26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bersyukur Anak Sulung Lolos ke DPRD Medan

sutan siregar/sumut pos
SAHUR: Ketua DPD Partai Golkar Medan Syaf Lubis bersiap untuk sahur bersama istri dan ketiga anaknya, Minggu (26/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan para caleg memperebutkan kursi di DPRD Medan periode 2019-2024 cukup ketat. Figur atau ketokohan saja tidak menjadi jaminan untuk bisa duduk di kursi empuk anggota dewan. Namun harus ada juga kerja keras. Itu juga yang mengantarkan M Afri Riski Lubis, lolos dari Dapil 5 untuk DPRD Kota Medann

KETATNYA pertarungan Pemilu serentak 2019 ini, khususnya di Kota Medan, menjadi topik hangat perbincangan saat Tim Sahur Sumut Pos menyambangi rumah Ketua DPD Partai Golkar Syaf Lubis, di Jalan Karya Tani, Medan Johor, Minggu (26/5). Mantan Ketua AMPI Sumatera Utara ini menyambut hangat kedatangan Tim Sahur Sumut Pos.

Sebagai politisi, diakui Syaf agak meletihkan. Apalagi, dirinya menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Medan. “Jam setengah tiga (2.30 WIB) tadi baru pulang, selesai rapat bersama teman-teman di kantor DPD (Partai Golkar),” ujar Syaf membuka perbincangan.

Disebutnya, dalam rapat itu mereka membahas hasil Pemilu serentak 2019, sekaligus beberapa agenda partai lainnya. Kepada Tim Sahur Sumut Pos, Syaf mengaku tak menyangka kalau perolehan kursi mereka di DPRD Medan berkurang dari 7 menjadi 4 kursi. “Itu juga yang kami bahas tadi. Banyak yang tidak menyangka kalau Golkar bisa Cuma 4 kursi di DPRD Medan. Baru kali ini Golkar cuma dapat 4 kursi,” sebut Syaf.

Padahal, sebut dia, dalam penyusunan caleg di setiap dapil, mereka cukup selektif. Apalagi di setiap dapil, mereka memiliki figur yang mumpuni dan tak diragukan lagi pengalamannya di dunia politik. Sebut saja Sabar Syamsurya Sitepu di dapil 4, Iswanda Ramli dan Ilhamsyah di dapil 5, Mulia Asri Rambe di dapil 2 dan lainnya.

Di tambah lagi, cukup banyak program Partai Golkar yang menyentuh masyarakat langsung. Baik itu berupa bakti sosial, maupun yang lain. “Tapi, inilah hasilnya. Banyak wajah-wajah baru. Ya, beginilah kondisi politik kita saat ini,” bilangnya.

Menurut Syaf, naik turunnya perolehan kursi di lembaga legislatif tidak terlepas dari teknik Sainte Lague yang digunakan dalam menentukan jumlah kursi dimana jumlah suara partai dibagi dengan bilangan ganjil mulai 1, 3, 5, 7 dan seterusnya. “Dengan system ini, kita kehilangan banyak kursi. Misalnya, ada caleg kita dapat 7.500 suara, tapi gagal duduk. Sementara ada caleg dari partai lain yang hanya dapat 2.500 suaranya bisa duduk. Selama ini kita tidak tahu kalau teknik Sainte Lague seperti ini,” katanya.

Namun begitu, dia tetap bersyukur karena anak sulungnya M Afri Riski Lubis lolos dari Dapil 5 untuk DPRD Kota Medan. Dia berharap, anak sulungnya ini mampu benar-benar mengemban amanah sebagai wakil rakyat. “Anak saya inikan baru kali ini menjadi wakil rakyat di usianya 23 tahun. Masih perlu banyak belajar. Makanya saya berpesan kepadanya, tahun pertama ini dia cukup hanya mendengar dan mempelajari dinamika politik di lembaga legislatif dulu. Setelah dia paham, baru banyak bersuara dan berbuat untuk masyarakat Kota Medan khususnya,” sebutnya.

Sebagai orangtua, Syaf cukup bangga dengan anak sulungnya itu. Dia ingin anak sulungnya semakin mumpuni dalam karir politiknya. Suami dari Hj Wasih Ningsih ini juga menyarankan agar Afri Riski dapat melanjutkan pendidikan S-2. Begitu juga dengan putrinya Nicki Sefanny Lubis masuk perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran.

Pada kesempatan itu, Syaf juga menyampaikan masukan kepada Pemko Medan agar ruang terbuka hijau diperbanyak. “Saya ingin di Kota Medan ini tamannya ditambah. Selain sebagai tempat masyarakat berolahraga, taman ini juga bisa dijadikan lokasi rekreasi warga. Jadi manfaatnya sangat banyak,” sebutnya.

Ayah tiga anak ini menambahkan, setidaknya Pemko Medan dapat membangun beberapa taman lagi, khususnya di pinggiran kota.”Seperti di kawasan Medan Utara, di sana paling tidak dibangun dua taman. Satu di Medan Deli, satu lagi di Medan Marelan. Jadi warga yang di Belawan bisa ke taman di Medan Deli, dan warga di Medan Labuhan bisa ke taman Marelan. Ya, bagaimana caranya dan lahannya, itu yang harus kita pikirkan,” sebutnya. Dia pun berharap, aspirasi ini dapat di suarakan Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Medan sehingga mendesak Pemko Medan mengalokasikan anggaran untuk itu.

