MEDAN-Partai Golkar tampaknya tidak mau jagoan ‘ayam sayur’ dalam Pilgubsu 2013 mendatang. Makanya, saat ini para kandidat balon Gubsu yang mendaftar di Golkar terus dimatangkan. Niatnya satu, jagoan yang dimajukan Golkar Sumut tidak ingin jadi pecundang.
Siapa calon Golkar yang bakal dimajukan? Hingga saat ini pengurus DPD Partai Golkar Sumatera Utara masih terus mengevaluasi dan menyerap aspirasi kader di tingkat rumput terkait dengan nama-nama yang sudah mendaftar.
Namun begitu pada Oktober mendatang Golkar Sumut dipastikan sudah punya jagoan yang akan dimajukan. ‘’Hingga saat ini kita masih melakukan survei calon ‘Sumut I’ hingga ke daerah-daerah,’’tegas Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara H Amru Daulay SH didampingi Wakil Ketua Warinson Sinaga SH MHum, H Wagirin Arman SSos dan Sekjen HM Hanafiah Harahap SH di sela acara halal bihalal di kediaman H Amru Daulay Jalan Samanhudi Medan, Minggu (26/8).
Disebutkan, survei dari lembaga independen terus bekerja di lapangan. Dan dari 10 kandidat yang mendaftar ke Partai Golkar semuanya disurvei. “Siapa yang layak untuk diusung tentu Golkar tak boleh bertindak gegabah, ada mekanisme dan pertimbangan yang matang. Aspirasi dari daerah tentunya juga tak boleh diabaikan,”cetus Amru Daulay yang juga didampingi Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M Pasaribu SH dan Zurul Bakti Aziz Hasibuan Sag MA.
Mantan Bupati Madina ini menambahkan, dalam survei nanti tak tertutup kemungkinan calon dari luar partai. “Semua itu ditentukan oleh survei dan sekali lagi Golkar akan transparan siapa yang diusung. Finalnya tentu Oktober mendatang,” sebut Amru.
Di bagian lain, Amru juga menyatakan mekanisme maupun tata cara penentuan calon dari 10 yang mendaftar ke partai, baik dari kalangan kader maupun nonkader, tidak semudah begitu saja, tetapi harus benar-benar dilakukan dengan sinergi dan melibatkan berbagai pihak, sehingga tidak ada kesan main-main. ‘’Surveinya saja bahkan dilakukan dua tahapan,’’ jelasnya.
Tahapan itupun, kata Amru sudah diatur oleh ketentuan partai, sebab, partai tidak menginginkan calon partai kalah pada pemilukada kali ini. Walaupun partai mengutamakan kader, tetapi kalau persentase penilaian survei dan lainnya jauh di atas calon dari nonkader, tentu partai punya kebijaksanaan yang terbaik.
“Yang jelas kita tidak berpikir transaksional dan tentu tidak ingin jadi pecundang dalam Pilkada itu. DPP punya metodologi, tentunya dalam menentukan calon yang elektabilitas. Artinya, warga Sumut kelak juga tidak akan kecewa dengan pilihan Golkar, karena Golkar itu punya prinsip suara Golkar suara rakyat,” pungkas Amru. (ton/smg)