26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Berpikir seperti Orang Medan, Bertutur seperti Orang Solo

Sahur Bersama Tokoh Masyarakat Sumut, Hery Subiansauri (6)

Melanjutkan sahur bersama tokoh masyarakat, Tim Sahur Sumut Pos kali ini menyambangi kediaman Dir Binmas Poldasu Kombes Pol DR H Hery Subiansauri SH MH MSi. Berbicara tentang dunia kepolisian menjadi topik hangat pagi itu. Di antara beragam topik yang dibicarakan, ia menyebutkan lima rahasia sukses.

Tim Sumut Pos, Medan

KELUARGA: Kombes Pol Hery Subiansauri  keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//redyanto/sumut pos
KELUARGA: Kombes Pol Hery Subiansauri dan keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//redyanto/sumut pos

Mulai pukul 03.10 WIB Tim Sahur Sumut Pos saling kontak. Meski tak bersamaan berangkat, langkah kaki membawa kami ke satu tujuan. Dua puluh menit kemudian, enam orang Tim Sahur Sumut Pos tiba di Komplek Malibu, Kecamatan Medan Polonia; kediaman Hery Subiansauri.

Senyum muncul dari pria yang akrab disapa ‘Komandan’ itu, menyambut kedatangan Tim Sahur Sumut Pos. “Mau minum apa? Teh manis, kopi?” ujarnya.
“Merasa sepi kalo nggak ada tamu. Senang rasanya hari ini Tim Sahur Sumut Pos datang ke rumah saya yang sederhana ini,” tambahnya.

Kemudian Hery mengenalkan isterinya kepada Sumut Pos. Dengan mengenakan baju muslim HJ Chery Subiansauri sempat berbincang ringan dengan Tim Sahur Sumut Pos. Nyaris hampir seluruh perbincangan dibuahi canda. Tak pelak, tawa memenuhi rumah yang tak kecil itu. Meski begitu, bukan berarti tak ada cerita duka. Hery membawa Tim Sumut Pos pada masa kelam, saat dia masih belum seperti sekarang.  Semua itu bermula dari kasus yang katanya off the record, tepatnya pada 1997. “Sejak tahun itu saya berubah. Saya tidak pernah lagi benci dengan orang,” katanya.

Hery pun mengaku berubah drastis. Dia menjadi mengerti dan memaknai hidup dan menghargai orang lain. Hingga, setiap tahun pun dia selalu menunaikan ibadah ke tanah suci Makkah. “Di Makkah saya selalu memohon ampun kepada sang Khalik,” ungkapnya.

Sekitar 30 menit berbincang diruang tamu, Tim Sahur Sumut Pos dipersilahkan mencicipi hidangan sahur yang sudah tersusun rapi di atas meja. Usai santap sahur, sesaat kemudian, anak-anak Hery bernama HJ Wulan Subiansauri dan HJ Dewi Subiansauri turun dari lantai dua kemudian langsung menyalami Tim Sahur Sumut Pos. “Yang paling bungsu masih tidur. Namanya Akbar Subiansauri,” sebut Mantan Kapolres Subang tersebut.

Rasa humor yang tinggi di diri Hery, membuat Tim Sahur Sumut Pos tidak ada henti-hentinya tertawa. Dari bicara dunia Kepolisian, topik pembicaraan pun berganti ke mana suka.

Usai santap sahur dan salat Subuh bukan berarti perbincangan selesai. Hery terus mengajak Sumut Pos berbincang di kursi meja makan. Petuah pun dia keluarkan tanpa canggung. “Ada lima kiat jika kita ingin sukses. Pertama berpikirlah seperti orang Medan, bertutur katalah seperti orang Solo, bertingkah lakulah seperti orang Surabaya, bekerjalah seperti orang China dan yang terakhir berusahalah seperti orang Padang,” sebutnya.

