25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Suka Baca Buku Sejarah dan Dalami Agama

BERSAMA: Wagirin Arman saat menerima buku sejarah Kerajaan Urung Serembah di kantornya Jalan Imam Bonjol Medan, beberapa waktu yang lalu.(foto : ist /sumutpos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk menjadi lebih baik, maka seseorang harus melewati satu jalan yang tidak mudah. Berbagai ujian akan dihadapi, agar orang berubah kearah kemajuan. Itu filsafat dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) Wagirin Arman, yang hobi membaca buku dalam kesehariannya.

“Saya hobinya baca buku, khususnya tentang sejarah. Dari situ kita belajar tentang banyak hal,” ujar Wagirin kepada Sumut Pos, kemarin.

Menyebutkan hobinya itu, buku tentang dua tokoh nasional menjadi favoritnya. Walaupun banyak buku lain yang juga ia sukai. Tetapi nama Soekarno dan Soeharto yang merupakan Presiden RI pertama dan kedua, seperti menjadi inspirasi perjalanan karir politik politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

“Hampir semua buku Soekarno saya baca. Seperti Marhaenis, Putra Sang Fajar, Dibawah Bendera Revolusi, dan banyak lagi.Begitu juga tentang Pak Harto (Soeharto),” katanya.

Lantas apa yang membuat seorang politisi yang sudah berkecimpung dilembaga legislatif selama lebih dari 20 tahun ini menyukai sosok sang Proklamator, Bung Karno? Dirinya mengagumi dan menjiwai ajarannya tentang bernegara, landasan berfikir serta filosofi yang dapat dijadikan pedoman.

“Termasuk filosofi jawa Soeharto. Jadi buku tokoh politisi dunia juga saya baca.

Dari hobinya membaca itu, Wagirin ternyata juga mendalami ajaran agama. Sebagai seorang muslim, dirinya mempercayai jika dalam kehidupan, tidak ada yang namamnya kebetulan. Segala sesuatu yang terjadi, merupakan kehendak Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, ia tidak merasa sulit menjalani kehidupan dan aktifitas sebagai seorang politisi hingga usiannya yang kini 66 tahun.

Menurutnya, apa yang ia kerjakan selama ini, merupakan “seknario: Tuhan. Sementara usaha dan upaya yang dilakukan manusia adalah wajib dengan tetap meyakini, bahwa semua merupakan kehendak Alah SWT. Langkah, rejeki, pertemuan dan maut (kematian) sudah diatur, namun tidak dapat diketauhi manusia.

Dari keyakinan itu, ia yakin, seluruh perjalanan politiknya, jatuh dan bangun, adalah bagian dari skenario itu. Seluruh cobaan yang menimpanya sepanjang karir, dianggap sebagai ujian yang akan menjadikan dirinya lebih baik dan bijaksana.

“Saya yakin, semua cobaan itu adalah ujian yang membuat kita akan menjadi besar. Sama seperti sekolah, kalau mau naik kelas, harus ujian dulu,” katanya. (bal/ram)

BERSAMA: Wagirin Arman saat menerima buku sejarah Kerajaan Urung Serembah di kantornya Jalan Imam Bonjol Medan, beberapa waktu yang lalu.(foto : ist /sumutpos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk menjadi lebih baik, maka seseorang harus melewati satu jalan yang tidak mudah. Berbagai ujian akan dihadapi, agar orang berubah kearah kemajuan. Itu filsafat dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) Wagirin Arman, yang hobi membaca buku dalam kesehariannya.

“Saya hobinya baca buku, khususnya tentang sejarah. Dari situ kita belajar tentang banyak hal,” ujar Wagirin kepada Sumut Pos, kemarin.

Menyebutkan hobinya itu, buku tentang dua tokoh nasional menjadi favoritnya. Walaupun banyak buku lain yang juga ia sukai. Tetapi nama Soekarno dan Soeharto yang merupakan Presiden RI pertama dan kedua, seperti menjadi inspirasi perjalanan karir politik politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

“Hampir semua buku Soekarno saya baca. Seperti Marhaenis, Putra Sang Fajar, Dibawah Bendera Revolusi, dan banyak lagi.Begitu juga tentang Pak Harto (Soeharto),” katanya.

Lantas apa yang membuat seorang politisi yang sudah berkecimpung dilembaga legislatif selama lebih dari 20 tahun ini menyukai sosok sang Proklamator, Bung Karno? Dirinya mengagumi dan menjiwai ajarannya tentang bernegara, landasan berfikir serta filosofi yang dapat dijadikan pedoman.

“Termasuk filosofi jawa Soeharto. Jadi buku tokoh politisi dunia juga saya baca.

Dari hobinya membaca itu, Wagirin ternyata juga mendalami ajaran agama. Sebagai seorang muslim, dirinya mempercayai jika dalam kehidupan, tidak ada yang namamnya kebetulan. Segala sesuatu yang terjadi, merupakan kehendak Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, ia tidak merasa sulit menjalani kehidupan dan aktifitas sebagai seorang politisi hingga usiannya yang kini 66 tahun.

Menurutnya, apa yang ia kerjakan selama ini, merupakan “seknario: Tuhan. Sementara usaha dan upaya yang dilakukan manusia adalah wajib dengan tetap meyakini, bahwa semua merupakan kehendak Alah SWT. Langkah, rejeki, pertemuan dan maut (kematian) sudah diatur, namun tidak dapat diketauhi manusia.

Dari keyakinan itu, ia yakin, seluruh perjalanan politiknya, jatuh dan bangun, adalah bagian dari skenario itu. Seluruh cobaan yang menimpanya sepanjang karir, dianggap sebagai ujian yang akan menjadikan dirinya lebih baik dan bijaksana.

“Saya yakin, semua cobaan itu adalah ujian yang membuat kita akan menjadi besar. Sama seperti sekolah, kalau mau naik kelas, harus ujian dulu,” katanya. (bal/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/