25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Batu Akik pun Mulai Bergadang

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Koleksi batu akik di Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (27/6).
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Koleksi batu akik di Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (27/6).

SUMUTPOS.CO- BULAN Ramadan identik dengan ibadah. Di sela ibadah tadi, masyarakat selalu memanfaatkannya untuk mengais rezeki yang halal guna menutupi kebutuhan hidup.

Beragam cara dilakukan orang untuk itu. Ada yang berdagang makanan berbuka, ada yang menjajakan pakaian dan ada juga menawarkan kue untuk berlebaran, meski momen itu masih 19 hari lagi.

Namun dari semua kegiatan usaha itu, ada yang menarik ketika mendapati sejumlah pedagang batu akik tetap eksis menjajakan dagangannya. Walau sepanjang bulan Ramadan ini diperkirakan batu akik tak lagi jadi buruan utama, namun para pecintanya takkan pernah surut untuk berburu. Imbasnya, para pedagang batu akik, baik yang menjajakan daganganya di pinggir jalan maupun di pusat-pusat pertokoan tetap pede tanpa pernah sedikit berkeinginan beralih menjadi pedagang kue, apalagi pedagang pakaian yang membutuhkan modal tak sedikit.

“Sementara ini biarlah dagang ini aja dulu bang. Toh, masih banyak juga kok orang yang menggosok batu, beli cangkang bahkan membeli batu jadi. Kan, lebaran nanti, orang ingin juga terlihat trendi. Salah satu caranya ya…pakai batu akik. Masih nge-trend kok,” bilang Roni, salah seorang pedagang batu akik di Jalan Menteng Raya Medan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Edi, pedagang batu akik di Jalan HM Jhoni Medan. Bahkan selama bulan Ramadan ini Edi membuka usahanya selama 24 jam.  “Kebetulan adik kan sedang gak bekerja. Jadi, ya…untuk menutupi kebutuhan hidupnya bantu-bantu jualan lah. Saya jaga sampai malam, sementara dari malam sampai pagi dia (adiknya, Red),” bilang Edi.

“Terkadang jam 1 atau jam 2 dinihari pun masih ada orang yang mengasah batunya. Bahkan saat ini batu yang diasah pun kualitasnya semakin bagus, bukan batu abal-abal,” tambahnya.

Terkait pendapatan, Edi tak menampik jika di bulan Ramadan ini mengalami penurunan. Namun dirinya tetap yakin, semakin dekat dengan Lebaran, maka permintaan batu akik akan semakin meningkat.

“Biasalah bang, orang kan kepingin mejeng kalau pas lebaran. Kupikir, pas lebaran nanti akan banyak kita lihat batu-batu cantik yang selama ini jarang kita lihat melingkar di jari orang,” bilangnya.

“Batu-batu akik berharga mahal seperti Bacan, Labrador, Raflesia, Red Borneo masih tetap diburu orang. Semakin sulit mendapatkan batu ini, maka akan semakin mahal harganya,” tuntas Edi. (ije)

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Koleksi batu akik di Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (27/6).
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Koleksi batu akik di Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (27/6).

SUMUTPOS.CO- BULAN Ramadan identik dengan ibadah. Di sela ibadah tadi, masyarakat selalu memanfaatkannya untuk mengais rezeki yang halal guna menutupi kebutuhan hidup.

Beragam cara dilakukan orang untuk itu. Ada yang berdagang makanan berbuka, ada yang menjajakan pakaian dan ada juga menawarkan kue untuk berlebaran, meski momen itu masih 19 hari lagi.

Namun dari semua kegiatan usaha itu, ada yang menarik ketika mendapati sejumlah pedagang batu akik tetap eksis menjajakan dagangannya. Walau sepanjang bulan Ramadan ini diperkirakan batu akik tak lagi jadi buruan utama, namun para pecintanya takkan pernah surut untuk berburu. Imbasnya, para pedagang batu akik, baik yang menjajakan daganganya di pinggir jalan maupun di pusat-pusat pertokoan tetap pede tanpa pernah sedikit berkeinginan beralih menjadi pedagang kue, apalagi pedagang pakaian yang membutuhkan modal tak sedikit.

“Sementara ini biarlah dagang ini aja dulu bang. Toh, masih banyak juga kok orang yang menggosok batu, beli cangkang bahkan membeli batu jadi. Kan, lebaran nanti, orang ingin juga terlihat trendi. Salah satu caranya ya…pakai batu akik. Masih nge-trend kok,” bilang Roni, salah seorang pedagang batu akik di Jalan Menteng Raya Medan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Edi, pedagang batu akik di Jalan HM Jhoni Medan. Bahkan selama bulan Ramadan ini Edi membuka usahanya selama 24 jam.  “Kebetulan adik kan sedang gak bekerja. Jadi, ya…untuk menutupi kebutuhan hidupnya bantu-bantu jualan lah. Saya jaga sampai malam, sementara dari malam sampai pagi dia (adiknya, Red),” bilang Edi.

“Terkadang jam 1 atau jam 2 dinihari pun masih ada orang yang mengasah batunya. Bahkan saat ini batu yang diasah pun kualitasnya semakin bagus, bukan batu abal-abal,” tambahnya.

Terkait pendapatan, Edi tak menampik jika di bulan Ramadan ini mengalami penurunan. Namun dirinya tetap yakin, semakin dekat dengan Lebaran, maka permintaan batu akik akan semakin meningkat.

“Biasalah bang, orang kan kepingin mejeng kalau pas lebaran. Kupikir, pas lebaran nanti akan banyak kita lihat batu-batu cantik yang selama ini jarang kita lihat melingkar di jari orang,” bilangnya.

“Batu-batu akik berharga mahal seperti Bacan, Labrador, Raflesia, Red Borneo masih tetap diburu orang. Semakin sulit mendapatkan batu ini, maka akan semakin mahal harganya,” tuntas Edi. (ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/