Dari perbincangan itu, terkuak kalau Hery ‘double job’. Selain bertugas di Direktorat Bina Mitra Masyarakat Polda Sumatera Utara, beliau juga bertugas sebagai dosen di 6 Universitas di Kota Medan. “Ya, saya mengajar di enam universitas di Kota Medan. Saya ngajarnya di Fakultas Fisip dan Hukum,” ujarnya.

Menurut cerita dari beberapa kalangan, Hery dianggap sangat peduli pada bawahan. Menyikapi hal itu, Hery tak menampik. Bahkan, ketika membeicarakan anggotanya yang susah, sang Kombes sampai menitikkan air mata. “Ibarat pohon, akarnya selalu ke bawah. Makanya pohon itu kokoh. Begitu juga dengan manusia, kita harus selalu melihat ke bawah. Jadi bos, pikirkan anggota. Jika itu kita laksanakan, dengan sendirinya, kita akan kokoh,” tegasnya.
“Itulah sebab, ketika saya memakai sepatu, kepala saya yang menunduk. Jadi, bukan kaki saya yang naik,” tambah Hery berfilosofi.

Di akhir-akhir perbincangan, mantan Kapolres Sukabumi itu menyampaikan pesan. “Kalau orang banyak dimarahi karena kesalahannya, tingkat kinerjanya akan turun. Namun sebaliknya jika orang itu dipuji-puji, tingkat kinerja dan prestasinya pasti semakin baik. Jadi jika Anda menjadi bos, jangan seenaknya saja sama bawahan. Saya banyak belajar dari hinaan yang saya terima dulu dari atasan saya pada 1997,” jelasnya.

Suasana akrab, tawa, canda mengalir deras. Maklum saja, karakter Hery begitu humoris. Tim Sahur Sumut Pos sampai terpingkal-pingkal tertawa mendengar candaannya. Bahkan, waktu pun tak terasa berlalu hingga sekira hampir pukul 07.00 WIB. Tim Sumut Pos pun langsung permisi. Dengan langkah kaki yang ringan, Hery yang pagi itu menggunakan peci hitam mengantarkan Tim Sahur Sumut Pos sampai ke pagar rumah. (*)

Sahur Bersama Tokoh Masyarakat Sumut, Hery Subiansauri (6)

Melanjutkan sahur bersama tokoh masyarakat, Tim Sahur Sumut Pos kali ini menyambangi kediaman Dir Binmas Poldasu Kombes Pol DR H Hery Subiansauri SH MH MSi. Berbicara tentang dunia kepolisian menjadi topik hangat pagi itu. Di antara beragam topik yang dibicarakan, ia menyebutkan lima rahasia sukses.

Tim Sumut Pos, Medan

KELUARGA: Kombes Pol Hery Subiansauri  keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//redyanto/sumut pos
KELUARGA: Kombes Pol Hery Subiansauri dan keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//redyanto/sumut pos

Mulai pukul 03.10 WIB Tim Sahur Sumut Pos saling kontak. Meski tak bersamaan berangkat, langkah kaki membawa kami ke satu tujuan. Dua puluh menit kemudian, enam orang Tim Sahur Sumut Pos tiba di Komplek Malibu, Kecamatan Medan Polonia; kediaman Hery Subiansauri.

Senyum muncul dari pria yang akrab disapa ‘Komandan’ itu, menyambut kedatangan Tim Sahur Sumut Pos. “Mau minum apa? Teh manis, kopi?” ujarnya.
“Merasa sepi kalo nggak ada tamu. Senang rasanya hari ini Tim Sahur Sumut Pos datang ke rumah saya yang sederhana ini,” tambahnya.

Kemudian Hery mengenalkan isterinya kepada Sumut Pos. Dengan mengenakan baju muslim HJ Chery Subiansauri sempat berbincang ringan dengan Tim Sahur Sumut Pos. Nyaris hampir seluruh perbincangan dibuahi canda. Tak pelak, tawa memenuhi rumah yang tak kecil itu. Meski begitu, bukan berarti tak ada cerita duka. Hery membawa Tim Sumut Pos pada masa kelam, saat dia masih belum seperti sekarang.  Semua itu bermula dari kasus yang katanya off the record, tepatnya pada 1997. “Sejak tahun itu saya berubah. Saya tidak pernah lagi benci dengan orang,” katanya.

