25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Terjadi Hingga Sepekan ke Depan

Suhu Kota Medan Capai 35 Derajat Celcius

MEDAN-Suhu di Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) terasa sangat panas. Panas itu sangat menyengat, seolah-olah matahari persis di atas kepala.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut panasnya Kota Medan Jumat, disebabkan tidak adanya awan yang menghalangi sinar matahari ke bumi.

Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendra Suwarta mengatakan, awan-awan yang biasa di atas Kota Medan dan sekitarnya bergeser.

“Suhu panas di Kota Medan karena awan-awan bergeser akibat tiupan angin,” ujarnya.

Hendra menyebutkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya, Kota Medan dan sekitarnya pada hari ini sedang menerima tiupan angin barat.

“Kecepatannya pada posisi 3.000 kaki di atas permukaan bumi. Ini cukup kencang, kecepatan angin bisa mencapai 20 knot atau sekitar 36 km/jam. Inilah yang menggeser awan-awan yang menghalangi sinar matahari ke utara,” sebutnya.

Akibat kecepatan angin dan pergeseran awan itu, Hendra mengatakan Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) mengalami suhu yang panas lain dari hari-hari yang sebelumnya.

“Panasnya memang beda, sinar matahari langsung ke bumi,” ungkapnya.

Berdasarkan pencatatan BMKG pada pukul 13.00 WIB, Hendra menyebut cuaca di Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) mencapai 34,6 derajat celsius.
“Belum pasti apakah suhu seperti ini akan masih berlanjut ke esok hari atau tidak,” pungkasnya.
Hendra menambahkan, suhu panas akan terjadi hingga bulan Agustus.

“Cuaca panas dengan suhu 34 derajat celcius akan terjadi sampai Agustus mendatang. Tak hanya itu, suhu bisa mencapai 35 derajat celcius,” katanya.
Suhu panas yang terjadi dengan suhu 34 derajat celcius ini bahkan hingga 35 derajat juga berpotensi mengganggu kesehatan.

“Kepada warga Medan agar menjaga kondisi tubuhnya saat musim panas seperti ini dimana warga yang menjalankan ibadah puasa, agar menjaga stamina tubuh karena berpeluang menguras ion tubuh. Diminta kepada warga Medan agar jangan terlalu sering keluar rumah di saat musim panas jika tak ada hal-hal yang perlu. Warga harus lebih banyak mengkonsumsi minuman-minuman kesehatan dan banyak-banyak minum air putih,” bebernya.
Hendra mengatakan, suhu siang hari sewaktu-waktu bisa berubah dan bertambah panas.

“Siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB-13.00 WIB suhu mencapai 34,6 derajat celsius dan pukul 14.00 WIB sekitar 35 derajat celsius,” akunya.
Hal senada juga diucapkan Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Mega Sirait.

“Untuk Jumat saja dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB suhu mencapai 35, 8 derajat celsius. Diperkirakan suhu akan tetap bertahan di kisaran 35 derajat celsius,” jelasnya.

Menurut Mega Sirait, suhu seperti ini akan terjadi hingga sepekan ke depan dan ini disebabkan susahnya terbentuk awan dan kelembaban udara di Sumut sangat rendah serta angin juga rendah.

“Ini karena adanya gangguan cuaca di belahan bumi utara tepatnya di Laut Cina Selatan dimana massa udara dan uap air yang ada di Indonesia khususnya di Sumut ditarik ke sana. Kelembaban udara sangat rendah yakni 29 persen pada siang harinya, namun udara tetap stabil,” ungkapnya.
Mega mengimbau kepada warga agar tetap waspada akan kebakaran karena sedikit saja bisa menyebabkan kebakaran lingkungan penduduk. (mag12/jon)

Suhu Kota Medan Capai 35 Derajat Celcius

MEDAN-Suhu di Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) terasa sangat panas. Panas itu sangat menyengat, seolah-olah matahari persis di atas kepala.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut panasnya Kota Medan Jumat, disebabkan tidak adanya awan yang menghalangi sinar matahari ke bumi.

Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendra Suwarta mengatakan, awan-awan yang biasa di atas Kota Medan dan sekitarnya bergeser.

“Suhu panas di Kota Medan karena awan-awan bergeser akibat tiupan angin,” ujarnya.

Hendra menyebutkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya, Kota Medan dan sekitarnya pada hari ini sedang menerima tiupan angin barat.

“Kecepatannya pada posisi 3.000 kaki di atas permukaan bumi. Ini cukup kencang, kecepatan angin bisa mencapai 20 knot atau sekitar 36 km/jam. Inilah yang menggeser awan-awan yang menghalangi sinar matahari ke utara,” sebutnya.

Akibat kecepatan angin dan pergeseran awan itu, Hendra mengatakan Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) mengalami suhu yang panas lain dari hari-hari yang sebelumnya.

“Panasnya memang beda, sinar matahari langsung ke bumi,” ungkapnya.

Berdasarkan pencatatan BMKG pada pukul 13.00 WIB, Hendra menyebut cuaca di Kota Medan dan sekitarnya Jumat (27/7) mencapai 34,6 derajat celsius.
“Belum pasti apakah suhu seperti ini akan masih berlanjut ke esok hari atau tidak,” pungkasnya.
Hendra menambahkan, suhu panas akan terjadi hingga bulan Agustus.

“Cuaca panas dengan suhu 34 derajat celcius akan terjadi sampai Agustus mendatang. Tak hanya itu, suhu bisa mencapai 35 derajat celcius,” katanya.
Suhu panas yang terjadi dengan suhu 34 derajat celcius ini bahkan hingga 35 derajat juga berpotensi mengganggu kesehatan.

“Kepada warga Medan agar menjaga kondisi tubuhnya saat musim panas seperti ini dimana warga yang menjalankan ibadah puasa, agar menjaga stamina tubuh karena berpeluang menguras ion tubuh. Diminta kepada warga Medan agar jangan terlalu sering keluar rumah di saat musim panas jika tak ada hal-hal yang perlu. Warga harus lebih banyak mengkonsumsi minuman-minuman kesehatan dan banyak-banyak minum air putih,” bebernya.
Hendra mengatakan, suhu siang hari sewaktu-waktu bisa berubah dan bertambah panas.

“Siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB-13.00 WIB suhu mencapai 34,6 derajat celsius dan pukul 14.00 WIB sekitar 35 derajat celsius,” akunya.
Hal senada juga diucapkan Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Mega Sirait.

“Untuk Jumat saja dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB suhu mencapai 35, 8 derajat celsius. Diperkirakan suhu akan tetap bertahan di kisaran 35 derajat celsius,” jelasnya.

Menurut Mega Sirait, suhu seperti ini akan terjadi hingga sepekan ke depan dan ini disebabkan susahnya terbentuk awan dan kelembaban udara di Sumut sangat rendah serta angin juga rendah.

“Ini karena adanya gangguan cuaca di belahan bumi utara tepatnya di Laut Cina Selatan dimana massa udara dan uap air yang ada di Indonesia khususnya di Sumut ditarik ke sana. Kelembaban udara sangat rendah yakni 29 persen pada siang harinya, namun udara tetap stabil,” ungkapnya.
Mega mengimbau kepada warga agar tetap waspada akan kebakaran karena sedikit saja bisa menyebabkan kebakaran lingkungan penduduk. (mag12/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/