasa prihatin atas eksekusi yang dilakukan PN Medan tersebut di antaranya Muhammadiyah, Al Washliyah, dan Nadhatul Ulama (NU). Kecaman Ormas Islam itu disampaikan, Rabu (27/5) di Rumah Makan Garuda Jalan Kapt Patimura, Medan.

Alasan tiga Ormas Islam itu merasa prihatin, dikarenakan ada peluang sertifikat tanah kawasan Pelabuhan Belawan akan dibatalkan. Bila ada pembatalan, dampaknya Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang perekonomian di Sumut akan terancam berubah fungsi.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan, Jondra mengatakan, Belawan sebagai kota pelabuhan sekaligus sebagai ikon Sumut, merupakan objek vital dan wilayah yang sangat penting dalam mendukung perekonomian di Sumut.

Dia menyebutkan, permasalahn sosial di Belawan sudah cukup banyak dan diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, bijaksana, dan adil.

Di tempat yang sama, Ketua Cabang Al Washliyah Belawan H Sutiono berharap kondisi masyarakat Belawan yang religius, spiritual, dan kondusif harus tetap terjaga.

Sedangkan Ketua NU Belawan Ustad Mulyadi berharap permasalah yang dihadapi Belawan diharapkan dapat menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menyusun, menata, dan melaksanakan program untuk pembangunan Belawan. (dri/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/