Hery pun mengaku berubah drastis. Dia menjadi mengerti dan memaknai hidup dan menghargai orang lain. Hingga, setiap tahun pun dia selalu menunaikan ibadah ke tanah suci Makkah. “Di Makkah saya selalu memohon ampun kepada sang Khalik,” ungkapnya.

Sekitar 30 menit berbincang diruang tamu, Tim Sahur Sumut Pos dipersilahkan mencicipi hidangan sahur yang sudah tersusun rapi di atas meja. Usai santap sahur, sesaat kemudian, anak-anak Hery bernama HJ Wulan Subiansauri dan HJ Dewi Subiansauri turun dari lantai dua kemudian langsung menyalami Tim Sahur Sumut Pos. “Yang paling bungsu masih tidur. Namanya Akbar Subiansauri,” sebut Mantan Kapolres Subang tersebut.

Rasa humor yang tinggi di diri Hery, membuat Tim Sahur Sumut Pos tidak ada henti-hentinya tertawa. Dari bicara dunia Kepolisian, topik pembicaraan pun berganti ke mana suka.

Usai santap sahur dan salat Subuh bukan berarti perbincangan selesai. Hery terus mengajak Sumut Pos berbincang di kursi meja makan. Petuah pun dia keluarkan tanpa canggung. “Ada lima kiat jika kita ingin sukses. Pertama berpikirlah seperti orang Medan, bertutur katalah seperti orang Solo, bertingkah lakulah seperti orang Surabaya, bekerjalah seperti orang China dan yang terakhir berusahalah seperti orang Padang,” sebutnya.

Dari perbincangan itu, terkuak kalau Hery ‘double job’. Selain bertugas di Direktorat Bina Mitra Masyarakat Polda Sumatera Utara, beliau juga bertugas sebagai dosen di 6 Universitas di Kota Medan. “Ya, saya mengajar di enam universitas di Kota Medan. Saya ngajarnya di Fakultas Fisip dan Hukum,” ujarnya.

Menurut cerita dari beberapa kalangan, Hery dianggap sangat peduli pada bawahan. Menyikapi hal itu, Hery tak menampik. Bahkan, ketika membeicarakan anggotanya yang susah, sang Kombes sampai menitikkan air mata. “Ibarat pohon, akarnya selalu ke bawah. Makanya pohon itu kokoh. Begitu juga dengan manusia, kita harus selalu melihat ke bawah. Jadi bos, pikirkan anggota. Jika itu kita laksanakan, dengan sendirinya, kita akan kokoh,” tegasnya.
“Itulah sebab, ketika saya memakai sepatu, kepala saya yang menunduk. Jadi, bukan kaki saya yang naik,” tambah Hery berfilosofi.

Di akhir-akhir perbincangan, mantan Kapolres Sukabumi itu menyampaikan pesan. “Kalau orang banyak dimarahi karena kesalahannya, tingkat kinerjanya akan turun. Namun sebaliknya jika orang itu dipuji-puji, tingkat kinerja dan prestasinya pasti semakin baik. Jadi jika Anda menjadi bos, jangan seenaknya saja sama bawahan. Saya banyak belajar dari hinaan yang saya terima dulu dari atasan saya pada 1997,” jelasnya.

Suasana akrab, tawa, canda mengalir deras. Maklum saja, karakter Hery begitu humoris. Tim Sahur Sumut Pos sampai terpingkal-pingkal tertawa mendengar candaannya. Bahkan, waktu pun tak terasa berlalu hingga sekira hampir pukul 07.00 WIB. Tim Sumut Pos pun langsung permisi. Dengan langkah kaki yang ringan, Hery yang pagi itu menggunakan peci hitam mengantarkan Tim Sahur Sumut Pos sampai ke pagar rumah. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/