25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Disdik Medan Akui Anggaran Kurang Rp8 M

Tunjangan Sertifikasi Tinggal Menanti Penyaluran

MEDAN-Terkait tunjangan sertifikasi guru yang belum dicairkan, Kasubbag Kepegawaian Disdik Medan, Alfiansyah Purba menyatakan jika dana tunjangan sertifikasi telah ada di rekening Bank Sumut sebagai bank penyalur sejak Kamis (23/8) lalu. Hanya saja masih adanya ketidakakuratan data, sehingga harus dibenahi dan selesai sehari berikutnya tepatnya Jumat (24/8).

“Sebenarnya dana tunjangan sertifikasi sudah masuk ke Bank Sumut sejak Kamis dan Jumat sudah mulai membenahi data penerimanya. Hanya saja mungkin belum disalurkan ke semua guru yang menerima,”terang Alfiansah, saat dikonfirmasi, Senin (27/8).

Kemungkinan, sambung Alfiansyah, saat ini anggaran sertifikasi dalam proses penyaluran ke rekening guru.

“Mengingat banyaknya jumlah guru yang harus dibagikan membutuhkan waktu yang cukup lama,”ucapnya.

Adapun total anggaran dana sertifikasi, bilang Alfiansah, senilai Rp62 miliar yang akan dibagikan kepada sekitar 7.000 guru pendidikan dasar (Dikdas) dan guru pendidikan menengah (Dikmen) di Kota Medan.

“Seluruh anggaran ini untuk mengisi sisa pembayaran bulan Maret pada triwulan pertama, serta April dan Mei pada triwulan kedua. Sementara untuk pembayaran Juni belum bisa dibagikan karena anggaran yang diberikan pusat nilainya tidak mencukupi untuk membayar seluruh tunjangan seluruh guru,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu Alfiansah juga mengakui jika kebutuhan anggaran tunjangan sertifikasi 7.000 guru di Medan mencapai kisaran Rp70 miliar, sementara yang diterima hanya sekitar Rp62 miliar. Untuk menyikapinya maka pembayaran dilakukan secara bertahap yakni mengedepankan pembayaran dua bulan terlebih dahulu.

“Sebenarnya bisa kita bayarkan untuk guru dikdas yakni guru SD terlebih dahulu untuk seluruh triwulan II, namun kita takut ada kecemburuan dari guru dikmen dalam hal ini guru SMP dan SMA. Karena saat ini kita kekurangan sekitar Rp8 miliar, sehingga kita tunda dulu pembayarannya sebulan agar semua pembagiannya merata,”terang Alfiansah.

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Guru Sumatera Utara (FKGS), Marudut Siringo-ringo, saat dikonfirmasi membenarkan jika anggaran tersebut telah berada di Bank Sumut sejak Jumat (24/8) lalu.

“Saya sudah konfirmasi ke Bank Sumut dan mereka bilang anggaran telah masuk dan kini tengah proses penyaluran ke rekening para guru. Tapi sampai saat ini tunjangan belum seluruhnya masuk ke rekening guru,”ucapnya.

Terkait satu bulan yang tertunggak, Marudut akan melakukan konfirmasi kepada Kadisdiksu dan Kadisdik Medan.
“Akan kita konfirmasi kepada Kadisdiksu dan Kadisdik Medan kemana anggarannya. Kata mereka (Kepegawaian Disdik Medan) anggaran dari Pusat Kurang, inilah mau kita cari kebenarannya,”sebut Marudut lagi. (uma)

Tunjangan Sertifikasi Tinggal Menanti Penyaluran

MEDAN-Terkait tunjangan sertifikasi guru yang belum dicairkan, Kasubbag Kepegawaian Disdik Medan, Alfiansyah Purba menyatakan jika dana tunjangan sertifikasi telah ada di rekening Bank Sumut sebagai bank penyalur sejak Kamis (23/8) lalu. Hanya saja masih adanya ketidakakuratan data, sehingga harus dibenahi dan selesai sehari berikutnya tepatnya Jumat (24/8).

“Sebenarnya dana tunjangan sertifikasi sudah masuk ke Bank Sumut sejak Kamis dan Jumat sudah mulai membenahi data penerimanya. Hanya saja mungkin belum disalurkan ke semua guru yang menerima,”terang Alfiansah, saat dikonfirmasi, Senin (27/8).

Kemungkinan, sambung Alfiansyah, saat ini anggaran sertifikasi dalam proses penyaluran ke rekening guru.

“Mengingat banyaknya jumlah guru yang harus dibagikan membutuhkan waktu yang cukup lama,”ucapnya.

Adapun total anggaran dana sertifikasi, bilang Alfiansah, senilai Rp62 miliar yang akan dibagikan kepada sekitar 7.000 guru pendidikan dasar (Dikdas) dan guru pendidikan menengah (Dikmen) di Kota Medan.

“Seluruh anggaran ini untuk mengisi sisa pembayaran bulan Maret pada triwulan pertama, serta April dan Mei pada triwulan kedua. Sementara untuk pembayaran Juni belum bisa dibagikan karena anggaran yang diberikan pusat nilainya tidak mencukupi untuk membayar seluruh tunjangan seluruh guru,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu Alfiansah juga mengakui jika kebutuhan anggaran tunjangan sertifikasi 7.000 guru di Medan mencapai kisaran Rp70 miliar, sementara yang diterima hanya sekitar Rp62 miliar. Untuk menyikapinya maka pembayaran dilakukan secara bertahap yakni mengedepankan pembayaran dua bulan terlebih dahulu.

“Sebenarnya bisa kita bayarkan untuk guru dikdas yakni guru SD terlebih dahulu untuk seluruh triwulan II, namun kita takut ada kecemburuan dari guru dikmen dalam hal ini guru SMP dan SMA. Karena saat ini kita kekurangan sekitar Rp8 miliar, sehingga kita tunda dulu pembayarannya sebulan agar semua pembagiannya merata,”terang Alfiansah.

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Guru Sumatera Utara (FKGS), Marudut Siringo-ringo, saat dikonfirmasi membenarkan jika anggaran tersebut telah berada di Bank Sumut sejak Jumat (24/8) lalu.

“Saya sudah konfirmasi ke Bank Sumut dan mereka bilang anggaran telah masuk dan kini tengah proses penyaluran ke rekening para guru. Tapi sampai saat ini tunjangan belum seluruhnya masuk ke rekening guru,”ucapnya.

Terkait satu bulan yang tertunggak, Marudut akan melakukan konfirmasi kepada Kadisdiksu dan Kadisdik Medan.
“Akan kita konfirmasi kepada Kadisdiksu dan Kadisdik Medan kemana anggarannya. Kata mereka (Kepegawaian Disdik Medan) anggaran dari Pusat Kurang, inilah mau kita cari kebenarannya,”sebut Marudut lagi. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/