Asyik berbincang sembari menikmati santap sahur, tak terasa waktu imsyak tiba. Setelah azan subuh, tim pun beranjak pamit. (tim)

sutan siregar/sumut pos
SAHUR: Ketua DPD Partai Golkar Medan Syaf Lubis bersiap untuk sahur bersama istri dan ketiga anaknya, Minggu (26/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan para caleg memperebutkan kursi di DPRD Medan periode 2019-2024 cukup ketat. Figur atau ketokohan saja tidak menjadi jaminan untuk bisa duduk di kursi empuk anggota dewan. Namun harus ada juga kerja keras. Itu juga yang mengantarkan M Afri Riski Lubis, lolos dari Dapil 5 untuk DPRD Kota Medann

KETATNYA pertarungan Pemilu serentak 2019 ini, khususnya di Kota Medan, menjadi topik hangat perbincangan saat Tim Sahur Sumut Pos menyambangi rumah Ketua DPD Partai Golkar Syaf Lubis, di Jalan Karya Tani, Medan Johor, Minggu (26/5). Mantan Ketua AMPI Sumatera Utara ini menyambut hangat kedatangan Tim Sahur Sumut Pos.

Sebagai politisi, diakui Syaf agak meletihkan. Apalagi, dirinya menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Medan. “Jam setengah tiga (2.30 WIB) tadi baru pulang, selesai rapat bersama teman-teman di kantor DPD (Partai Golkar),” ujar Syaf membuka perbincangan.

Disebutnya, dalam rapat itu mereka membahas hasil Pemilu serentak 2019, sekaligus beberapa agenda partai lainnya. Kepada Tim Sahur Sumut Pos, Syaf mengaku tak menyangka kalau perolehan kursi mereka di DPRD Medan berkurang dari 7 menjadi 4 kursi. “Itu juga yang kami bahas tadi. Banyak yang tidak menyangka kalau Golkar bisa Cuma 4 kursi di DPRD Medan. Baru kali ini Golkar cuma dapat 4 kursi,” sebut Syaf.

Padahal, sebut dia, dalam penyusunan caleg di setiap dapil, mereka cukup selektif. Apalagi di setiap dapil, mereka memiliki figur yang mumpuni dan tak diragukan lagi pengalamannya di dunia politik. Sebut saja Sabar Syamsurya Sitepu di dapil 4, Iswanda Ramli dan Ilhamsyah di dapil 5, Mulia Asri Rambe di dapil 2 dan lainnya.

Di tambah lagi, cukup banyak program Partai Golkar yang menyentuh masyarakat langsung. Baik itu berupa bakti sosial, maupun yang lain. “Tapi, inilah hasilnya. Banyak wajah-wajah baru. Ya, beginilah kondisi politik kita saat ini,” bilangnya.

Menurut Syaf, naik turunnya perolehan kursi di lembaga legislatif tidak terlepas dari teknik Sainte Lague yang digunakan dalam menentukan jumlah kursi dimana jumlah suara partai dibagi dengan bilangan ganjil mulai 1, 3, 5, 7 dan seterusnya. “Dengan system ini, kita kehilangan banyak kursi. Misalnya, ada caleg kita dapat 7.500 suara, tapi gagal duduk. Sementara ada caleg dari partai lain yang hanya dapat 2.500 suaranya bisa duduk. Selama ini kita tidak tahu kalau teknik Sainte Lague seperti ini,” katanya.

Namun begitu, dia tetap bersyukur karena anak sulungnya M Afri Riski Lubis lolos dari Dapil 5 untuk DPRD Kota Medan. Dia berharap, anak sulungnya ini mampu benar-benar mengemban amanah sebagai wakil rakyat. “Anak saya inikan baru kali ini menjadi wakil rakyat di usianya 23 tahun. Masih perlu banyak belajar. Makanya saya berpesan kepadanya, tahun pertama ini dia cukup hanya mendengar dan mempelajari dinamika politik di lembaga legislatif dulu. Setelah dia paham, baru banyak bersuara dan berbuat untuk masyarakat Kota Medan khususnya,” sebutnya.

Sebagai orangtua, Syaf cukup bangga dengan anak sulungnya itu. Dia ingin anak sulungnya semakin mumpuni dalam karir politiknya. Suami dari Hj Wasih Ningsih ini juga menyarankan agar Afri Riski dapat melanjutkan pendidikan S-2. Begitu juga dengan putrinya Nicki Sefanny Lubis masuk perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran.

Pada kesempatan itu, Syaf juga menyampaikan masukan kepada Pemko Medan agar ruang terbuka hijau diperbanyak. “Saya ingin di Kota Medan ini tamannya ditambah. Selain sebagai tempat masyarakat berolahraga, taman ini juga bisa dijadikan lokasi rekreasi warga. Jadi manfaatnya sangat banyak,” sebutnya.

Ayah tiga anak ini menambahkan, setidaknya Pemko Medan dapat membangun beberapa taman lagi, khususnya di pinggiran kota.”Seperti di kawasan Medan Utara, di sana paling tidak dibangun dua taman. Satu di Medan Deli, satu lagi di Medan Marelan. Jadi warga yang di Belawan bisa ke taman di Medan Deli, dan warga di Medan Labuhan bisa ke taman Marelan. Ya, bagaimana caranya dan lahannya, itu yang harus kita pikirkan,” sebutnya. Dia pun berharap, aspirasi ini dapat di suarakan Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Medan sehingga mendesak Pemko Medan mengalokasikan anggaran untuk itu.

Asyik berbincang sembari menikmati santap sahur, tak terasa waktu imsyak tiba. Setelah azan subuh, tim pun beranjak pamit. (tim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/