25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Penerbangan KNIA Masih Aman

Foto: Manahan/PM Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).
Foto: Manahan/PM

SUMUTPOS.CO- ANGIN kencang yang melanda sejumlah daerah di kawasan Kota Medan, Minggu (26/7) lalu, masih belum menggangu penerbangan di Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Bahkan, cuaca ekstrim yang mengakibatkan Kota Medan berantakan hingga angin puting beliung memporak-porandakan 41 rumah di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang itu, cuaca tersebut tidak terjadi di Desa Kualanamu, Kecamatan Beringin dan sekitarnya.

Demikian dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA, Mega Sirait yang dihubungi melalui telepon selularnya, Senin (27/7) pagi. “Di mana ada angin kencang, di Kualanamu (KNIA) masih aman-aman saja kok. Potensi angin kencang belum,” ungkap dia.

Menurut Mega, saat ini cuaca peralihan menjadi ekstreem itu belum sampai di KNIA. Pun demikian, di bulan Agustus 2015 persisnya pekan kedua, ia memperkirakan potensi angin kencang terjadi KNIA. “Tapi bukan cuaca ekstreem yang dapat membahayakan penerbangan. Sedikit-sedikit ini tapi mulai ada hujan,” kata dia.

Jika memasuki cuaca peralihan itu, ia mengaku potensi gangguan terhadap penerbangan tetap ada. “Kalau berbahaya, kita langsung warning,” sebutnya.

Dikatakan dia, jika hujan deras sudah mengguyur yang disertai dengan angin kencang, itu terjadi di rentang waktu 30 menit hingga 60 menit. Terkait Kecamatan Delitua yang dilanda angin puting beliung, menurutnya kawasan tersebut dekat dengan daerah lereng. “Kalau dekat lereng, pertumbuhan awan sangat cepat. Kalau ada awan pekat, potensi angin kencang itu ada,” jelasnya.

Hal senada juga diutarakan General Manager (GM) Air Navigation (Airnav) KNIA, Suharyoko. Dihubungi melalui telepon selularnya, ia mengatakan, saat ini belum ada gangguan penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA). Selain itu, kata dia, pihaknya juga belum ada memberikan warning (peringatan) terhadap pilot terkait angin kencang yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan.

“Angin kencang ini tiba-tiba datangnya, tapi untuk Bandara Kualanamu tidak ada,” sebut dia.

Lanjutnya, petir skala kecil saja masih mewarnai langit di KNIA yang umumnya hujan deras disertai angin kencang itu akan terjadi petir besar. “Masih hujan gerimis saja di Bandara Kualanamu (KNIA). Petirnya juga kecil-kecil. Untuk abu erupsi Gunung Sinabung, juga tidak menggangu penerbangan karena bertiup ke arah Timur dan Selatan,” katanya.

Sementara, terkait angin puting beliung yang melanda Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang sudah diverfikasi Tim Tagana Dinas Sosial (Dinsos). Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Sosial Dinsos Kabupaten Deliserdang, Aldi Agustian, angin puting beliung yang terjadi Minggu (26/7) lalu menghantam 3 desa di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang. Diantaranya, Desa Durian, Desa Mekarsari dan Desa Delitua Barat yang jumlah totalnya sebanyak 19 rumah.

“Desa Durian rusak berat ada 3 rumah, rusak sedang 3 rumah dan rusak ringan 2 rumah yang berjumlah 8. Desa Mekarsari rusak sedang 6 rumah dan rusak ringan 4 rumah yang berjumlah 10 dan Desa Delitua Barat rusak sedang 1 ditotal semua 19 rumah,” sebutnya. (ted/ila)

Foto: Manahan/PM Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).
Foto: Manahan/PM

SUMUTPOS.CO- ANGIN kencang yang melanda sejumlah daerah di kawasan Kota Medan, Minggu (26/7) lalu, masih belum menggangu penerbangan di Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Bahkan, cuaca ekstrim yang mengakibatkan Kota Medan berantakan hingga angin puting beliung memporak-porandakan 41 rumah di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang itu, cuaca tersebut tidak terjadi di Desa Kualanamu, Kecamatan Beringin dan sekitarnya.

Demikian dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA, Mega Sirait yang dihubungi melalui telepon selularnya, Senin (27/7) pagi. “Di mana ada angin kencang, di Kualanamu (KNIA) masih aman-aman saja kok. Potensi angin kencang belum,” ungkap dia.

Menurut Mega, saat ini cuaca peralihan menjadi ekstreem itu belum sampai di KNIA. Pun demikian, di bulan Agustus 2015 persisnya pekan kedua, ia memperkirakan potensi angin kencang terjadi KNIA. “Tapi bukan cuaca ekstreem yang dapat membahayakan penerbangan. Sedikit-sedikit ini tapi mulai ada hujan,” kata dia.

Jika memasuki cuaca peralihan itu, ia mengaku potensi gangguan terhadap penerbangan tetap ada. “Kalau berbahaya, kita langsung warning,” sebutnya.

Dikatakan dia, jika hujan deras sudah mengguyur yang disertai dengan angin kencang, itu terjadi di rentang waktu 30 menit hingga 60 menit. Terkait Kecamatan Delitua yang dilanda angin puting beliung, menurutnya kawasan tersebut dekat dengan daerah lereng. “Kalau dekat lereng, pertumbuhan awan sangat cepat. Kalau ada awan pekat, potensi angin kencang itu ada,” jelasnya.

Hal senada juga diutarakan General Manager (GM) Air Navigation (Airnav) KNIA, Suharyoko. Dihubungi melalui telepon selularnya, ia mengatakan, saat ini belum ada gangguan penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA). Selain itu, kata dia, pihaknya juga belum ada memberikan warning (peringatan) terhadap pilot terkait angin kencang yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan.

“Angin kencang ini tiba-tiba datangnya, tapi untuk Bandara Kualanamu tidak ada,” sebut dia.

Lanjutnya, petir skala kecil saja masih mewarnai langit di KNIA yang umumnya hujan deras disertai angin kencang itu akan terjadi petir besar. “Masih hujan gerimis saja di Bandara Kualanamu (KNIA). Petirnya juga kecil-kecil. Untuk abu erupsi Gunung Sinabung, juga tidak menggangu penerbangan karena bertiup ke arah Timur dan Selatan,” katanya.

Sementara, terkait angin puting beliung yang melanda Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang sudah diverfikasi Tim Tagana Dinas Sosial (Dinsos). Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Sosial Dinsos Kabupaten Deliserdang, Aldi Agustian, angin puting beliung yang terjadi Minggu (26/7) lalu menghantam 3 desa di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang. Diantaranya, Desa Durian, Desa Mekarsari dan Desa Delitua Barat yang jumlah totalnya sebanyak 19 rumah.

“Desa Durian rusak berat ada 3 rumah, rusak sedang 3 rumah dan rusak ringan 2 rumah yang berjumlah 8. Desa Mekarsari rusak sedang 6 rumah dan rusak ringan 4 rumah yang berjumlah 10 dan Desa Delitua Barat rusak sedang 1 ditotal semua 19 rumah,” sebutnya. (ted/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/